Kematian Kristus membuka kuburan itu. Kematian-Nya menghancurkan kuasa maut. Kuasa maut adalah dosa. Maut masuk ke dalam dunia melalui dan sebagai akibat dari dosa. Karena Kristus tidak berdosa, maka kematian-Nya memungkinkan Dia menanggung upah dosa seluruh umat-Nya.

Pada dasarnya, kematian adalah keterpisahan roh dari Allah sang pemberi hidup, dan pembusukan jasmani hanyalah bayang-bayang dari kematian sejati (rohani).

Jadi, ketika Yesus wafat dan menanggung upah dosa demi umat-Nya, kematian-Nya tak hanya kematian tubuh, tetapi juga kematian rohani yang mengerikan, yaitu terpisah dari Allah Bapa. Dia dikutuk demi kita supaya kita selamat dari kutuk tersebut. Dengan cara ini, Dia menghapuskan upah dosa manusia sehingga kita bisa lepas dari semua hukuman dosa.

Inilah tujuan simbolis di balik peristiwa terbukanya kuburan pada saat kematian-Nya. Kuasa dosa yang membawa maut telah dipatahkan oleh kematian-Nya dan semua rintangan bagi kita untuk menuju hidup kekal sejati, baik dalam roh maupun tubuh, telah dilenyapkan seluruhnya.

Pintu-pintu penjara dibuka
Kematian Yesus membukakan pintu-pintu penjara, menyingkirkan para penjaganya, dan melapangkan jalan keluarnya. Kemerdekaan baru itu dinyatakan pertama kali melalui kebangkitan Yesus.

Dia menjamin umat-Nya akan memperoleh janji kebangkitan karena rintangan menuju hidup baru telah dihancurkan oleh kematian-Nya. Kebangkitan-Nya menanamkan berkat perjanjian itu dalam setiap umat-Nya.

Dengan kematian-Nya, kita secara sah dibebaskan dari upah dosa; kebangkitan-Nya adalah tindakan pembebasan itu sendiri.

Kematian-Nya memungkinkan kita menerima pengampunan dosa; kebangkitan-Nya adalah bukti bahwa Allah telah menerima tebusan itu.

Kematian-Nya membukakan Hades; kebangkitan-Nya mengosongkan Hades. Kematian-Nya membukakan kubur; kebangkitan-Nya membangunkan tubuh orang kudus-Nya yang telah mati dari kubur mereka menuju hidup abadi yang tak dapat binasa!

Alangkah dahsyatnya kuasa penebusan dari kematian Yesus Kristus. “Kuburan-kuburan terbuka” (MATIUS 27:52) sehingga tiada lagi penghalang bagi setiap orang percaya untuk dibebaskan dari kematian abadi. “Barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup,” kata Yesus (YOHANES 5:24), dan mereka “tidak akan mati selama-lamanya” (YOHANES 11:26).

Semua yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus telah dibebaskan dari hukuman dosa dan kini hidup sebagai anak Allah karena mereka telah berpindah dari maut ke dalam hidup. Sementara itu, tubuh jasmani mereka menantikan waktu penentuan ilahi karena semua rintangan telah dipatahkan. Jalan dari kubur menuju hadirat Allah telah dilapangkan; di sana kelak hanya ada sukacita dan kenikmatan abadi.

Sudah selesai
Ingatlah bahwa kubur terbuka seketika saat Yesus wafat. Tepat pada waktu kematian-Nya, semua utang dosa kita lunas dibayar Kristus. Kubur tak hanya terbuka sebagian; rintangan tak hanya disingkirkan sebagian.

Tiada lagi yang perlu kita kerjakan untuk memperoleh pengampunan Allah dan pendamaian dengan-Nya. Kita tidak sanggup menambah apa pun kepada karya Kristus. Keselamatan dari belenggu dosa sudah ada dalam Dia dan telah sempurna.