Penulis

Lihat Semua
C. P. Hia

C. P. Hia

Hia Chek Phang memberikan perspektif yang khas bagi Our Daily Bread. Ia dan istrinya, Lin Choo, tinggal di Singapura. Kini ia melayani di kantor RBC di Singapura sebagai Asisten Istimewa bagi presiden RBC Ministries. Ia dan istrinya suka bepergian dan jalan-jalan.

Artikel oleh C. P. Hia

Bolt Dan Blake

Usain Bolt dan Yohan Blake asal Jamaika mengukir sejarah ketika mereka masing-masing mencapai garis akhir pada urutan pertama dan kedua, baik dalam perlombaan lari 100 meter maupun 200 meter bagi pria di Olimpiade London 2012. Meskipun mereka saling bersaing di arena, Bolt memuji peranan Blake sebagai rekan berlatihnya: “Bertahun-tahun belakangan ini, Blake telah membuatku menjadi atlet yang lebih baik. Ia benar-benar mendorongku dan membuatku harus selalu waspada.” Jelas terlihat mereka berdua saling mendorong untuk mencapai prestasi di atas lapangan.

Tidak Sekadar Bertahan

Pada bulan April 1937, serbuan pasukan Mussolini memaksa semua misionaris yang melayani di daerah Wallamo untuk meninggalkan Ethiopia. Hanya ada 48 orang Kristen baru yang tertinggal di sana, dan mereka hanya memiliki Injil Markus untuk mendukung pertumbuhan iman mereka. Lebih dari itu, hanya sedikit di antara mereka yang dapat membaca. Akan tetapi, ketika para misionaris kembali ke Ethiopia 4 tahun kemudian, gereja itu tidak sekadar bertahan, tetapi jumlah jemaatnya telah mencapai 10.000 orang!

Upah Yang Kekal

Larisa Latynina, seorang pesenam asal Ukraina, memegang rekor sebagai peraih 18 medali Olimpiade. Ia memenangi medali-medali tersebut pada Olimpiade tahun 1956, 1960, dan 1964. Rekor yang bertahan selama 48 tahun ini terpecahkan ketika Michael Phelps memenangi medalinya yang ke-19 dalam perlombaan renang gaya bebas estafet 4x200 meter pada Olimpiade 2012 di London. “Tampaknya prestasi Latynina tidak lagi diingat oleh sejarah,” demikian ditulis redaksi majalah International Gymnast. Ketika negara Uni Soviet terpecah, “kita benar-benar sudah melupakan namanya.”

Anugerah Untuk Perdamaian

Alfred Nobel menjadi kaya raya karena penemuan bahan dinamit, suatu benda yang juga mengubah cara orang berperang. Mungkin karena diliputi perasaan ngeri atas peperangan yang berlangsung dengan menggunakan dinamit, ia pun membuat suatu persyaratan dalam surat wasiatnya tentang suatu penghargaan yang akan dianugerahkan tiap-tiap tahun kepada orang-orang yang bekerja untuk mengupayakan perdamaian. Saat ini, penghargaan itu disebut Anugerah Nobel dalam bidang Perdamaian.

Pengharapan Yang Penuh Bahagia

Begitu banyak ramalan kiamat yang telah datang silih berganti. Ramalan-ramalan itu menyebarkan keresahan dan sering membuat orang ketakutan. Namun Alkitab memang menuliskan tentang suatu saat yang disebut “hari Tuhan” ketika Dia datang kembali. Hari itu akan terjadi, tetapi hanya Allah yang tahu kapan saatnya.

Pasti Terbang

Badai yang hebat menunda penerbangan kami ke Frankfurt, dan akibatnya kami ketinggalan pesawat untuk penerbangan selanjutnya. Kami diberi tahu bahwa kami dipastikan bisa terbang dengan penerbangan lain besok malam. Namun ketika malam itu kami tiba di gerbang, mereka mengumum-
kan bahwa kami masih harus menunggu. Penerbangan itu ternyata penuh.

Tetap Terhubung

Suatu pagi, saya mendapati ternyata hubungan Internet saya tidak berfungsi. Penyedia layanan melakukan beberapa tes dan menyimpulkan bahwa modem saya perlu diganti, tetapi mereka hanya bisa melakukannya esok hari. Saya sedikit panik saat membayangkan saya tidak dapat menggunakan Internet selama 24 jam! Saya berpikir, Bagaimana saya bisa hidup tanpa Internet?

Dikuatkan Melalui Penderitaan

Suatu ibadah gereja sering diakhiri dengan doa berkat. Doa berkat yang umum diucapkan terambil dari pesan penutup Petrus dalam suratnya yang pertama: “Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya” (1Ptr. 5:10). Terkadang frasa “sesudah kamu menderita seketika lamanya” dihilangkan dari…