Penulis

Lihat Semua
Joe Stowell

Joe Stowell

Joe Stowell menjabat sebagai presiden Cornerstone University di Michigan dan telah menulis sejumlah buku. Ia dan istrinya, Martie, adalah orangtua dari tiga anak yang telah dewasa dan kakek-nenek bagi sejumlah cucu.

Artikel oleh Joe Stowell

Kehormatan Untuk Mengikuti

Dalam kunjungannya ke Yerusalem, seorang teman melihat seorang rabi yang telah lanjut usia sedang berjalan melewati Tembok Ratapan. Yang menarik dari sang rabi tua tersebut adalah adanya lima pemuda yang ikut berjalan di belakangnya. Mereka juga berjalan dengan membungkuk dan terseok-seok, sama seperti yang dilakukan oleh rabi mereka. Seorang penganut agama Yahudi Ortodoks yang memperhatikan mereka pasti segera tahu persis mengapa mereka meniru gerak-gerik guru mereka. Mereka adalah “para pengikut”.

Lepas Saja!

Saya ingat saya pernah mengikuti lomba makan apel ketika saya masih kecil. Permainan itu mengharuskan kedua tangan saya diikat di balik punggung. Apel yang tergantung pada seutas tali itu sangat sulit untuk saya gigit tanpa dibantu kedua tangan saya. Usaha itu membuat saya frustrasi. Perlombaan itu juga mengingatkan saya akan arti penting kedua tangan kita—kita makan dengan bantuan tangan, menyapa orang dengan tangan, dan menggunakan tangan untuk melakukan sebagian besar aktivitas penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

Membersihkan Lemari

Sampai hari ini seakan-akan masih ter-ngiang di telinga saya perintah ibu kepada saya untuk membereskan kamar tidur. Dengan taat, saya akan naik ke kamar untuk mulai merapikannya, tetapi tidak lama kemudian perhatian saya teralihkan dan saya mulai membaca buku komik yang seharusnya saya susun rapi. Namun belum lama saya membaca, ibu saya kembali memberi peringatan bahwa dalam waktu 5 menit ia akan naik untuk memeriksa kamar saya. Karena tahu saya tidak akan mampu membersihkan kamar itu sampai rapi dalam waktu sesingkat itu, saya memilih untuk menyembunyikan semua barang yang tidak tahu harus saya apakan di dalam lemari, merapikan tempat tidur, lalu menanti Ibu masuk ke kamar—dan berharap ia tidak akan membuka-buka lemari saya.

Kibarkan Bendera

Ratu Elizabeth II telah memerintah atas Kerajaan Inggris selama lebih dari 60 tahun. Kesan anggun dan berkelas telah menjadi ciri dari monarki yang dipimpinnya. Sepanjang hidupnya, sang ratu telah memberikan diri untuk melayani rakyatnya dengan giat, dan oleh karena itu, ia begitu dicintai dan dihormati oleh rakyatnya. Jadi, Anda dapat mengerti pentingnya bendera yang berkibar di atas Istana Buckingham. Berkibarnya bendera itu menandakan bahwa sang ratu sedang berada di dalam kediaman-nya di jantung kota London. Bendera itu menjadi suatu pernyataan bagi khalayak umum tentang kehadiran sang ratu di tengah-tengah rakyatnya.

Reuni Terakbar

Saya tidak akan pernah melupakan masa-masa ketika duduk berjaga di sisi tempat tidur ayah saya pada hari-hari terakhirnya bersama kami di dunia. Sampai saat ini, peristiwa kepulangannya tersebut masih terus memberikan pengaruh yang sangat besar bagi saya. Ayah adalah orang yang selalu siap menolong saya. Saya dapat meneleponnya kapan pun saya memerlukan nasihat. Saya menyimpan banyak kenangan indah dari pengalaman kami memancing bersama; kami suka berbincang tentang Allah dan Alkitab, dan saya juga sering meminta Ayah menceritakan hal-hal menarik dari masa mudanya ketika ia hidup di tengah lingkungan peternakan.

Dia Semakin Besar, Saya Semakin Kecil

Ketika menggembalakan sebuah gereja di awal pelayanan saya, Libby, putri saya, bertanya, “Ayah, apakah kita terkenal?” Saya menjawab, “Tidak, Libby, kita tidak terkenal.” Setelah berpikir sejenak, ia kemudian membalas saya dengan nada kesal, “Nah, coba ada lebih banyak orang yang mengenal kita, pasti kita akan terkenal!”

Menghalau Kegelapan

Dalam The Hobbit, karya J. R. R. Tolkien, Gandalf si penyihir menjelaskan mengapa ia memilih seorang hobbit kecil seperti Bilbo untuk mendampingi kaum kurcaci dalam melawan musuh mereka. Gandalf berkata, “Saruman meyakini hanya kekuatan besarlah yang dapat menghadang kejahatan, tetapi bukan itu yang kutemukan. Aku menemukan, justru perbuatan sederhana yang dilakukan sehari-hari oleh orang-orang biasalah yang sanggup menghalau kegelapan. Perbuatan baik dan kasih yang sederhana.”

Graceland

The Graceland Mansion di Memphis, Tennessee, adalah salah satu rumah yang paling sering dikunjungi orang di Amerika Serikat. Rumah megah itu dibangun pada tahun 1930-an dan dinamai Grace, sesuai dengan nama bibi dari pemilik aslinya. Di kemudian hari rumah tersebut menjadi terkenal sebagai kediaman Elvis Presley.

Melambaikan Bendera Putih

Baru-baru ini, ketika menonton sebuah rekaman video dari ibadah di suatu gereja di Amerika Selatan, saya memperhatikan sesuatu yang belum pernah saya lihat di gereja. Ketika sang pendeta dengan semangat memanggil jemaatnya untuk menyerahkan hidup mereka kepada Yesus, salah seorang jemaat mengambil saputangan putih dari sakunya dan melambaikannya di udara. Tindakannya itu diikuti satu demi satu jemaat lainnya. Dengan air mata yang berlinang di pipi, mereka mengungkapkan penyerahan diri mereka sepenuhnya kepada Kristus.