Membangun Jembatan
Buku karya James Michener yang berjudul Centennial (Seabad) berisi sebuah kisah fiksi tentang sejarah pada masa pendudukan wilayah barat Amerika. Berkisah melalui pandangan mata seorang pedagang berdarah Perancis-Kanada yang bernama Pasquinel, Michener menyatukan kisah-kisah tentang Arapaho dari Great Plains (Dataran Besar) dan komunitas para pendatang dari Eropa di St. Louis. Ketika si petualang yang bertabiat keras itu berpindah-pindah di antara kota yang semakin padat penduduk dengan area-area yang terbuka di dataran sekitarnya, dirinya kemudian menjadi sebuah jembatan yang menghubungkan dua dunia yang sangat jauh berbeda.
Siapa Bosnya?
Ketika dua cucu kami sedang dalam penjagaan istri saya, keduanya mulai bertengkar memperebutkan sebuah mainan. Tiba-tiba, sang adik (yang lebih muda 3 tahun), dengan lantang memerintah kakaknya, “Cameron, pergi ke kamarmu!” Mendengar-kan hardikan tersebut, dengan bahu terkulai dan sikap gontai, sang kakak mulai berjalan ke arah kamarnya. Namun kemudian, istri saya berkata, “Cameron, kamu tidak harus pergi ke kamarmu. Nathan bukan bosmu!” Menyadari hal itu, sikap Cameron pun berubah, dan dengan tersenyum, ia kembali duduk untuk bermain dengan adiknya.
Mengatasi Pengalih Perhatian
Setiap hari saya berkendara di jalan raya yang sama dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Dari hari ke hari saya melihat semakin bertambahnya jumlah pengemudi yang teralihkan perhatiannya. Biasanya mereka sedang berbicara di telepon atau mengirim/membaca SMS, tetapi saya juga pernah melihat pengemudi yang membaca koran, merias wajah, dan makan semangkuk sereal sambil berusaha mengemudikan mobil yang melaju dengan kecepatan lebih dari 110 km per jam! Dalam keadaan tertentu, pengalih perhatian itu akan berlalu dengan cepat dan tidak membahayakan. Namun dalam sebuah kendaraan yang sedang melaju, pengalih perhatian bisa mematikan.
Ajaibnya Penglihatan
Di situs livescience.com, saya membaca sepenggal informasi yang sangat menak-jubkan: “Jika Anda berdiri di puncak suatu gunung dan mengarahkan pandangan pada suatu bercak di atas bumi yang tampak lebih besar daripada biasanya, mata Anda akan dapat menangkap cahaya terang yang berada ratusan mil jauhnya. Dan di suatu malam yang gelap, Anda bahkan dapat melihat kerlip sebatang lilin yang jaraknya sejauh 30 mil (48 km).” Anda tidak memerlukan teleskop atau kacamata khusus untuk malam hari—karena mata manusia dirancang sedemikian luar biasa sehingga dengan mata telanjang pun kita bahkan dapat melihat dengan jelas benda yang sedemikian jauh.
Perlu Dipasang
Putri kami dan calon suaminya sangat gembira menerima hadiah pernikahan sebelum hari pernikahan mereka. Salah satu hadiah itu adalah sebuah rak kayu yang harus dipasang—dan saya mengajukan diri untuk membantu memasangnya karena mereka sudah sangat sibuk dalam mempersiapkan pernikahan mereka. Memasang rak itu ternyata lebih mudah daripada yang saya bayangkan, meski tetap butuh beberapa jam untuk menyelesaikannya. Semua bagiannya yang dari kayu sudah dipotong dan dilubangi, dan semua perkakas yang dibutuhkan untuk memasangnya sudah tersedia. Instruksinya sangatlah jelas dan lengkap.
Yang Paling Utama Dan Berarti
Ketika anak-anak kami masih tinggal bersama kami, kami suka merayakan Natal di pagi hari dengan sebuah tradisi keluarga yang sederhana tetapi sangat berkesan. Kami sekeluarga berkumpul di sekeliling pohon Natal, di antara bungkusan-bungkusan hadiah yang akan kami berikan kepada satu sama lain. Di sana kami lalu membaca kisah Natal bersama. Hal tersebut sangat berguna untuk mengingatkan bahwa alasan kami untuk bertukar hadiah bukanlah karena para Majus datang membawa hadiah untuk bayi Kristus. Namun hadiah yang kami berikan kepada setiap anggota keluarga dalam kasih itu merupakan cerminan dari Hadiah yang jauh lebih indah dan agung yang diberikan Allah kepada kita dalam kasih.
Natal Bangsa Ukraina
Bangsa Ukraina memasukkan banyak unsur yang indah dalam perayaan Natal yang mereka lakukan. Ada kalanya mereka meletakkan beberapa helai jerami di atas meja makan pada saat makan malam untuk mengingatkan mereka pada palungan di Betlehem. Bagian lain dari perayaan Natal yang mereka selenggarakan melukiskan peristiwa-peristiwa pada malam kelahiran Sang Juruselamat ke dunia. Ada sepenggal doa Natal yang dipanjatkan, kemudian ayah sebagai kepala rumah tangga akan memberikan salam, dengan ucapan, “Kristus telah lahir.” Seluruh keluarga lalu membalasnya dengan menjawab, “Mari kita muliakan Dia!”
Catur Manusia
Catur merupakan sebuah permainan strategi kuno. Setiap pemain memulai permainan dengan 16 bidak di papan catur dengan tujuan menjatuhkan bidak raja dari pemain lawan. Permainan itu sendiri telah mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu. Salah satu bentuk yang pernah ada ialah catur manusia, yang diperkenalkan sekitar tahun 735 oleh Charles Martel, seorang bangsawan Austrasia. Martel memainkan catur manusia di atas papan raksasa dengan orang sungguhan sebagai bidak catur. Orang-orang itu didandani dengan kostum yang sesuai status mereka masing-masing di atas papan permainan. Mereka berpindah tempat sesuai dengan kehendak para pemain yang mengaturnya demi mencapai tujuan mereka.
Hangatnya Mentari
Suatu hari pada bulan November 1963, Brian Wilson dan Mike Love dari grup musik The Beach Boys menulis sebuah lagu dengan nada yang jauh berbeda dari lagu-lagu riang yang menjadi ciri khas dari grup musik tersebut. Lagu tersebut adalah sebuah lagu sedih tentang cinta yang telah hilang. Di kemudian hari, Mike mengatakan, “Seberat apa pun perasaan kehilangan itu, satu hal baik yang muncul dari perasaan itu adalah pengalaman pernah jatuh cinta itu sendiri.” Mereka memberikan judul The Warmth of the Sun (Hangatnya Mentari) pada lagu tersebut.