Category  |  Kekristenan & Budaya

Bencana, Tanggung Jawab Siapa?

Awal dekade yang baru dibuka dengan berita getir: banjir menggenang dan menerjang sejumlah wilayah di Jabodetabek. Bagi warga yang tinggal…

Hadir bagi Sesama

Di pinggiran kota Paris, ada komunitas-komunitas yang mengulurkan tangan untuk membantu kaum tunawisma di lingkungan mereka. Terbungkus dalam kantong-kantong kedap air, helai demi helai baju digantungkan pada pagar khusus supaya dapat diambil oleh para tunawisma yang membutuhkan. Kantong-kantong tersebut diberi tulisan, “Aku bukan barang hilang, silakan ambil jika kamu kedinginan.” Upaya tersebut tidak hanya menghangatkan tubuh mereka yang tidak memiliki tempat berteduh, tetapi juga mengajarkan masyarakat pentingnya menolong sesama yang membutuhkan di sekitar mereka.

“Allah Menyelamatkan Hidup Saya”

Ketika Aaron (bukan nama sebenarnya) berumur 15 tahun, ia mulai berdoa kepada Iblis. Ia bahkan mengakui, “Saya merasa Iblis adalah rekan saya.” Aaron mulai berdusta, mencuri, dan memanipulasi keluarga dan teman-temannya. Ia juga mengalami mimpi buruk: “Saya terbangun suatu pagi dan melihat ada setan di ujung tempat tidur saya. Ia memberi tahu bahwa saya akan lulus ujian lalu meninggal.” Namun, setelah ujian selesai, ia masih hidup. Pikir Aaron, “Jelas sekali Iblis itu pembohong.”

Sangat Unik

Manusia bukan makhluk istimewa—setidak-tidaknya menurut Kebun Binatang London. Pada tahun 2005, kebun binatang tersebut menyelenggarakan pameran empat hari berjudul “Manusia dalam Lingkungan Alamiah”. Orang-orang yang mereka “pajang” dipilih melalui kontes di dunia maya. Untuk membantu para pengunjung memahami kehidupan manusia, pekerja kebun binatang membuat papan yang memuat secara terperinci penjelasan tentang makanan, habitat, serta hal apa saja yang menjadi ancaman bagi manusia. Menurut juru bicara kebun binatang, tujuan pameran tersebut adalah untuk mengecilkan keunikan manusia. Seorang peserta di pameran itu sepertinya setuju, “Ketika mereka melihat manusia sebagai binatang, di sini, mereka akan merasa kita manusia memang tidak terlalu istimewa.”

Menikmati Keindahan

Lukisan yang dipajang di lorong sebuah rumah sakit di pusat kota itu langsung menarik perhatian saya. Sapuan warna-warna pastel dan sosok-sosok dari suku asli Amerika Navajo dalam lukisan itu begitu memikat hati hingga saya berhenti berjalan dan memperhatikannya. “Coba lihat,” kata saya kepada Dan, suami saya.

Tidak Seperti Kemarin

Saat cucu kami Jay masih kecil, orangtuanya memberinya kaus baru saat ia berulang tahun. Ia langsung memakainya dan dengan bangga mengenakannya seharian.

Merayakan Kreativitas

Seekor ubur-ubur langka berenang mengikuti arus di kedalaman 1.200 meter di lautan dekat Baja, California. Badannya mengeluarkan cahaya berkilauan berwarna biru, ungu, dan merah muda, kontras dengan latar belakang air yang hitam. Tentakel-tentakelnya yang elegan melambai dengan indahnya seiring dengan tiap denyutan bagian payungnya yang berbentuk lonceng. Saat menonton video National Geographic tentang ubur-ubur Halitrephes maasi, saya membayangkan bagaimana Allah memilih dengan khusus bentuk yang unik bagi makhluk licin kenyal yang indah ini. Allah juga merancang secara khusus ubur-ubur jenis lain yang menurut para ahli sampai Oktober 2017 telah mencapai 2.000 jenis banyaknya.

Pencipta dan Penopang

Dengan bantuan kaca pembesar dan pinset, seorang pembuat jam dari Swiss bernama Phillipe dengan cermat menjelaskan kepada saya bagaimana ia membongkar, membersihkan, dan memasang kembali bagian-bagian kecil dari arloji mekanis yang dirancang khusus. Di antara semua bagian arloji yang kecil-kecil, ada satu komponen terpenting, yaitu pegas utama. Pegas utama merupakan komponen yang menggerakkan semua roda gigi yang memungkinkan jam tangan menunjukkan waktu dengan tepat. Tanpa hal itu, jam tangan rancangan seseorang yang paling ahli sekalipun tidak akan dapat berfungsi.