Penulis

Lihat Semua
Philip Yancey

Philip Yancey

Philip Yancey telah menulis banyak buku yang berhubungan dengan pertanyaan sulit. Ia melayani di majalah Campus Life di tahun 1971-1978, kemudian menjadi seorang penulis penuh waktu. Ia dan istrinya, Janet, tinggal di Evergreen, Colorado.

Artikel oleh Philip Yancey

Tanpa Takut

Di dalam Alkitab, hampir setiap kali seorang malaikat muncul, kata-kata pertama yang diucapkannya adalah, “Jangan takut” (Dan. 10:12,19; Mat. 28:5; Why. 1:17). Itu tidak mengherankan, karena ketika kekuatan supernatural bersinggungan dengan planet Bumi, hal tersebut biasanya membuat manusia yang menyaksikannya tersungkur dengan wajah ke tanah dan merasakan ketakutan yang amat hebat. Namun Lukas menceritakan tentang Allah yang hadir di Bumi dalam rupa yang tidak menakutkan. Di dalam Yesus, yang lahir di kandang dan dibaringkan dalam palungan, Allah akhirnya menempuh pendekatan yang tidak membuat kita takut. Adakah yang lebih tidak menakutkan daripada seorang bayi yang baru lahir?

Memelihara Iman

Mudah untuk berpikir bahwa iman adalah semacam formula ajaib. Artinya, jika seseorang memiliki iman dalam kadar yang secukupnya, ia akan kaya raya, selalu sehat, menjalani hidup yang bahagia, dan setiap doa yang dipanjatkannya langsung menerima jawaban. Namun sayangnya, kehidupan tidak berjalan seperti formula yang tersusun rapi itu. Sebagai bukti, penulis kitab Ibrani menyajikan pengingat yang sangat kuat tentang makna “iman sejati” dengan mengulas kehidupan beberapa pahlawan iman dari Perjanjian Lama (Ibr. 11).

Anugerah yang Mutlak

Bertahun-tahun saya menganggap Khotbah di Bukit (Mat. 5–7) sebagai standar perilaku manusia yang tidak mungkin dicapai siapa pun. Saya telah salah paham. Yesus menyampaikan perkataan tersebut bukanlah untuk membuat kita frustrasi, melainkan untuk memberi tahu kita tentang diri Allah yang sebenarnya.

Awal Paskah

Ada satu bagian dalam kisah Paskah yang selalu membuat saya bertanya-tanya. Mengapa Yesus membiarkan bekas-bekas luka dari penyaliban-Nya tetap ada? Yesus tentu dapat memiliki apa pun tubuh kebangkitan yang diinginkan-Nya, tetapi Dia memilih suatu tubuh yang mudah dikenali orang terutama melalui bekas luka-Nya yang dapat dilihat dan disentuh. Mengapa demikian?

Berdiam Diri

Bertahun-tahun lalu, kalau saya merespons surat-surat yang masuk dalam hitungan minggu, itu sudah membuat para penulis surat sangat bahagia. Kemudian hadir mesin faks, dan mereka yang mengirimkan pesan akan senang jika menerima jawaban dari saya dalam beberapa hari. Saat ini, dengan adanya e-mail, SMS, ataupun telepon seluler, mereka berharap saya segera merespons di hari itu juga!

Mulai dari Atas

Rumah saya terletak di tepi anak sungai pada ngarai di dekat sebuah gunung besar. Setelah salju mencair di musim semi dan hujan turun dengan lebat, aliran anak sungai itu meluap dan lebih menyerupai aliran sungai. Banyak orang pernah tenggelam di anak sungai itu. Suatu hari saya menyusuri anak sungai itu hingga ke sumbernya—padang salju di puncak gunung. Dari sanalah salju yang mencair memulai perjalanannya menuruni gunung dan bergabung dengan aliran air lainnya membentuk anak sungai yang mengalir di bawah rumah saya.

Belajar Berjalan

Baru-baru ini seorang kawan menemui saya dengan membawa kabar yang menggembirakan dan ia menghabiskan waktu 10 menit untuk bercerita tentang keponakannya yang berumur 1 tahun dan baru bisa berjalan sendiri. Ia sudah bisa melangkah! Lalu saya menyadari bahwa pembicaraan kami mungkin terdengar aneh di telinga orang lain yang kebetulan lewat. Kebanyakan orang bisa berjalan. Apa istimewanya?

Master Catur

Semasa di SMA, saya sangat bangga pada kemahiran saya bermain catur. Saya bergabung dengan klub catur, dan saat istirahat makan siang saya biasa duduk bersama sesama anggota klub untuk membahas buku-buku catur seperti Classic King Pawn Openings (Pembukaan Bidak Raja Klasik). Saya mempelajari teknik permainannya dan memenangi sebagian besar pertandingan yang saya ikuti, tetapi setelah itu saya tidak lagi bermain catur selama 20 tahun. Suatu waktu saya bertemu dengan seorang pecatur hebat yang terus mengasah keahliannya sejak SMA, dan saat itulah saya merasakan bagaimana bertanding melawan seorang master. Meskipun saya sepenuhnya bebas menentukan langkah, tetap saja strategi saya tidak berarti banyak. Kemampuan beliau yang lebih unggul dari saya memastikan bahwa langkah-langkah yang saya ambil untuk menang justru pada akhirnya menggenapi kemenangan lawan saya itu.

Manusia Biasa Seperti Kita

Pada akhir abad ke-19, William Carey merasakan sebuah panggilan untuk pergi ke India sebagai seorang misionaris yang memberitakan kabar baik tentang Yesus. Para hamba Tuhan di sekeliling Carey mencemoohnya: “Anak muda, jika Allah ingin menyelamatkan [jiwa orang] di India, Dia akan melakukannya tanpa perlu bantuan darimu atau dariku!” Mereka tidak memahami arti penting dari kerja sama. Sangat sedikit yang dilakukan Allah di atas bumi ini tanpa melibatkan manusia biasa seperti kita.