Melampaui Batas Kemampuan
Saya mempunyai seorang teman yang rasanya lebih baik dari saya hampir dalam segala hal. Ia lebih pintar; berpikir lebih dalam; dan tahu buku-buku yang lebih baik untuk dibaca. Ia bahkan sering mengalahkan saya dalam permainan golf. Menghabiskan waktu bersamanya menantang saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih peduli kepada sesama. Keunggulannya atas saya telah mendorong saya untuk meraih dan melakukan hal-hal yang lebih baik.
Dunia Yang Lebih Baik
Dalam Peanuts, salah satu kartun kegemaran saya yang menampilkan Charlie Brown, tokoh Lucy yang selalu percaya diri menyatakan, “Bagaimana mungkin dunia ini menjadi semakin buruk dengan aku hidup di dalamnya? Sejak aku lahir, jelas-jelas dunia menjadi semakin baik!”
Makanan Bagi Jiwa
Saya menyukai makanan! Saya suka melihat makanan yang disajikan dengan menarik, dan saya suka mencicipi rasanya. Jika saya diberi kebebasan, bisa jadi saya akan makan terus-terusan—sayangnya, hal itu akan membuat lingkar pinggang saya semakin melebar! Jadi, untunglah istri saya, Martie, tahu betul kapan harus mengingatkan saya dengan penuh kasih untuk menyantap makanan sehat dalam kadar yang tepat.
Kasih Tanpa Batas
Baru-baru ini, seorang teman mengirimi saya catatan tentang asal mula sebuah himne yang sering saya dengar di gereja semasa masih kanak-kanak:
Andaikan laut tintanya, Dan langit jadi kertasnya, Andaikan ranting kalamnya, Dan insan pun pujangganya; Takkan genap mengungkapkan Hal kasih mulia Dan langit pun takkan lengkap Memuat kisahnya.
Kata-kata ini merupakan bagian dari sebuah puisi Yahudi kuno dan pernah ditemukan pada…
Sang Pencipta & Tabib Agung
Beberapa tahun yang lalu, saya pernah mengalami kecelakaan yang cukup serius ketika bermain ski sehingga sejumlah otot di salah satu kaki saya robek parah. Dokter bahkan berkata bahwa robekan tersebut menyebabkan banyak pendarahan. Proses penyembuhannya berjalan lambat, tetapi sepanjang masa pemulihan tersebut, hati saya dipenuhi kekaguman yang besar kepada Pencipta Agung kita (lihat Kol. 1:16).
Harapan Besar
Saya pernah bertanya kepada seorang konselor tentang masalah-masalah besar yang paling sering membuat orang mencari jasanya. Dengan yakin ia menjawab, “Akar dari banyak masalah yang terjadi adalah harapan-harapan yang kandas; dan jika tidak diatasi, hal itu akan berkembang menjadi amarah dan kepahitan.”
Tampil Rapi
Menjaga penampilan anak-anak kami agar tetap rapi selama di gereja selalu menjadi tantangan bagi kami. Sepuluh menit setelah tiba di gereja dalam keadaan rapi, anak kami yang kecil, Matthew, akan terlihat seakan-akan ia tidak terurus oleh orangtuanya. Saya melihatnya berlarian dengan kemeja yang keluar sebagian dari celana, kacamata yang miring, sepatu yang diseret, dan pakaian yang dipenuhi dengan remah-remah kue. Jika dibiarkan sendiri, Matthew pasti akan menjadi anak yang kotor dan berantakan.
Penyajian
Istri saya, Martie, adalah seorang koki yang hebat. Setelah menjalani satu hari yang berat, satu hal yang saya nanti-nantikan adalah menghirup aroma kaya bumbu yang menjanjikan terhidangnya makanan yang lezat. Martie tidak hanya tahu cara memasak makanan yang enak, ia juga seorang penyaji yang andal. Aneka makanan disajikannya di atas piring, lengkap dengan tatanan indah dari lauk-pauk, nasi putih, dan sayur-sayuran yang telah disiapkannya. Semua itu mendorong saya untuk segera duduk dan menikmati hasil karya tangannya. Namun sebelum Martie mengolah beragam bahan makanan itu, semuanya tampak tidak begitu menarik. Tadinya daging itu mentah dan lembek, berasnya masih keras dan rapuh, dan sayur-mayurnya perlu dibersihkan dan dipotong.
Allah Menyertai Kita
Kehadiran sang pemuda di dalam ruangan itu jelas menjadi pusat perhatian. Semua orang berpakaian agak formal kecuali dirinya. Pemuda ini mengenakan celana jeans, kaos oblong, dan topi bisbol yang sudah pudar warnanya. Mata saya tidak bisa tidak memperhatikannya saat saya menyapa para mahasiswa pada suatu hari ketika saya melayani dalam sebuah kebaktian di sebuah seminari di Bukares, Rumania. Saya tidak tahu mengapa ia tidak menaati aturan berpakaian dalam seminari itu, tetapi nama-nya akan selalu saya ingat.