Penulis

Lihat Semua
Bill Crowder

Bill Crowder

Bill Crowder bertanggung jawab untuk isi materi pengajaran. Ia telah menulis banyak buklet Discovery Series dan buku Discovery House Publishers. Bill dan istrinya, Marlene, memiliki lima anak dan beberapa orang cucu.

Artikel oleh Bill Crowder

Bertumbuh Kuat dalam Allah

Sewaktu saya masih kecil, saya suka membaca kisah-kisah tentang bajak laut. Cerita petualangan mereka benar-benar menggugah imajinasi saya! Sekarang saya tinggal di daerah yang pernah menjadi markas dari salah satu bajak laut yang paling terkenal, yaitu Blackbeard (yang bernama asli Edward Teach). Kapal Blackbeard, yang bernama Queen Anne’s Revenge, kandas di perairan lepas pantai dekat tempat tinggal saya.

Keindahan dari Balik Tragedi

Danau Coniston di kawasan Lake District yang indah merupakan tempat liburan favorit bagi keluarga di Inggris. Perairannya sangat cocok untuk kegiatan berperahu, berenang, dan olahraga air lainnya. Namun, tempat yang indah itu juga pernah menjadi tempat dari tragedi besar. Pada tahun 1967, Donald Campbell mengemudikan perahu cepat Bluebird K7 miliknya, dengan tujuan memecahkan rekor dunia untuk kecepatan di atas air. Ia sempat mencapai kecepatan tertinggi pada 528 km/jam, tetapi pencapaian tersebut tidak bisa dirayakannya karena kemudian perahu Bluebird itu mengalami kecelakaan dan menewaskan Campbell.

Keputusan yang Berani

Saat Franco Zeffirelli berencana untuk memfilmkan kisah Romeo dan Juliet karya Shakespeare, ia mengambil keputusan yang berani. Zeffirelli memilih dua aktor yang belum dikenal untuk memerankan kedua karakter utamanya dan menegaskan bahwa usia mereka harus mendekati usia karakter seperti yang dituliskan oleh Shakespeare. Zeffirelli akhirnya memilih Leonard Whiting yang berusia 17 tahun sebagai Romeo dan Olivia Hussey yang berusia 16 tahun sebagai Juliet.

Bukan Orang Biasa

Pernyataan pada dinding bank tempat saya menabung menyatakan bahwa prinsip-prinsip perusahaannya dapat diringkas dalam satu kata: kesopanan. Saya merasakan sendiri sopan santun dari teller yang membantu saya bertransaksi di sana!

Anak Allah

Baru-baru ini, saudara laki-laki saya Scott mendapatkan catatan dinas militer dari masa Perang Dunia II milik ayah saya. Ketika saya mempelajarinya dengan detail, tidak ada yang menakjubkan atau mengejutkan tentang diri ayah saya. Yang ada hanyalah fakta dan data. Walau menarik untuk dibaca, pada akhirnya catatan tersebut kurang memuaskan karena saya merasa tidak mempelajari sesuatu yang baru tentang ayah kami.

Dari Ratapan Menjadi Pujian

Ada sejumlah legenda yang beredar tentang asal usul nama bunga berkelopak lima yang disebut “forget-me-not” (secara harfiah berarti “jangan lupakan saya”; di Indonesia disebut “mamung”). Salah satu kisahnya berasal dari Jerman. Menurut ceritanya, ketika Allah menamai semua tumbuhan yang Dia ciptakan, sebuah bunga kecil khawatir kalau ia akan terlupakan. Jadi bunga itu berseru, “Jangan lupakan saya, Tuhan.” Maka itulah nama yang Allah berikan kepada bunga itu.

Yesus, Tempat Peristirahatan Kita

Pada tahun 1943, Presiden AS Franklin D. Roosevelt membeli sebuah vila bernama Shangri-La di pedesaan Maryland sebagai tempat peristirahatannya. Menurut situs web Gedung Putih, kawasan sederhana yang hening dan terpencil itu memberikan “kesempatan untuk menyepi dan menenangkan diri,” serta menjadi “tempat yang ideal untuk bekerja dan menjamu para pemimpin luar negeri.” Ketika Dwight Eisenhower menjadi presiden, ia mengganti nama tempat peristirahatan tersebut menjadi Camp David untuk menghormati nama ayah dan cucunya, dan nama itu pun terus melekat. Di luar peningkatan keamanan, tidak banyak yang berubah dari kamp tersebut dari masa ke masa. Kawasan itu masih menjadi tempat yang sempurna bagi para presiden AS dan keluarganya untuk melepas lelah dan beristirahat.Â

Juruselamat yang Sempurna

Dalam acara perbaikan rumah di TV, seorang desainer interior memuji ubin keramik buatan tangan yang mereka pilih untuk area kamar mandi. Berbeda dari ubin keluaran pabrik yang semuanya identik, ubin buatan tangan tersebut “sempurna dalam ketidaksempurnaannya”. Ketidaksempurnaan justru memberikan keindahan yang unik pada setiap potong ubin, sehingga memperkuat corak dan pesona ruangan yang sering digunakan itu.

Janji Temu

Pada tanggal 22 November 1963, Presiden AS John F. Kennedy, filsuf dan penulis Aldous Huxley, serta pembela iman Kristen, C. S. Lewis, sama-sama meninggal dunia. Ketiganya adalah orang-orang terkenal dengan cara pandang terhadap dunia yang sangat berbeda. Huxley, seorang agnostik, masih mempelajari mistikisme Timur. Kennedy, meski beragama Katolik Roma, menganut filosofi humanistik. Sementara itu Lewis, seorang mantan ateis yang berjemaat di gereja Anglikan, terang-terangan menyatakan imannya kepada Yesus Kristus. Namun, kematian tidak membeda-bedakan orang, karena ketiga orang terkenal itu menemui ajal mereka pada hari yang sama.