Penulis

Lihat Semua
Joe Stowell

Joe Stowell

Joe Stowell menjabat sebagai presiden Cornerstone University di Michigan dan telah menulis sejumlah buku. Ia dan istrinya, Martie, adalah orangtua dari tiga anak yang telah dewasa dan kakek-nenek bagi sejumlah cucu.

Artikel oleh Joe Stowell

Kekuatan untuk Bertahan Hidup

Ketika saya masih anak-anak, saya mempunyai sebuah balon tinju yang terbuat dari plastik. Balon bersosok boneka setinggi saya itu menampilkan wajah yang tersenyum. Saya tertantang untuk meninju boneka itu sekeras mungkin sampai boneka itu roboh. Namun sekeras apa pun pukulan saya, boneka itu akan selalu berdiri tegak kembali. Rahasianya? Ada pemberat berbahan timah di bagian dasar yang membuat boneka itu selalu tegak. Kapal layar beroperasi dengan prinsip yang sama. Pemberat-pemberat timah pada lambung kapal menjaga kapal tersebut agar tetap seimbang dan tegak ketika angin kencang melanda.

Hidup Yang Berlimpah Air

Saya mempunyai seorang sahabat yang tinggal di sebuah peternakan yang terletak di suatu area terbuka dari negara bagian Montana. Adapun jalan menuju rumahnya adalah sebuah jalan setapak yang panjang dan berkelok-kelok melewati padang gurun yang kering dan tandus. Saat berkendara menuju ke rumahnya, Anda dapat melihat perbedaan yang kontras antara pemandangan tadi dengan sederetan pepohonan dan tanaman hijau yang tumbuh serampangan di seputar peternakannya. Di tengah peternakan itu mengalir salah satu sungai yang terbaik di Amerika Utara untuk memancing ikan trout, dan tanaman apa pun yang tumbuh pada tepian sungai tersebut telah menerima manfaat dari sumber air yang tak pernah habis dan bernilai penting itu.

Perayaan Ulang Tahun

Dahulu saya suka merayakan ulang tahun. Saya masih ingat pada waktu berdiri dengan gembira di serambi depan untuk menunggu kedatangan teman-teman yang hendak merayakan ulang tahun saya yang ke-5. Saya tidak hanya bersemangat karena ada banyak balon, hadiah, dan kue ulang tahun. Saya begitu gembira karena saya tidak lagi berusia 4 tahun! Saya sedang bertumbuh.

Menjawab Seruan

Ketika cucu-cucu saya masih kecil, putra saya membawa mereka untuk menyaksi-kan sandiwara The Lion King (Singa Sang Raja Rimba). Dalam salah satu adegan, Simba sang singa muda tengah berdiri di atas jasad ayahnya, Raja Mufasa, yang telah dibunuh oleh pamannya yang jahat. Karena ketakutan dan sendirian, si kecil Simba pun berseru, “Tolong, Tolong, Tolong!” Pada saat itu, cucu saya yang masih berusia 3 tahun berdiri dari bangkunya dalam gedung pertunjukan yang sunyi senyap itu dan berseru, “Mengapa tak ada yang menolongnya?”

Mempelai Wanita Yang Cantik

Saya sudah memberikan pemberkatan pada banyak pernikahan. Masing-masing acara pernikahan tersebut terasa unik karena biasanya dirancang sesuai dengan impian sang mempelai wanita. Namun ada satu hal yang selalu sama: sang mempelai wanita, yang mengenakan gaun pengantin dengan rambut tertata apik dan wajah yang bersinar-sinar itu, selalu menjadi pusat perhatian.

Di Antara Kita

Ada kabar menghebohkan yang tersebar di lingkungan perumahan kami. Seorang pemain sepakbola profesional yang terkenal baru saja pindah ke perumahan kami dan tempat tinggalnya hanya berjarak dua rumah dari tempat kami tinggal. Kami sering melihatnya di televisi dan membaca tentang kemampuannya yang hebat di atas lapangan, tetapi kami tidak pernah membayangkan bahwa ia akan memilih untuk tinggal di antara kami. Semula, kami semua berharap dapat menyambutnya di lingkungan kami dan kami semua akan menjadi teman baiknya. Namun hidupnya ternyata begitu sibuk sehingga tidak seorang pun dari lingkungan kami yang dapat mengenalnya secara dekat.

Ingat Kemasannya

Ada beberapa hal yang tidak pernah berubah dalam perayaan Natal di rumah kami. Salah satunya adalah himbauan Martie, istri saya, kepada anak-anak dan cucu-cucu saat mereka menyerbu hadiah mereka: “Kertas kadonya jangan dirusak. Kita bisa pakai lagi tahun depan!” Martie senang memberikan hadiah-hadiah yang indah, tetapi ia juga menghargai kemasannya. Penampilan meru-pakan bagian dari keindahan hadiah itu.

Anda Ada Di Pihak Mana?

Dalam sengitnya Perang Saudara di Amerika Serikat, salah seorang penasihat Presiden Lincoln mengatakan bahwa ia bersyukur karena Allah berada di pihak pemerintahan Perserikatan (Utara). Lincoln menjawab, “Tuan, kekhawatiran saya bukanlah apakah Allah berada di pihak kita; kekhawatiran terbesar saya adalah apakah kita berada di pihak Allah, karena Allah selalu benar.”

Kasih Yang Berakar

Ketika memikirkan tentang seluruh keajaiban dari karya ciptaan Allah yang luar biasa, secara khusus saya terkagum dengan pohon sequoia berukuran raksasa. Raksasa hutan yang mengagumkan itu dapat tumbuh mencapai ketinggian sekitar 90 meter dengan diameter lebih dari 6 meter. Pohon sequoia bisa hidup hingga lebih dari 3.000 tahun dan tahan terhadap api. Bahkan kebakaran hutan dapat membuat buah-buah sequoia pecah dan menyebarkan benih-benihnya di atas daratan hutan yang telah terpupuk oleh abu. Mungkin fakta yang paling mengagumkan dari sequoia adalah bahwa pepohonan tersebut dapat tumbuh di atas tanah sedalam 1 meter saja dan batangnya yang tinggi dapat bertahan terhadap tiupan angin kencang. Kekuatan pepohonan itu terletak pada kenyataan bahwa akar-akar dari setiap pohon sequoia terjalin satu sama lain, dan jalinan itu memberikan kekuatan dan sumber daya yang dinikmati bersama oleh setiap batang pohon.