Mengingat kejadian ajaib itu, sungguh tak diragukan lagi jaminan akan kebangkitan akhir bagi kita! Ketika sebuah peristiwa dipahami sebagai lambang yang mewakili suatu realitas lain, simbol itu menjadi lebih dari sekadar ucapan atau pemberitahuan, tetapi juga tindakan nyata yang membuktikannya.
Salah satu hal terindah yang pernah Yesus ucapkan adalah, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya” (YOHANES 15:5). Bila Anda memandang lukisan pokok anggur dan ranting-rantingnya di atas kanvas, Anda akan melihat gambaran kesatuan antara Kristus dan orang percaya, tetapi itu hanya lukisan. Namun, lihatlah sebatang pohon anggur secara langsung, Anda akan memahami bahwa Allah menanamnya untuk tujuan khusus sebagai lambang kesatuan kita dengan Dia. Makna persatuan Kristus dengan orang percaya akan terasa lebih nyata dan menggugah hati Anda!
Demikian pula jubah putih yang dikenakan oleh begitu banyak orang dalam kitab Wahyu, meskipun merupakan lambang mulianya kebangkitan akhir, tetapi itu hanya gambaran karena hal itu belum terwujud. Namun, peristiwa di pekuburan Golgota adalah contoh nyata bahwa maut dihancurkan dan kehidupan yang fana dipulihkan di tempat itu—sebuah contoh bahwa kemahakuasaan Allah bekerja dan menghasilkan pemulihan di tengah manusia, bahkan yang telah membusuk sekalipun. Allah menghidupkan orang-orang kudus dan mempertunjukkan mereka di jalan-jalan Yerusalem untuk suatu tujuan, yaitu sebagai tanda keabadian dan kemuliaan kekal yang akan datang. Sebagai kejadian nyata, hal itu membuktikan juga bahwa tubuh kebangkitan kita kelak nyata adanya.
Keagungan rencana Allah
Betapa menakjubkannya keagungan rencana Allah bagi kita! Tatkala mengingat bahwa orang-orang kudus itu belum memiliki tubuh jasmani yang “ditaburkan dalam kelemahan” dan “dibangkitkan dalam kekuatan” (1 KORINTUS 15:43), tujuan Allah yang menjadikan kebangkitan akhir sebagai pernyataan indah mengenai kesatuan tubuh Kristus, gereja-Nya, menjadi jelas.
“Mereka yang menjadi milik-Nya” (1 KORINTUS 15:23). Tak seorang pun anggota tubuh Kristus akan dimuliakan sebelum yang lain. Mata, tangan, kaki, anggota tubuh yang terhormat dan yang kurang terhormat, baik yang terkubur di tumpukan salju Greenland maupun dataran panas di Afrika, semua akan dibawa ke dalam kepenuhan hidup kekal bersama-sama. Saat itu, seluruh tubuh yang meliputi jemaat dari segala zaman akan muncul bersamaan dalam keindahan dan kemuliaan yang berpadu sempurna.
Selain itu, kita juga harus ingat bahwa umat Allah dibebaskan hanya dalam pembebasan Kristus. Orang kudus di Golgota bangkit dari alam maut baru bangkit setelah Kristus sendiri bangkit, dan hanya karena Dia. “Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang” (MATIUS 27:53).
Meski kebangkitan mereka bukan kebangkitan akhir dan tubuh mereka yang dihidupkan belum serupa dengan tubuh kebangkitan mulia seperti Yesus, mereka hidup dalam tubuh itu, sebuah lambang penting dari kebangkitan akhir. Sebagai simbol, mereka segera dan sengaja ditampilkan menyusul kebangkitan Kristus. Mereka keluar dari kubur mengikuti Yesus. Mereka mengikuti Dia layaknya makna mengikuti kata, mata mengikuti cahaya.
Dengan kata lain, hanya dengan mematahkan kutuk dosa dan menaklukkannya dalam diri-Nya, barulah Yesus Kristus bisa menyingkirkan kutuk itu dari umat-Nya. Karena Dia yang ditentukan untuk menanggung dosa kita semua, maka Dia harus secara pribadi dinyatakan bersih di hadapan Bapa yang berkenan kepada pengorbanan-Nya yang sempurna; sekiranya tidak demikian, kita takkan pernah dibenarkan oleh iman. Jika Dia secara pribadi tidak mengalami kebangkitan sejati, kita pun takkan pernah mengalaminya. Oleh karena itu, umat-Nya ada dalam Dia dan menjadi satu dengan-Nya, kematian-Nya adalah kematian mereka; kehidupan-Nya adalah kehidupan mereka. “Sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup,” kata Yesus (YOHANES 14:19).
Oh, betapa teguhnya kepastian yang dijanjikan bagi kita! Kita disatukan dengan Kristus dalam ikatan kehidupan yang sama. Bahkan, “hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (KOLOSE 3:3) dan akan tiba saatnya ketika “[Dia] akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia” (FILIPI 3:21). Setiap orang kudus—semua orang yang percaya kepada Yesus adalah orang kudus—akan dibangkitkan untuk memperoleh hidup kekal dan tidak akan dihukum.