Katakanlah kita beranggapan Tuhan itu ada dan Dia berperan sebagai wasit dalam pertandingan hidup ini, maka wasit seperti apakah Dia? Melihat cara kerja dunia ini, kita mungkin menganggap bahwa Dia adalah:
Wasit yang terus mengincar kita: Ini tipe wasit yang tidak asing bagi kita. Ia mengamati gerak-gerik kita di atas lapangan. Ia tidak menyukai kita sama sekali, menganggap kita memang pantas diawasi, dan menunggu-nunggu kapan kita membuat pelanggaran. Wasit ini meniup peluitnya setiap dua menit sekali untuk mengeluarkan kartu dan menunjukkan kuasanya di atas lapangan. Ia mencari-cari kesempatan untuk membuat hidup kita sengsara!
Wasit yang tidak tegas dan kewalahan: Mungkin ini tipe wasit yang sering kita jumpai! Pelanggaran keras di kotak penalti tidak cukup untuk membuatnya menunjuk titik putih. Ia selalu melihat ke arah yang salah atau melewatkan kejadian-kejadian penting karena posisinya terlalu jauh. Wasit tipe ini sama sekali tidak menguasai jalannya pertandingan.
Mungkin Anda berpikir bahwa Tuhan sama seperti salah satu tipe wasit di atas. Namun, Alkitab memberi gambaran tentang Tuhan yang benar—Dialah wasit yang sempurna. Akan tetapi, dunia ini begitu kacau dan kita pun mengalami kekalahan demi kekalahan. Jadi, benarkah Dia wasit yang sempurna?
“Rasanya seperti wasit punya kartu kuning yang baru dan ia ingin tahu apakah kartu itu berguna atau tidak.” —Richard Rufus
Tuhan mengizinkan pertandingan di atas dunia ini berjalan terus. Bukan karena Dia tidak peduli, melainkan karena Dia memberikan kita kebebasan untuk memilih tindakan kita sendiri, membuat keputusan sendiri, dan mengalami konsekuensinya. Alkitab berkata bahwa Dia sangat dekat dengan kita dan siap menolong ketika kita berseru kepada-Nya. Namun, Dia tidak memaksa kita untuk berbicara dengan-Nya. Tuhan ingin kita semua memilih untuk hidup bersama-Nya, mengikuti rencana-Nya, dan mengalami kasih serta perlindungan-Nya—tetapi kita sulit melakukannya, bahkan mungkin enggan.
Sebagai wasit atas dunia ini, Tuhan akan segera meniup peluit panjangnya. Dunia ini akan tiba pada akhirnya dan medali pemenang akan segera dibagikan. Kalau hidup kita tidak beres, mengabaikan Tuhan, dan memilih selalu berada di tim yang kalah, dapatkah kita berharap menerima piala kemenangan setelah kita meninggal dunia? Tidak. Alkitab memperingatkan kita bahwa akan ada penghakiman atas cara hidup yang kita jalani. Karena Tuhan adalah wasit yang sempurna, Dia akan memastikan bahwa setiap orang mendapatkan apa yang selayaknya mereka dapatkan. Itu bukan kabar yang menyenangkan bagi beberapa orang.