Penulis

Lihat Semua
Marvin Williams

Marvin Williams

Marvin Williams mulai menulis untuk buku renungan Our Daily Bread sejak tahun 2007 dan juga menulis untuk buku renungan Our Daily Journey. Marvin adalah pendeta pengajar senior di Trinity Church di Lansing, Michigan. Ia dan istrinya, Tonia, memiliki tiga anak.

Artikel oleh Marvin Williams

Penciptaan Kembali

Kehidupan Chris Simpson dahulu dipenuhi kebencian. Setelah ia dan istrinya kehilangan anak sulung mereka, Chris merasa bingung dan menjadi pemarah. Ia pun melampiaskan kemarahan itu terhadap beragam kelompok etnis yang berbeda dari-nya dan memenuhi seluruh tubuhnya dengan tato yang penuh dengan pesan kebencian.

Hidup Tanpa Roti

Di dalam budaya-budaya yang berlimpah dengan pilihan makanan, roti tidak lagi menjadi unsur penting dari menu makanan.Jadi karena berbagai alasan, ada sebagian orang yang memilih untuk tidak meng-konsumsi roti. Namun di abad pertama, roti dipandang sebagai bahan makanan pokok yang sangat penting. Makan tanpa roti adalah sesuatu yang tidak lazim.

Pengaruh Peneguhan

Dalam suatu penelitian yang diadakan baru-baru ini, 200 ribu orang pegawai diwawancara untuk mengetahui unsur yang hilang dalam produktivitas mereka. Penelitian itu menyimpulkan bahwa penghargaan dan peneguhan merupakan dua hal utama yang paling diinginkan para pegawai dari atasan mereka. Riset ini secara tidak langsung menyatakan bahwa peneguhan merupakan suatu kebutuhan dasar bagi manusia.

Langkah Yang Lebih Lambat

Ketika penulis Bruce Feiler didiagnosis menderita penyakit kanker tulang di pahanya, ia tidak bisa berjalan tanpa bantuan selama lebih dari setahun. Belajar berpergian ke mana-mana dengan tongkat membuatnya menghargai langkah hidup yang lebih lambat. Feiler berkata, “Pelajaran utama yang saya peroleh dari pengalaman saya tersebut adalah belajar untuk melangkah lebih lambat.”

Tanda Jempol Ke Atas

Pandora adalah salah satu keajaiban musik di era Internet ini. Pandora menolong Anda untuk membuat stasiun radio Anda sendiri di mana Anda bisa “menyusun” daftar musik sesuai selera Anda. Ketika lagu dimainkan, Anda dapat menekan tombol jempol ke atas sebagai tanda Anda menyukai lagu tersebut, atau tanda jempol ke bawah jika tidak. Pada akhirnya, Anda akan mempunyai satu koleksi musik berisi lagu-lagu yang 
Anda sukai saja.

Jalan 
Yang Berliku

Dalam bukunya A Sweet and Bitter Providence (Pahit-Manisnya Penyertaan Allah), John Piper menyajikan pemikiran tentang penyertaan Allah dan tuntunan-Nya: “Hidup bukanlah sebuah garis lurus yang membawa kita dari satu berkat ke berkat lain hingga akhirnya kita sampai di surga. Hidup adalah sebuah jalan yang berliku dan penuh masalah. . . . Allah tak hanya muncul untuk membereskan suatu masalah yang telah terjadi. Dia sedang mengatur jalan hidup kita dan mengelola masalah-masalah yang ada dengan suatu maksud besar demi kebaikan kita dan demi kemuliaan Yesus Kristus.”

Setiap Kata Berarti

Kim Peek adalah seorang savant (orang dengan ingatan luar biasa) yang hafal akan semua isi drama karya Shakespeare. Pada suatu pertunjukan drama berjudul Twelfth Night (Malam Kedua Belas), Peek memperhatikan bahwa si aktor telah menghilangkan satu kata dari salah satu dialognya. Peek tiba-tiba berdiri dan berteriak, “Stop!” Si aktor pun meminta maaf dan berkata bahwa ia mengira tidak akan ada orang yang keberatan pada tindakannya itu. Peek menjawab, “Shakespeare pasti keberatan.”

Tak Cukup Sekadar Informasi

Bagaimana tingkah laku dapat diubah? Dalam bukunya The Social Animal (Makhluk Sosial), David Brooks menulis bahwa menurut para ahli, orang hanya perlu diajarkan mengenai risiko jangka panjang dari perilaku yang buruk. Sebagai contoh, ia menulis: “Merokok dapat menyebabkan kanker. Perzinahan menghancurkan keluarga, dan berbohong menghancurkan kepercayaan. Asumsinya, sekali Anda mengingatkan orang betapa bodohnya perilaku mereka, mereka akan termotivasi untuk menghentikannya. Rasio dan kehendak memang penting dalam mengambil keputusan moral dan menerapkan pengendalian diri. Namun kedua pola karakter ini terbukti tidak terlalu efektif.” Dengan kata lain, pengetahuan saja tidak cukup kuat untuk mengubah suatu perilaku.

Kencangkan Tali Sepatu

Tindakan satu orang dapat mempengaruhi seluruh kelompoknya. Hal ini disaksikan sendiri oleh Sebastian Junger, seorang wartawan yang mengikuti pergerakan dari sebuah peleton tentara. Junger menyaksikan seorang prajurit menegur prajurit lain yang tali sepatunya terlepas dan terurai ke tanah. Ia menegur rekannya itu bukan karena penampilannya, melainkan karena tali sepatu yang terlepas itu dapat membahayakan seluruh peleton—bisa-bisa ia tersandung dan jatuh…