Month: Februari 2015

Dirongrong Oleh Kesalahan

Melalui sebuah tulisan di surat kabar, seorang pendeta menceritakan penga-lamannya berikut ini. Ia pernah berbincang dengan seorang pria lebih tua yang baru saja dikenalnya. “Anda pernah bekerja di sebuah perusahaan layanan listrik?” kata sang pendeta sembari menyebutkan nama perusahaan itu. “Betul,” jawab si pria. Sang pendeta bercerita bahwa saat ia masih kanak-kanak, kabel-kabel listrik dari perusahaan itu melintas di atas rumah orangtuanya. “Di mana Anda tinggal?” tanya pria tersebut. Ketika pendeta itu menyebutkan alamat rumah orangtuanya, pria tadi berkata, “Oh, saya ingat rumah itu. Saya sering kesulitan menjaga papan peringatan tentang bahaya kabel di sana untuk tetap berdiri. Ada anak-anak yang selalu menem-baki papan itu sampai jatuh.” Ketika wajah pendeta tersebut memerah karena malu, pria itu berkata, “Anda salah satu dari anak-anak itu, bukan?” Pendeta itu pun mengakuinya.

Hidup Yang Tekun

Ketika sedang mempelajari kitab Daniel, saya terkesan saat mengetahui bahwa Daniel sebenarnya dapat dengan mudah meluputkan dirinya supaya tidak dilempar-kan ke dalam gua singa. Para pejabat tinggi dalam pemerintahan Babel yang merasa iri hati kepada Daniel telah mengatur sebuah jebakan yang dipicu oleh ketekunan Daniel dalam berdoa kepada Allah setiap hari (Dan. 6:2-10). Daniel sepenuhnya telah menyadari rencana jebakan yang mereka siapkan itu. Sebenarnya ia bisa saja memutus-kan untuk berdoa secara sembunyi-sembunyi selama satu bulan sampai keadaan tenang kembali. Namun Daniel bukanlah orang seperti itu.

Keila Ochoa

Keila Ochoa dan suaminya tinggal di Meksiko dan mempunyai dua anak yang masih kecil. Wanita yang telah menulis beberapa buku ini juga melayani bersama Media Associates International untuk melatih para penulis dari seluruh dunia.

Lawrence Darmani

Lawrence Darmani adalah novelis asal Ghana. Novel pertamanya, Grief Child, memenangi anugerah Commonwealth Writers’ Prize sebagai buku terbaik dari benua Afrika. Ia tinggal bersama keluarganya di Accra dan menjadi
editor majalah Step dan CEO dari Step Publishers.

Marion Stroud

Marion Stroud mulai menulis bagi Our Daily Bread untuk edisi September 2014. Ia tinggal di Bedford, Inggris, dan mengajar lintas budaya di Media Associates International. Ia telah menulis buku-buku populer tentang doa yang diterbitkan oleh Discovery House Publishers.

Mengubah Perspektif

Sebagai orang yang suka bangun pagi, istri saya menikmati waktu-waktu yang hening sebelum orang lain dalam rumah terjaga. Ia menggunakan waktu itu untuk membaca Alkitab dan berdoa. Baru-baru ini ia hendak duduk di kursi favoritnya, tetapi pikirannya teralih ketika melihat ada sofa yang berantakan setelah saya pakai saat menonton pertandingan sepakbola malam sebelumnya. Awalnya, kekacauan itu mengalihkan perhatian istri saya, dan rasa frustrasinya terhadap saya mengusik kehangatan pagi yang hening itu.

Pilihan-Nya

Ketika anak-anak kami masih kecil, saya sering berdoa bersama mereka setelah kami menyelimuti mereka di tempat tidur. Namun sebelum berdoa, saya kadang-kadang akan duduk di tepi tempat tidur itu dan berbincang-bincang dengan mereka. Saya ingat pernah mengatakan kepada putri kami, Libby, “Seandainya Papa bisa membariskan semua gadis cilik berusia 4 tahun di dunia ini, Papa akan menyusuri barisan itu untuk mencarimu. Setelah melihat-lihat semua anak dalam barisan itu, aku akan memilihmu untuk menjadi putriku.” Perkataan saya itu selalu memunculkan senyuman lebar di wajah Libby karena ia mengetahui bahwa dirinya istimewa bagi saya.

Rindu Diselamatkan

Film Man of Steel, yang dirilis pada tahun 2013, merupakan sebuah penggambaran baru tentang kisah Superman. Dipenuhi dengan efek spesial yang mengagumkan dan aksi-aksi nonstop yang menegangkan, film itu memikat banyak orang untuk menyaksikannya di bioskop-bioskop di seluruh dunia. Ada yang mengatakan bahwa daya tarik film itu terletak pada penggunaan teknologinya yang menakjubkan. Yang lainnya merujuk pada ketertarikan yang selalu dimiliki orang terhadap “mitologi Superman”.

Dunia Yang Tak Kasat Mata

Tahukah Anda bahwa jumlah mikroba di satu tangan Anda saja sudah melampaui jumlah seluruh manusia yang hidup di atas bumi? Atau bahwa jutaan mikroba dapat masuk ke dalam sebuah lubang jarum? Organisme hidup bersel tunggal itu terlalu kecil untuk dapat terlihat oleh mata kita tanpa bantuan mikroskop. Namun mereka hidup di udara, tanah, air, dan bahkan di dalam tubuh kita. Kita terus-menerus berinteraksi dengan mereka, meskipun dunia mereka sepenuhnya di luar jangkauan semua indera kita.