Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. —1 Korintus 2:9

Ketika Yesus meminta minum kepada seorang perempuan Samaria di pinggir sumur (Yohanes 4:4-26), Dia bukan bermaksud untuk dilayani olehnya. Sebaliknya, Dia sedang mengatur terjadinya pertemuan yang akan mengubahkan jalan hidup si perempuan untuk selamanya.

Lewat perkataan dan tindakan-Nya, Yesus menunjukkan bahwa Dia tahu kisah perempuan itu, berempati terhadapnya, dan peduli kepada hati serta hidupnya. Alhasil, sepulang dari pertemuan tersebut, hidup si perempuan diubahkan selamanya—dan itu terjadi hanya karena Yesus hadir dengan tujuan untuk menulis ulang akhir kisah hidupnya.

Itu pula yang terjadi ketika Yesus menyembuhkan mereka yang lumpuh, menderita kusta, dan buta. Dia hadir bukan hanya untuk memulihkan kondisi fisik mereka. Ketika Yesus memberi makan 5.000 orang, tujuan-Nya bukan cuma untuk memenuhi kebutuhan fisik mereka.

Semua pertemuan itu bukanlah sekadar peristiwa pemberian bantuan, melainkan momen-momen pertemuan yang mengubahkan. Ketika Yesus bertemu dan menjawab kebutuhan mereka, saat itulah Dia berkesempatan untuk membagikan belas kasihan, menunjukkan keintiman, dan menyingkapkan siapa diri-Nya serta Allah Bapa yang mengutus-Nya. Momen-momen itu akan membawa kepada penebusan hidup mereka yang telah mengalami kasih dan rahmat Allah, yang telah menyadari keberdosaan mereka, dan memahami kebutuhan mereka untuk diselamatkan oleh-Nya. Memang, Yesus hadir sebagai pelayan manusia, tetapi dalam segala hal Dia juga menjadi penebus hidup mereka.

Pertemuan menjadi awal mula karya penebusan Allah.

Mungkin itu juga yang terjadi dalam hidup Anda sekarang. Dalam peran Anda saat ini, Allah mungkin sedang memakai Anda untuk menjangkau dan menebus orang lain melalui pertemuan Anda dengan hidup mereka. Penebusan dan perubahan dimulai ketika ada pertemuan, seperti yang terjadi ketika Yesus menjamah hidup si perempuan di pinggir sumur.

Ketika berinteraksi dengan orang-orang yang kita rawat, kita akan mulai melihat bahwa kita semua sama—rapuh, tidak berdaya, dan membutuhkan kasih pengampunan Allah. Ketika melayani dan merawat orang lain, kita memasuki hidup mereka dan menolong mereka melihat secara nyata kisah penebusan Allah bagi mereka. Pada prosesnya, hati kita pun akan mengalami jamahan Allah.

Sebagai perawat dan pelayan, kita sering melihat peran kita sebagai pelaku yang mengerjakan pelayanan bagi mereka yang kita rawat. Padahal, itu hanyalah pintu masuk dalam perjalanan iman kita. Ketika kita menyediakan perawatan bagi sesama, pertemuan yang terjadi akan memberikan ruang bagi kita untuk berbagi keintiman, empati, dan belas kasihan. Pelayanan Anda di garis depan dapat menjadi karya penebusan sejati atas hidup mereka yang Anda rawat.

Ya Bapa, terima kasih untuk kesempatan di hadapanku ini sehingga aku menjadi saluran kasih karunia-Mu kepada hidup orang lain. Engkau telah memberiku sukacita untuk ikut dalam rencana penebusan-Mu; Engkau telah memilihku sebagai mitra-Mu untuk menjamah hidup banyak orang. Tolonglah aku melihat pekerjaanku sebagai karunia berlimpah yang akan mengubah hidup mereka yang Kau kasihi. Karena itu, anugerahkanlah kasih, hikmat, dan kecukupan yang kubutuhkan setiap hari untuk menunaikan tugas yang ada di hadapanku.

Pertemuan menjadi awal mula karya penebusan Allah.

 

Yesus, Teladan Pelayanan yang Penuh Kasih

Baca di sini
Ketika Yesus Kristus datang ke dunia, Dia tidak hanya datang sebagai Penebus, tetapi juga sebagai Pelayan. Dia melayani dan menghibur orang-orang yang sakit di dalam penderitaan mereka. Dia menyembuhkan tubuh sekaligus jiwa, dan jamahan-Nya berdampak hingga hidup yang kekal.

Tidak Ada yang Terlalu Kecil

Baca di sini
Pernahkah kita merasa enggan mendoakan hal-hal kecil karena kita menganggap Allah hanya sibuk mengurusi hal-hal besar? Padahal, menurut Alkitab, Allah peduli bahkan pada hal-hal kecil sekalipun. Di antara hukum-hukum yang Allah tetapkan lewat Musa dalam kitab Keluaran terdapat hal-hal mendetail tentang kerugian akibat kebakaran, batas-batas tanah, pakaian yang hilang, dan utang yang tidak dibayar.

Diterjemahkan dari He Walks with Me: Devotions for Your Caregiving Journey with God © 2018 Our Daily Bread Ministries