Penulis

Lihat Semua
Bill Crowder

Bill Crowder

Bill Crowder bertanggung jawab untuk isi materi pengajaran. Ia telah menulis banyak buklet Discovery Series dan buku Discovery House Publishers. Bill dan istrinya, Marlene, memiliki lima anak dan beberapa orang cucu.

Artikel oleh Bill Crowder

Harga yang Harus Dibayar

Karya-karya seni Michelangelo mengeksplorasi banyak segi kehidupan Yesus, tetapi salah satu karyanya yang paling mengharukan datang dari salah satu yang paling sederhana. Pada dekade 1540-an, Michelangelo membuat sketsa “pieta” (gambar ibu Yesus memangku tubuh Kristus yang sudah mati) untuk sahabatnya, Vittoria Colonna. Gambar yang dibuat dengan kapur itu melukiskan Maria yang menengadah ke langit sambil memangku tubuh Sang Putra yang sudah kaku. Menjulang di belakang Maria adalah sebuah salib yang pada palangnya tercantum kata-kata dari sajak berjudul Paradise (Firdaus) karya Dante, “Tidak terpikirkan oleh mereka harga darah yang tertumpah.” Maksud Michelangelo sangat tegas: ketika kita merenungkan kematian Kristus, kita juga harus memikirkan besarnya harga yang telah Dia bayar.

Seperti Yesus

Sewaktu kecil, teolog Bruce Ware pernah merasa frustrasi dengan bagian Alkitab dalam 1 Petrus 2:21-23 yang memanggil kita untuk menjadi seperti Yesus. Ware menulis tentang kejengkelan masa mudanya itu dalam buku berjudul The Man Christ Jesus (Manusia Kristus Yesus). “Menurut saya itu tidak adil. Khususnya ketika ayat tersebut meminta kita mengikuti jejak satu Pribadi yang ‘tidak berbuat dosa.’ Sungguh keterlaluan . . . Saya pikir tidak mungkin Allah serius meminta kita melakukannya.”

Lubuk Hati yang Terdalam

Victor Hugo (1802–1885) adalah seorang penyair dan novelis yang hidup dalam zaman pergolakan sosial dan politik di Prancis pada abad ke-19. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah novel klasik Les Miserables. Lebih dari seabad kemudian, adaptasi musikal dari kisah tersebut menjadi salah satu pertunjukan drama yang paling populer dalam generasi ini. Sebenarnya ini bukan hal yang mengejutkan. Hugo sendiri pernah berkata, “Musik sanggup mengungkapkan apa yang tidak dapat terucapkan dan yang tidak mungkin dibiarkan terpendam.”   

Pesan Salib

Pendeta Tim Keller pernah berkata, “Tak seorang pun belajar mengenali dirinya dengan cara diberi tahu. Hal itu harus ditunjukkan.” Ini sejalan dengan ungkapan, “Perbuatan lebih berbicara daripada kata-kata.” Pasangan suami-istri menunjukkan perhatian dengan cara mendengarkan dan mengasihi satu sama lain. Orangtua menunjukkan penghargaan kepada anak-anak dengan cara merawat mereka sepenuh hati. Pelatih menunjukkan kepada para atlet bahwa mereka berbakat dengan cara mengembangkan potensi mereka sebaik-baiknya. Masih banyak contoh lainnya. Sebaliknya, perbuatan menyakiti orang lain bisa menunjukkan pesan kebencian dan perseteruan. 

Alat Pendamaian

Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, negarawan Inggris Sir Edward Grey menyatakan, “Lampu-lampu mati di seluruh Eropa; kita tidak akan melihatnya menyala lagi dalam masa hidup kita.” Grey benar. Ketika “perang untuk mengakhiri semua perang” itu akhirnya usai, sekitar 20 juta orang telah tewas (10 juta di antaranya warga sipil) dan 21 juta lainnya terluka.

Bergulat Melawan Naga

Pernahkah Anda bergulat melawan naga? Jika jawabannya tidak, dengarlah pendapat Eugene Peterson. Dalam buku A Long Obedience in the Same Direction, ia menulis, “Naga merupakan proyeksi dari ketakutan kita, wujud mengerikan dari segala sesuatu yang bisa mencelakakan kita . . . Naga bisa membuat seseorang merasa kalah telak.” Maksud Peterson adalah bahwa hidup ini memang penuh dengan “naga”: krisis kesehatan yang mengancam nyawa, pemutusan hubungan kerja yang tiba-tiba, kegagalan dalam pernikahan, kepergian anak yang memberontak. Semua “naga” itu adalah tantangan dan persoalan hidup yang terlalu besar untuk kita hadapi sendirian.

Perjumpaan dan Perpisahan

Ketika saudara laki-laki saya, David, meninggal dunia secara mendadak karena gagal jantung, cara pandang saya tentang hidup berubah drastis. Dave adalah anak keempat dari tujuh bersaudara, tetapi ia yang pertama berpulang. Kepergiannya yang tak terduga membuat saya banyak merenung. Jelaslah bahwa seiring dengan bertambahnya usia kami semua, keluarga kami akan mengalami kehilangan demi kehilangan di masa mendatang. Masa depan kami akan diwarnai lebih banyak perpisahan daripada perjumpaan. 

Keberagaman yang Indah

Sudah sejak lama London disebut-sebut sebagai salah satu kota paling kaya warna di dunia. Pada tahun 1933, jurnalis Glyn Roberts menulis tentang ibukota Inggris itu, “Menurut saya, keberadaan orang-orang dengan beragam warna kulit dan bahasa adalah hal terbaik dari kota London.” Keragaman masih terlihat hingga kini dengan berbaurnya beragam aroma, suara, dan pemandangan dari penduduk kota yang datang dari berbagai penjuru dunia. Indahnya keberagaman menjadi daya tarik salah satu kota terbesar di dunia itu.

Butuh Tuntunan Allah

Paman Zaki lebih dari sekadar teman bagi Kenneth Bailey, seorang ahli Alkitab; ia juga pemandu kepercayaan Bailey dalam perjalanan melintasi Gurun Sahara yang sangat luas dan menantang. Bailey berkata bahwa ia dan timnya menunjukkan kepercayaan penuh kepada Paman Zaki dengan cara mengikuti panduannya. Intinya, mereka menegaskan kepada Zaki, “Kami tidak tahu jalan, dan seandainya engkau tersesat kami pun akan tersesat dan mati. Kami percaya penuh kepada kepemimpinanmu.”