Oleh Bungaran Gultom

Dua ribu tahun lebih setelah kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus, ada hari-hari yang ditetapkan dalam kalender untuk memperingati beberapa peristiwa penting terkait iman Kristiani. Biasanya sih yang paling meriah atau diperingati dengan berbagai perayaan adalah Natal dan Paskah, tetapi itu tidak berarti bahwa hari-hari lain menjadi kurang penting makna atau peristiwanya.

Pada hari ini kita memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga yang terjadi pada hari ke-40 setelah Minggu Paskah. Pada peristiwa ini Tuhan Yesus terangkat ke surga disaksikan oleh para murid di Yerusalem.

Sebelum kita jelajahi peristiwa kenaikan ini lebih dalam, saya ingin mengajak kita semua untuk membayangkan: kira-kira apakah yang Tuhan Yesus pikirkan saat Dia terangkat naik ke surga dan melihat para murid-Nya terbengong-bengong menyaksikan peristiwa mulia yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya?

Izinkan saya memberi sudut pandang karikatural pada peristiwa tersebut.

Jika kita menilik kembali Alkitab pada Kisah Para Rasul 1:6-11, Yesus memberi mandat, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Mungkin suasana hati yang dialami para murid adalah campur aduk. Baru saja mereka berduka karena peristiwa penyaliban, lalu duka itu berubah menjadi sukacita karena Kristus bangkit dari antara orang mati dan akhirnya bersama-sama mereka lagi. Namun, kebersamaan itu tidak lama. Yesus malah terangkat ke surga dan meninggalkan mereka. Dengan kondisi perasaan yang tak menentu, bersedih karena ditinggal, Tuhan Yesus malah memberi mereka mandat. Bukan sembarang mandat, “menjadi saksi” berarti menjadi orang yang memberitakan Kabar Baik tentang Yesus Kristus kepada orang lain. Tak cuma lewat ucapan, tapi saksi pun dituntut untuk hidup berintegritas, melakukan kebenaran yang mereka sampaikan agar menjadi contoh bagi orang lain. Dan… yang paling utama: menjadi saksi berarti pula melanjutkan pekerjaan-Nya di dunia ini.

Terbayang amanat yang sedemikian berat diletakkan di pundak para murid yang mungkin masih mencoba mencerna perkataan yang baru saja Tuhan sampaikan, dan saat mereka masih samar memahami kalimat tersebut, tetiba Yesus yang mereka harapkan menjawab pertanyaan yang masih menggantung di benak, perlahan naik ke atas dan menghilang dalam gumpalan awan.

Mungkin, Tuhan Yesus naik sambil tersenyum.

Tapi… senyum seperti apakah yang tampak pada wajah Yesus? Apakah senyum kecut dan ragu karena Dia tahu amanat itu terlalu berat bagi para murid yang harus menghadapi segudang tantangan?

Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kis 1:11).

Meskipun Alkitab tidak pernah menggambarkan bagaimana ekspresi wajah Yesus saat Dia terangkat ke surga, namun dengan iman kita meyakini bahwa tak ada keraguan dari Yesus saat Dia memberikan amanat mulia tersebut. Mungkin senyum yang tertoreh di wajah-Nya adalah senyuman penuh keyakinan. Senyum yang meyakinkan para murid bahwa tugas yang mahaberat tersebut akan mampu diwujudkan bukan dengan kekuatan mereka, tapi dengan kuasa dari tempat yang mahatinggi—kuasa Roh Kudus. Kuasa yang pada saat Yesus terangkat belum dinyatakan kepada mereka. Tapi yang pasti akan dinyatakan, karena tugas yang mulia itu merupakan proyek Allah yang bahasa kerennya: ongoing divine project dan masih berlanjut. Amanat mulia ini barulah akan purna seluruhnya pada kedatangan-Nya yang kedua kali seperti yang disampaikan oleh para malaikat: Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kis 1:11).

Bukan tentang besok, tapi hari ini

Dari apa yang dinyatakan Alkitab, itu berarti ada rentang waktu yang cukup antara kenaikan Yesus sampai pada kedatangan-Nya kedua kali untuk orang percaya mempersaksikan Kristus dalam kehidupan mereka. Kristus yang lahir dari Anak Dara Maria, menjalani kehidupan sebagai manusia seutuhnya, haus lapar, menangis, masygul, mengalami pencobaan, fitnahan yang keji, olok-olok, yang berujung pada kematian diatas kayu salib sebagai seorang penjahat.

Kapan waktu yang tepat untuk mempersaksikan Kristus? Jawaban yang paling tepat untuk merujuk pada rentang waktu yang Alkitab sebutkan adalah: hari ini!

Mungkin tidak ada hari esok, mungkin hanya hari ini kita memiliki kesempatan untuk menyampaikan Kabar Baik tentang Kristus kepada keluarga kita, kolega di kantor, atau tetangga samping rumah, bestie nongkrong, atau anggota di komunitas hobi kita.

Masih terpampang pada dinding kantor ODB Indonesia, sebuah kutipan dari pendiri ODB Ministries, M. R De Haan : Perhaps today! Mungkin hari ini. Kutipan yang ringkas namun tajam untuk menggambarkan betapa sebentarnya rentang waktu yang ada. Mungkin tidak ada hari esok, mungkin hanya hari ini kita memiliki kesempatan untuk menyampaikan Kabar Baik tentang Kristus kepada keluarga kita, kolega di kantor, atau tetangga samping rumah, bestie nongkrong, atau anggota di komunitas hobi kita. Mereka yang Tuhan izinkan berada di circle terdekat.

Salah satu kalimat terpenting dalam peristiwa kenaikan Kristus adalah: “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

Dia akan datang kembali. Kedatangan Yesus Kristus bukanlah sebuah peristiwa tidak kasat mata, sebaliknya akan terjadi secara fisik dan nyata. Dalam Kitab Matius 24:30, dikatakan bahwa “dan pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit; maka segala bangsa di bumi akan meratap dan akan melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar.

Bukan hanya itu, kedatangan Yesus Kristus akan disertai dengan penghakiman dan juga keselamatan seperti yang tertulis dalam Kitab Wahyu 19:11-16. Sementara dalam 1 Tesalonika 4:16-17, dengan jelas dinyatakan bahwa “…Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”

Kedatangan Yesus Kristus akan menandai akhir dari suatu zaman. Namun bagi orang-orang yang percaya dan meneladani Sang Juruselamat, kedatangan-Nya yang kedua bukanlah sebuah peristiwa mengerikan, melainkan sebuah akhir yang mulia di mana segala sesuatunya akan beroleh pemulihan.

Bersyukurlah, Yesus Kristus akan kembali sebagai Raja dan Hakim, membawa keselamatan bagi orang yang percaya kepada-Nya, baik mereka yang sudah memberitakan Kabar Baik itu kepada kita, kita yang mempercayai kabar baik tersebut, dan mereka yang percaya kepada kabar baik yang kita sampaikan.

Selamat memperingati Kenaikan Tuhan Yesus ke surga!


Baca Juga:

Apakah Surga Benar-Benar Ada?

Kenaikan Tuhan Yesus ke surga memberikan jaminan kehidupan abadi. Akan tetapi, mungkin ada orang-orang di sekitar Anda yang masih ragu tentang surga. Mari teruskan materi penjangkauan di bawah ini kepada mereka, sambil berdoa agar kiranya hati mereka digerakkan firman Tuhan untuk mau mengenal Sang Juruselamat.


Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.