Saya dan putri saya berencana menghadiri pertemuan keluarga besar kami. Karena ia merasa gugup menghadapi perjalanan itu, saya pun menawarkan diri untuk menyetir mobil. “Terima kasih, Ma. Tetapi aku merasa lebih aman duduk dalam mobilku sendiri. Mama bisa menyetir mobilku, kan?” ia bertanya. Awalnya saya mengira ia memilih itu karena mobilnya lebih luas daripada mobil saya yang mungil. Saya bertanya kepadanya, “Apa mobil Mama terlalu sempit?” Ia menjawab, “Bukan karena itu, tetapi aku merasa aman di dalam mobilku. Entah mengapa aku merasa terlindungi di dalamnya.”
Komentarnya membuat saya memikirkan “tempat aman” saya sendiri. Saya teringat Amsal 18:10, “Nama Tuhan adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.” Di masa Perjanjian Lama, tembok dan menara dari suatu kota berguna untuk memberikan peringatan terhadap ancaman yang mungkin datang dari luar dan melindungi para penduduk yang tinggal di dalamnya. Maksud penulis adalah nama Allah, yang menyatakan karakter, kepribadian, dan segala sesuatu tentang diri-Nya, sanggup memberikan perlindungan sejati bagi umat-Nya.
Ada hal-hal tertentu yang menjanjikan keamanan yang dibutuhkan di tengah momen-momen yang mencemaskan kita: Atap rumah yang tetap kukuh di tengah badai, rumah sakit yang siap memberikan perawatan medis, atau pelukan hangat dari seseorang yang Anda kasihi.
Di manakah “tempat aman” Anda? Ke mana pun kita mencari rasa aman, kehadiran Allah bersama kita di tempat itulah yang memberikan kekuatan dan perlindungan yang sungguh kita butuhkan.
Wawasan
Salah satu gambaran terbaik mengenai “tempat yang benar-benar aman” dalam Alkitab dapat ditemukan dalam Mazmur 23. Beberapa ahli memperkirakan Daud menulis Mazmur bertema gembala ini ketika ia masih muda; mungkin sembari berbaring di bawah langit yang penuh bintang. Para ahli lain menilai mazmur ini berisi pemikiran yang sangat matang dan bijaksana, sehingga mereka membayangkan penulisnya tentu berusia lanjut dan sudah mengecap banyak pengalaman hidup.Entah ditulis semasa Daud masih muda atau sudah lanjut usia, mazmur ini menggambarkan dengan jelas tempat yang membuat Daud merasa aman, yaitu tempat ia mendapatkan semua yang ia perlukan (ay.1); tempat dengan padang rumput hijau dan air tenang (ay.2); tempat jiwanya disegarkan dan mendapat tuntunan (ay.3), dan yang terpenting, tempat ia mengalami hadirat Allah. Kehadiran Allah mengangkat segala ketakutannya dan memberikan ketenangan yang besar (ay.4).—Bill Crowder