Perlombaan Antariksa
Pada tanggal 29 Juni 1955, Amerika Serikat mengumumkan niatnya untuk menempatkan satelit di luar angkasa. Tak lama kemudian, Uni Soviet mengumumkan rencananya untuk melakukan hal yang sama. Perlombaan antariksa pun dimulai. Uni Soviet meluncurkan satelit pertamanya yang diberi nama Sputnik dan berhasil menempatkan manusia pertama di luar angkasa ketika kosmonaut Yuri Gagarin mengorbit bumi satu kali. Perlombaan itu berlanjut hingga tanggal 20 Juli 1969, ketika “lompatan besar bagi umat manusia” yang dilakukan Neil Armstrong dalam pendaratannya di bulan secara tidak resmi mengakhiri persaingan di antara kedua negara. Tahun-tahun berikutnya diisi dengan kerjasama antarnegara, yang berujung pada pembangunan Stasiun Antariksa Internasional yang dikelola bersama.
Alat Kebaikan
Setelah seorang penjahat ditangkap, penyidik bertanya mengapa ia nekat menyerang korbannya di hadapan banyak orang. Tanggapan si penjahat sangat mengejutkan: “Ah, saya tahu mereka tidak akan melakukan apa-apa; biasanya orang-orang akan diam saja.” Komentar itu menggambarkan apa yang disebut sebagai guilty knowledge—sikap yang memilih untuk mengabaikan sebuah tindak kejahatan yang Anda tahu sedang terjadi.
Hati yang Melayani
Ketika Paman Emory meninggal dunia, banyak orang dari beragam kalangan memberikan penghormatan terakhir kepadanya. Semua penghormatan itu memiliki kesamaan: Mereka menghargai Emory yang telah menunjukkan kasihnya kepada Allah dengan melayani sesama. Sikap itu paling jelas terlihat selama masa dinasnya dalam Perang Dunia II. Di sana ia bertugas sebagai tenaga medis yang tidak menyandang senjata. Ia tidak hanya menerima penghargaan militer atas keberaniannya, tetapi juga dikenang karena pengabdiannya yang penuh kasih, baik selama maupun sesudah perang.
Diterima di dalam Yesus
“Tidak ada tempat seindah rumah,” kata Dorothy, sambil mengetuk-ngetukkan hak sepatunya yang berwarna merah delima. Dalam film The Wizard of Oz, hanya itu yang perlu dilakukan Dorothy dan Toto untuk berpindah secara ajaib dari Oz pulang ke rumah mereka di Kansas.
Bagikan Iman Anda
Pada tahun 1701, Gereja Inggris mendirikan Society for the Propagation of the Gospel (Perhimpunan Penyebaran Injil) untuk mengirim para misionaris ke seluruh dunia. Semboyan yang mereka pilih adalah transiens adiuva nos, ungkapan bahasa Latin yang berarti “Kemarilah dan tolonglah kami!” Itu sudah menjadi seruan bagi para pemberita Injil sejak abad pertama, saat para pengikut Yesus membawa pesan kasih dan pengampunan dari-Nya kepada dunia yang sangat membutuhkannya.
Maksud Allah yang Bijaksana
Inggris Raya adalah negara yang penuh dengan sejarah. Ke mana pun Anda pergi, Anda bisa melihat piagam-piagam yang terpasang untuk menghormati tokoh-tokoh sejarah atau mengunjungi tempat-tempat yang dibangun untuk memperingati suatu peristiwa bersejarah yang terjadi di sana. Namun, ada satu tanda serupa yang bisa dibilang mewakili kekonyolan humor orang Inggris. Pada sebuah piagam usang di luar sebuah rumah penginapan di Sandwich, Inggris, tercantum pesan berikut, “Di tempat ini, pada tanggal 5 September 1782, tidak terjadi apa-apa.”
Memilih Mengikut Allah
Harian Daily Mirror menulis bahwa “rata-rata seorang manusia akan mengambil 773.618 keputusan di sepanjang hidupnya.” Surat kabar asal Inggris tersebut juga menyatakan bahwa kita “akan menyesali 143.262 keputusan di antaranya”. Saya tidak mengetahui dari mana angka-angka tersebut berasal, tetapi yang jelas setiap orang menghadapi keputusan yang tidak terhitung banyaknya seumur hidup kita. Begitu banyaknya keputusan yang harus kita buat mungkin bisa melumpuhkan kita, terutama ketika kita memikirkan bahwa setiap keputusan mempunyai konsekuensi, dan beberapa di antaranya akan berdampak besar bagi kehidupan kita.
Janji Kelahiran Kristus
Pada November 1962, John W. Mauchly, seorang ahli fisika, berkata, “Tak ada alasan bagi anak laki-laki dan perempuan pada umumnya untuk tidak menguasai cara menggunakan komputer.” Pada masa itu, prediksi Mauchly terdengar mencengangkan, tetapi apa yang diucapkannya itu akhirnya terbukti akurat. Pada masa sekarang, menggunakan komputer atau ponsel menjadi salah satu keterampilan yang dapat dipelajari seorang anak sejak dini.
Layak Menerima Segala Pujian
Banyak orang menganggap Ferrante dan Teicher sebagai duet pianis terbaik sepanjang masa. Penampilan kolaborasi mereka begitu kompak sehingga gaya permainan mereka digambarkan seperti empat tangan dengan satu pikiran. Saat mendengarkan permainan mereka, kita dapat membayangkan seberapa besar upaya yang mereka perlukan untuk menyempurnakan keahlian mereka.