Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Elisa Morgan

Lubang di Dinding

Suatu hari, saya menemukan ada yang memakan tanaman bunga saya. Sehari sebelumnya, bunga-bunga saya masih bermekaran dengan indahnya, tetapi sekarang hanya batangnya yang tersisa. Saya mengelilingi halaman dan menemukan lubang seukuran kelinci di pagar kayu rumah saya. Kelinci memang lucu, tetapi hewan-hewan yang mengganggu itu bisa memakan habis bunga-bunga di taman dalam hitungan menit.

Monstro Si Ikan Mas

Seekor ikan yang terdampar di dasar akuarium dalam toko hewan peliharaan itu menarik perhatian Lacey Scott. Kondisi ikan itu sangat menyedihkan, dengan sisik-sisik yang menghitam dan penuh luka. Lacey menyelamatkan ikan berumur sepuluh tahun tersebut, menamainya “Monstro” seperti nama paus dalam dongeng Pinokio, dan menaruhnya dalam akuarium “perawatan”, dan mengganti airnya setiap hari. Perlahan-lahan, kondisi Monstro membaik. Ikan itu kembali berenang dan ukurannya bertambah besar. Sisik yang tadinya hitam berubah keemasan. Setelah dirawat Lacey sepenuh hati, Monstro pun menjadi ikan yang baru!

Makanan yang Menyatakan Kasih

Saya pernah menghadiri suatu perayaan ulang tahun keluarga yang menerapkan tema “hal favorit” pada dekorasi, kado, dan terutama makanan. Karena gadis yang berulang tahun sangat menyukai bistik dan salad—serta kue bolu berbahan cokelat putih dengan isi buah rasberi—tuan rumah pun menghidangkan bistik, sayur bayam, dan memesan kue kesukaannya itu. Semua makanan kesukaan itu seperti menjadi cara tuan rumah itu berkata, “Aku sayang padamu.”

Buah yang Menjual Pohonnya

Seorang pemilik kebun bibit sedang ingin menjual pohon persiknya. Ia memikirkan berbagai cara yang tepat untuk menjualnya. Apakah sebaiknya ia memajang anakan-anakan pohon berdaun lebat dalam wadah karung goni dan menatanya dengan indah? Atau ia perlu menyusun katalog berwarna yang menampilkan pertumbuhan pohon persik dari musim ke musim? Akhirnya ia sadar bahwa hal yang paling menjual dari pohon persik adalah buah yang dihasilkannya: buah berwarna jingga tua yang berbulu halus dan beraroma manis. Cara terbaik menjual pohon persik adalah dengan memetik buahnya yang ranum, membelahnya sampai sari buahnya menetes di lengan, lalu memberikan seiris kepada calon pembeli. Setelah mencicipi buahnya, mereka akan tertarik untuk membeli pohonnya.

Kelu Lidah Saat Berdoa

Ketika adik laki-laki saya masih bayi, ia harus menjalani operasi pada mulutnya. Ibu menjelaskan bahwa sejak lahir, adik saya menderita “tongue-tie” (ankyloglossia). Jika tidak dioperasi, kemampuannya untuk makan dan berbicara akan terhambat. Hari ini istilah “tongue-tied” digunakan untuk menggambarkan kesulitan seseorang untuk kata-kata atau terlalu malu untuk berbicara—dalam bahasa Indonesia, ini mirip dengan istilah “kelu lidah”.

Tak Perlu Minta Maaf

“Maafkan aku,” ucap Karen karena terus menangis. Setelah kematian suaminya, ia sangat sibuk mengurus anak-anaknya yang berusia remaja. Ketika sejumlah jemaat mengadakan perkemahan akhir pekan untuk menghibur mereka sekaligus memberikan kesempatan bagi Karen untuk beristirahat, ia menangis penuh haru dan syukur, sambil berkali-kali memohon maaf atas air matanya.

Tangan Kanan Allah

Ketika membantu anjing saya yang sudah tua ke luar, saya melepas sebentar tali anjing saya yang lebih muda, Coach. Saat saya membungkuk mengambil talinya, Coach melihat kelinci dan langsung kabur, menyentak talinya dari pegangan saya sehingga jari manis saya terpuntir. Saya pun roboh dan menjerit kesakitan.

Sebutan bagi yang Berduka

Setelah Hugh dan DeeDee harus merelakan berpulangnya anak tunggal mereka ke surga, mereka bergumul dengan sebutan diri mereka. Tidak ada istilah khusus untuk orangtua yang kehilangan anak mereka. Istri tanpa suami disebut janda. Suami tanpa istri disebut duda. Anak yang tidak berayah dan beribu lagi disebut yatim piatu. Orangtua yang ditinggal mati oleh anaknya tidak mempunyai sebutan yang bisa mewakili rasa duka mereka yang tidak terlukiskan. 

Apakah Allah Mendengar?

Ketika saya melayani dalam tim pemerhati jemaat, salah satu tugas saya adalah mendoakan berbagai permohonan yang ditulis jemaat pada kartu-kartu doa selama kebaktian. Mendoakan kesehatan seorang bibi. Mendoakan keuangan sepasang suami-istri. Mendoakan seorang cucu agar ia mengenal Tuhan. Jarang sekali saya mendengar hasil dari doa-doa tersebut. Kebanyakan permohonan doa ditulis tanpa nama, sehingga saya tidak bisa tahu bagaimana tanggapan Allah terhadap doa-doa tersebut. Harus diakui, terkadang saya bertanya-tanya, Apakah Allah benar-benar mendengar? Adakah sesuatu yang terjadi sebagai hasil dari doa-doa saya?