Siapakah Engkau, Tuhan?
Di usia enam belas tahun, Luis Rodriguez harus mendekam dalam penjara karena menjual kokain. Sekarang, ia kembali dipenjara, bahkan terancam dijatuhi hukuman seumur hidup karena percobaan pembunuhan. Namun, Allah mengetuk hatinya. Di balik jeruji, Luis muda ingat bagaimana sang ibu dengan setia membawanya ke gereja saat ia masih kanak-kanak. Kini ia merasa Allah sungguh-sungguh menegurnya. Akhirnya Luis bertobat dari dosa-dosanya dan mau percaya kepada Tuhan Yesus.
Makna Kehidupan
Penulis Jorge Luis Borges dari Argentina pernah menulis sebuah cerita pendek tentang Marcus Rufus, prajurit Romawi yang minum dari “sungai rahasia yang meluputkan orang dari maut”. Namun, Marcus akhirnya sadar bahwa keabadian tidaklah seindah yang ia bayangkan. Ia mendapati bahwa hidup tanpa akhir sama dengan hidup tanpa arti. Justru mautlah yang sesungguhnya memberikan makna bagi kehidupan. Marcus pun menemukan penawarnya—sebuah mata air yang jernih. Setelah minum dari mata air itu, ia menggoreskan duri pada tangannya, dan keluarlah setetes darah yang menandakan hidupnya tidak lagi abadi.
Kebesaran Kasih Allah
Pada tahun 1917, Frederick Lehman, seorang pengusaha asal California yang sedang diterpa kesulitan keuangan, menulis lirik bagi himne “The Love of God” (Kasih Allah, KPPK 27). Ia dengan cepat menulis dua bait pertama lagu ini, tetapi pada bait ketiga ia merasa menemui jalan buntu. Ia pun teringat pada sebuah puisi yang ditemukannya bertahun-tahun silam. Puisi itu digoreskan pada dinding penjara oleh seorang tahanan, sebagai ungkapan kesadarannya yang mendalam akan kasih Allah. Matra puisi itu kebetulan cocok dengan himne yang ditulis Lehman. Ia pun menjadikannya sebagai isi bait ketiga dari himne tersebut.
Masa Hidup Manusia
Pada tahun 1990, para peneliti Prancis menghadapi sebuah masalah komputer: terdapat kesalahan data dalam memproses usia Jeanne Calment. Jeanne berumur 115 tahun, dan usia tersebut berada di luar parameter program perangkat lunak yang digunakan. Para pemrogram mengira tidak ada yang dapat hidup selama itu! Jeanne bahkan hidup hingga usia 122 tahun.
Benih Waktu
Pada tahun 1879, William Beal mungkin dianggap sinting oleh orang-orang. Profesor botani itu mengisi dua puluh botol dengan berbagai benih, lalu menanamnya cukup jauh dalam tanah. Sebenarnya Beal sedang melakukan eksperimen kelayakan benih yang akan berlangsung berabad-abad. Dua puluh tahun sekali salah satu botol akan digali kembali dan benih di dalamnya ditanam, lalu dilihat benih manakah yang bertunas.
Rahmat Allah di Sepanjang Perjalanan
Bayangkan Anda memulai suatu perjalanan dari kota berdebu bernama Why (Mengapa) di Arizona, barat daya Amerika Serikat (AS). Berjalan menyeberangi negara bagian akan membawa Anda tiba di kota Uncertain (Tidak Pasti) di Texas. Jika menuju ke arah timur laut, Anda dapat beristirahat di kota Dismal (Suram) di Tennessee. Akhirnya, Anda akan tiba di tujuan Anda, kota Panic (Panik) di Pennsylvania. Kota-kota bernama unik itu benar-benar ada di AS, sekalipun rute tersebut mungkin tidak menarik untuk Anda tempuh.
Pekerjaan yang Baik
Saat remaja, Charles Spurgeon pernah bergumul dengan Allah. Ia rajin ke gereja, tetapi merasa apa yang dikhotbahkan hambar dan tidak berarti. Ia sulit untuk percaya kepada Allah, dan menurut Spurgeon, dirinya “membangkang dan memberontak”. Pada suatu malam yang dilanda badai salju, Spurgeon yang berusia enam belas tahun terpaksa berlindung di sebuah gereja Methodis kecil. Ia pun mendengar khotbah pendeta di sana dan merasa pesannya ditujukan khusus untuk dirinya. Di saat itulah, Allah menaklukkan keraguan Spurgeon, dan ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus.
Dibangun Bersama untuk Melayani
Orang-orang Amish membangun lumbung dengan cara bergotong royong. Butuh waktu berbulan-bulan bagi seorang petani dan keluarganya untuk membangun lumbung, tetapi orang-orang Amish dapat mendirikan lumbung dengan cepat karena pembangunannya dikerjakan bersama-sama. Kayunya sudah dikumpulkan jauh-jauh hari; perkakas pun telah disiapkan. Pada hari yang ditentukan, pagi-pagi benar, seluruh komunitas Amish berkumpul, membagi-bagi tugas, dan bersama-sama bekerja membangun lumbung, yang terkadang selesai dalam sehari.