Penulis

Lihat Semua
Keila Ochoa

Keila Ochoa

Keila Ochoa dan suaminya tinggal di Meksiko dan mempunyai dua anak yang masih kecil. Wanita yang telah menulis beberapa buku ini juga melayani bersama Media Associates International untuk melatih para penulis dari seluruh dunia.

Artikel oleh Keila Ochoa

Membuka Mata

Saat pertama kalinya mengunjungi Gereja Chora yang sangat megah di Istanbul, saya dapat memahami beberapa cerita Alkitab yang tergambar dalam lukisan dinding dan mosaik zaman Bizantium yang terdapat pada langit-langit gereja itu. Namun, ada banyak detail yang terlewatkan oleh saya. Dalam kunjungan kedua, saya didampingi oleh seorang pemandu. Ia pun menunjukkan semua detail yang saya lewatkan sebelumnya, sehingga saya mendapatkan gambaran yang utuh! Misalnya, gambaran pada lorong pertama dari gereja itu melukiskan kehidupan Yesus sebagaimana yang dicatat dalam Injil Lukas.

Menatap Cakrawala

Segera setelah feri mulai bergerak, putri kecil saya mengatakan bahwa ia merasa kurang enak badan. Ia mulai merasa mabuk laut. Tak lama kemudian, saya juga merasa mual. “Tatap cakrawala,” saya mencoba mengingatkan diri sendiri. Para pelaut mengatakan bahwa menatap cakrawala akan menolong sudut pandang kita untuk benar kembali.

Rahasia dari Damai Sejahtera

Grace adalah wanita yang sangat istimewa. Satu kata terlintas dalam benak saya saat memikirkan tentang dirinya: damai sejahtera. Ekspresi yang tenang dan teduh pada wajahnya sangat jarang berubah sepanjang enam bulan saya mengenalnya, walaupun suaminya didiagnosis mengidap penyakit langka dan kemudian dirawat di rumah sakit.

Manis dan Pahit

Sejumlah orang menyukai cokelat pahit dan yang lain lebih menyukai cokelat manis. Bangsa Maya kuno di Amerika Tengah menikmati cokelat sebagai minuman dan menambahi rasanya dengan cabai. Mereka menyebut minuman itu sebagai “air pahit”. Bertahun-tahun kemudian cokelat dibawa ke Spanyol, tetapi orang Spanyol lebih menyukai cokelat manis. Oleh karena itu, mereka menambahkan gula dan madu untuk menyeimbangkan rasa pahit alami dari cokelat.

Melihat dan Termenung

Dalam lagu “Look at Him” (Pandanglah Dia), Rubén Sotelo, pencipta lagu asal Meksiko, menggambarkan Yesus yang tergantung di kayu salib. Sotelo mengajak kita untuk melihat Yesus dan termenung, karena tak satu pun kata dapat terucap saat kita menghayati kasih yang Yesus tunjukkan di kayu salib. Dengan iman, kita dapat membayangkan adegan yang digambarkan dalam Injil. Kita dapat membayangkan salib dan darah Yesus, serta paku dan penderitaan yang dialami-Nya.

Berani untuk Setia

Ketakutan terus menggayuti Hadassah, seorang remaja putri Yahudi yang hidup pada abad pertama. Ia adalah tokoh fiktif dalam buku karya Francine Rivers yang berjudul A Voice in the Wind. Setelah Haddasah menjadi seorang budak di rumah seorang Romawi, ia takut mengalami penganiayaan karena imannya kepada Kristus. Ia tahu bahwa orang Kristen dibenci, dan banyak yang dihukum mati atau menjadi mangsa singa di gelanggang. Akankah ia tetap berani untuk teguh mempertahankan kebenaran ketika ia diuji?

Seputih Salju

Desember tahun lalu, saya dan keluarga pergi berjalan-jalan ke daerah pegunungan. Sepanjang hidup kami selalu tinggal di wilayah beriklim tropis, maka itulah pertama kalinya kami dapat melihat salju dengan segala keindahannya. Saat kami mengagumi salju bak permadani putih yang menutupi dataran, suami saya mengutip Yesaya, “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju” (1:18).

Lekat di Mata

Nama burung kolibri dalam bahasa Inggris adalah hummingbird. Nama itu diperoleh dari suara dengungan (hum) yang terdengar saat burung itu mengepakkan sayapnya dengan cepat. Dalam bahasa Portugis, burung itu dikenal sebagai “pencium bunga”, dan dalam bahasa Spanyol disebut sebagai “permata terbang”. Salah satu nama kesukaan saya untuk burung kolibri adalah biulu, yang artinya “lekat di mata” dalam bahasa Zapotec di Meksiko. Dengan kata lain, sekali Anda melihat burung kolibri, Anda tidak akan pernah melupakannya.

Kesempatan Kedua

“Mengapa kalian sangat baik walaupun kalian tidak mengenalku?” kata Linda kepada sepasang suami-istri yang telah menolongnya.