Penulis

Lihat Semua
Bill Crowder

Bill Crowder

Bill Crowder bertanggung jawab untuk isi materi pengajaran. Ia telah menulis banyak buklet Discovery Series dan buku Discovery House Publishers. Bill dan istrinya, Marlene, memiliki lima anak dan beberapa orang cucu.

Artikel oleh Bill Crowder

Hati yang Marah

Guernica, lukisan bernada politis yang terpenting karya Pablo Picasso, merupakan penggambaran modernis dari peristiwa penghancuran Guernica, sebuah kota kecil di Spanyol pada tahun 1937. Selama revolusi Spanyol hingga Perang Dunia II, pasukan Nasionalis Spanyol mengizinkan pesawat-pesawat tempur Nazi Jerman untuk menggunakan kota tersebut sebagai sasaran dalam latihan pengeboman. Pengeboman yang kontroversial itu merenggut banyak nyawa dan menarik perhatian masyarakat dunia terhadap kebejatan pengeboman yang menargetkan rakyat sipil. Lukisan Picasso berhasil menangkap imajinasi dari dunia sekitar dan memicu perdebatan tentang kapasitas manusia untuk menghancurkan satu sama lain.

Membangun Rumah

Pada tahun 1889, dimulailah proyek pembangunan sebuah rumah pribadi yang paling ambisius di Amerika Serikat. Sebuah pabrik batu bata yang dibangun di lokasinya memproduksi sekitar 32.000 buah batu bata setiap hari hingga “rumah musim panas” milik George Vanderbilt II rampung enam tahun kemudian. Sampai sekarang, rumah di Asheville, Carolina Utara yang dinamai Biltmore Estate tersebut masih merupakan kediaman pribadi terbesar di Amerika, dengan 250 ruangan (termasuk 35 kamar tidur dan 43 kamar mandi) dan luas lantai sekitar 16.226 meter persegi.

Titik Pendaratan 

Hewan impala, yang termasuk keluarga antelop, dapat melompat hingga ketinggian tiga meter dan sejauh sembilan meter. Kemampuan yang luar biasa ini sangat penting bagi kelangsungan hidup impala di alam liar Afrika. Namun, di banyak kandang impala dalam kebun binatang, Anda akan menemukan hewan ini terkurung di balik dinding setinggi tak sampai satu meter. Bagaimana mungkin dinding serendah itu dapat menahan hewan yang atletis ini? Hal itu mungkin karena impala tak pernah melompat kecuali mereka dapat melihat tempat mendaratnya. Dinding serendah itu dapat menahan impala tetap berada dalam kandang karena hewan ini tak dapat melihat apa yang ada di balik dinding.

Hati yang Rela Diajar

Sayang sekali, pada masa sekarang, menyerang pendapat yang berbeda sekaligus individu yang melontarkan pendapat tersebut dianggap sudah “normal”. Kenyataan itu juga dapat terjadi di kalangan akademis. Karena itu, saya tercengang ketika akademisi dan teolog Richard B. Hays menulis makalah yang justru mematahkan dalil-dalil yang ia tulis sendiri bertahun-tahun sebelumnya! Dalam bukunya, Reading with the Grain of Scripture, Hays menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa dengan mengoreksi pemikirannya sendiri di masa lalu. Pemikirannya yang berkembang itu selaras dengan komitmennya untuk terus belajar seumur hidup.

Menjadi Berbeda

Pada bulan November 1742, kerusuhan pecah di Staffordshire, Inggris, untuk memprotes pesan Injil yang dikhotbahkan oleh Charles Wesley. Tampaknya Charles dan saudaranya, John, telah mengubah beberapa tradisi lama gereja, dan banyak penduduk kota menganggap hal itu keterlaluan.

Betapa Besarnya Allah Kita!

Meski telah lama digunakan untuk mengidentifikasi seseorang, sidik jari masih dapat dipalsukan dengan membuat salinannya. Demikian pula, pola iris pada mata manusia adalah sumber yang dapat diandalkan untuk mengenali identitas seseorang. Namun, ada pihak-pihak yang sengaja mengubah polanya dengan lensa kontak untuk mengacaukan hasilnya. Penggunaan biometri untuk mengidentifikasi individu pun dapat diakali. Jadi, apa yang memenuhi syarat sebagai pengidentifikasi yang unik? Ternyata pola pembuluh darah setiap orang itu unik dan hampir tidak mungkin dipalsukan. “Peta vena” pada diri Anda adalah pengidentifikasi unik, yang membedakan Anda dari siapa pun juga di muka bumi ini.

Esensi Doa

Ketika Abraham Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat, ia bertanggung jawab untuk memimpin negara yang sedang retak. Lincoln dipandang sebagai pemimpin yang bijak dan berbudi luhur, tetapi ada satu unsur lain dari karakternya yang mungkin menjadi fondasi seluruh sifatnya. Ia sadar dirinya tidak cukup cakap mengemban tanggung jawab yang diembannya. Namun, bagaimana respons Lincoln? Ia berkata, “Saya sudah sering didesak untuk berlutut dengan keyakinan kuat bahwa tidak ada jalan lain yang dapat saya tempuh. Hikmat dan seluruh kemampuan saya terasa tidak cukup untuk menghadapi hari itu.”

Tidak Dilupakan

Ketika berpikir tentang misionaris perintis yang bersejarah, nama George Liele (1750–1820) mungkin tidak terlintas di benak kita. Lahir dalam kondisi perbudakan, Liele percaya kepada Kristus di Georgia dan memperoleh kebebasannya sebelum Perang Revolusi Amerika. Ia membawa kabar baik tentang Kristus ke Jamaika, melayani para budak perkebunan di sana, dan menjadi gembala pendiri dua gereja Afrika-Amerika di Savannah, Georgia. Salah satu gereja tersebut dikenal sebagai “induk gereja Baptis kulit hitam”.

Pengharapan yang Tulus

Di awal tahun 1960-an, Amerika Serikat dipenuhi harapan akan masa depan yang cerah. Presiden John F. Kennedy yang berjiwa muda memperkenalkan inisiatif penjelajahan luar angkasa, Korps Perdamaian, dan target menjejakkan kaki di bulan. Perekonomian yang berkembang pesat membuat banyak orang yakin masa depan cerah itu sudah di depan mata. Namun, kemudian Perang Vietnam berkecamuk, terjadi kerusuhan berskala nasional, Kennedy dibunuh, dan optimisme yang sebelumnya dirasakan mulai memudar. Optimisme saja ternyata tidak cukup, sehingga akhirnya tinggallah kekecewaan.