Memakai Kemampuan bagi Kristus
Pernahkah Anda mendengar tentang “The Sewing Hall of Fame”? Penghargaan yang dimulai pada tahun 2001 ini memberikan apresiasi kepada orang-orang yang telah memberi “dampak besar pada industri jahit rumahan dengan kontribusi yang unik dan inovatif melalui pendidikan menjahit dan pengembangan produk”. Penerima penghargaan itu termasuk nama-nama seperti Martha Pullen, yang menerimanya pada tahun 2005 dan digambarkan sebagai “seorang wanita peneladan Amsal 31 yang . . . tak pernah lalai untuk mengakui secara terbuka sumber kekuatan, inspirasi, dan berkatnya.”
Seruan yang Berbeda
Ketika seorang bayi menangis, itu tandanya ia lelah atau lapar, bukan? Menurut para dokter di Brown University, perbedaan tipis dalam tangisan bayi yang baru lahir juga dapat menjadi petunjuk penting dari adanya masalah-masalah lain. Para dokter telah merancang sebuah program komputer yang bisa mengukur faktor-faktor tangisan seperti nada, volume, dan tingkat kejernihan suara tangisan untuk menentukan apakah ada yang salah dengan sistem saraf pusat si bayi.
Kesulitan yang Baik demi Allah
Pada suatu hari, seorang murid kelas enam melihat teman sekelasnya mengiris lengannya dengan pisau cukur. Dengan niat melakukan hal yang benar, ia merebut pisau cukur itu dari temannya lalu membuangnya. Yang mengejutkan, alih-alih dipuji, ia justru diskors selama sepuluh hari. Mengapa? Ia sempat memegang pisau cukur itu—perbuatan yang dilarang di sekolah. Ketika ditanya apakah ia akan mengulangi perbuatannya itu, ia menjawab: “Meskipun aku harus dihukum sebagai akibatnya, . . . aku akan melakukannya lagi.” Seperti anak yang mencoba berbuat baik tetapi justru dihukum itu (hukumannya kemudian dicabut), intervensi yang Yesus lakukan telah membuat Dia mengalami “kesulitan yang baik” dengan para pemuka agama.
Tetap Berada di Jalur Allah
Bertahun-tahun lalu di wilayah barat laut Spanyol, sebuah kereta yang membawa 218 penumpang terguling dan menewaskan 79 orang serta mencederai 66 lainnya. Masinis tidak dapat memberikan alasan kecelakaan itu, tetapi ada rekaman video yang dapat menjelaskannya. Ternyata, kereta tersebut melaju terlalu cepat saat melewati tikungan tajam. Aturan tentang batas kecepatan yang diizinkan telah ditetapkan demi melindungi semua orang di dalam kereta. Meski telah bekerja selama 30 tahun sebagai masinis, entah mengapa, ia mengabaikan aturan tersebut dan mengakibatkan banyak nyawa melayang.
Seruan Minta Tolong
Saat turun dari lantai atas Toko Buku Waterstones, David Willis menemukan lampu toko sudah dimatikan dan pintunya terkunci. Ia terjebak di dalam toko! Karena tidak tahu apa lagi yang dapat dilakukannya, ia pun membuka Twitter dan menulis pesan: “Hai @Waterstones. Sudah dua jam saya terkunci di dalam toko buku Anda di Trafalgar Square. Tolong bantu saya keluar.” Tak lama setelah mengirimkan cuitannya, ia pun diselamatkan.
Memperingatkan dengan Kasih
Pada tahun 2010, tsunami menghantam Pulau Sumatra, Indonesia, dan menewaskan lebih dari empat ratus orang. Kematian tersebut sebenarnya dapat dicegah atau diminimalkan seandainya sistem peringatan tsunami yang terpasang bekerja dengan baik. Sayangnya, jaringan pendeteksi tsunami (yang berbentuk pelampung) telah lepas dan hanyut.
Demi Kasih
Lari maraton menuntut pesertanya untuk memacu diri sendiri, baik secara fisik maupun mental. Namun, bagi seorang pelajar SMA, berlomba dalam maraton lintas alam berarti memacu orang lain. Dalam setiap latihan dan lomba, Susan Bergeman yang berusia empat belas tahun menjadi pendorong kursi roda kakak laki-lakinya, Jeffrey. Ketika Jeffrey berumur dua puluh dua bulan, ia sempat mengalami gagal jantung yang membuatnya menderita kerusakan dan kelumpuhan otak. Kini, Susan mengorbankan target larinya sendiri demi berlomba bersama Jeffrey. Sebuah teladan kasih dan pengorbanan yang indah!
Lebih dari Secuil Hidup Kita
Konon kita semua meninggalkan secuil diri kita ketika pindah ke tempat baru. Namun, untuk menjadi penghuni jangka panjang Villas Las Estrellas, sebuah tempat yang dingin dan terpencil di Antarktika, meninggalkan secuil diri Anda sebelum pergi ke sana adalah tindakan yang benar-benar nyata. Mengingat rumah sakit terdekat jaraknya sejauh 1.000 kilometer, seseorang akan menghadapi masalah serius jika usus buntunya pecah. Jadi setiap warga yang ingin tinggal di sana harus melakukan operasi usus buntu terlebih dahulu sebelum pindah.
Ruang Cerita
Warga di wilayah utara Spanyol memiliki cara yang indah untuk mengungkapkan rasa persatuan dan persahabatan. Kawasan pedesaan di sana sarat dengan gua-gua buatan, dan setiap kali panen selesai para petani akan duduk di dalam ruangan yang dibangun di atas sebuah gua untuk mencatat hasil panen mereka. Seiring berjalannya waktu, ruangan itu dikenal sebagai “ruang cerita”—suatu tempat berkumpul bagi teman-teman dan anggota keluarga untuk saling berbagi cerita, rahasia, dan impian mereka. Apabila seseorang membutuhkan kehadiran dan persekutuan dari sahabat-sahabat karib, ia dapat pergi ke ruang cerita tersebut.