Penulis

Lihat Semua
Marvin Williams

Marvin Williams

Marvin Williams mulai menulis untuk buku renungan Our Daily Bread sejak tahun 2007 dan juga menulis untuk buku renungan Our Daily Journey. Marvin adalah pendeta pengajar senior di Trinity Church di Lansing, Michigan. Ia dan istrinya, Tonia, memiliki tiga anak.

Artikel oleh Marvin Williams

Mencoba Menyelamatkan Diri Sendiri

Bertahun-tahun lalu, kota New York meluncurkan kampanye dengan slogan “Tetap Aman. Tetap di Tempat” untuk mengedukasi masyarakat agar tetap bersikap tenang dan mencari aman saat terjebak di dalam lift. Para ahli melaporkan sejumlah kasus yang fatal ketika orang-orang yang terjebak di dalam lift justru kehilangan nyawa ketika mereka mencoba membuka paksa pintu lift atau berusaha keluar dengan cara lain. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan ketika terjebak dalam lift adalah dengan memencet tombol alarm untuk meminta bantuan dan menunggu petugas tanggap darurat tiba.

Berdoa dan Berjaga-jaga

Ketika menghadapi peperangan rohani, orang percaya harus berdoa dengan sungguh-sungguh. Meski demikian, seorang wanita di Florida mengalami betapa berbahayanya berdoa dengan cara yang tidak bijaksana. Ia biasa berdoa dengan memejamkan mata. Namun, suatu hari ketika sedang mengemudi dan berdoa (dengan mata terpejam!), wanita itu lalai untuk menghentikan mobilnya di suatu persimpangan jalan, melaju terus, hingga keluar dari jalan raya dan akhirnya menyelonong masuk ke pekarangan rumah seseorang. Ia mencoba memundurkan mobilnya tetapi tidak berhasil. Meski tidak terluka, wanita itu ditilang polisi atas tindakannya mengemudi dengan ceroboh dan merusak rumah orang. Wanita yang tekun berdoa ini telah melewatkan bagian penting dari Efesus 6:18: berjaga-jaga.

Pahitnya Cokelat Curian

Sejumlah pencuri di Jerman mencuri truk trailer berpendingin berisi lebih dari dua puluh ton cokelat. Diperkirakan harga cokelat yang dicuri itu sebesar $80,000 (lebih dari 1,2 miliar rupiah). Polisi setempat meminta agar siapa pun yang ditawari sejumlah besar cokelat lewat jalur yang mencurigakan untuk segera melaporkannya. Tentunya para pencuri cokelat tersebut akan menghadapi konsekuensi yang pahit dan tidak mengenakkan jika mereka tertangkap dan diadili!

Yesus, Pengganti Kita

Seorang pemuda kaya berusia dua puluh tahun sedang kebut-kebutan bersama teman-temannya ketika ia menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas. Meski anak muda tersebut dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, sejumlah pihak meyakini bahwa pria yang hadir di pengadilan (dan kemudian mendekam di penjara) adalah seseorang yang dibayar untuk menggantikan pemuda yang bersalah tadi. Tindakan menyewa seseorang untuk menghindari hukuman penjara seperti itu memang lumrah terjadi di sejumlah negara.

Hanya Allah yang Dapat Memuaskan

Seorang pemilik rumah menerima kiriman makanan seharga seribu dolar—udang jumbo, shawarma, salad, dan banyak lagi. Padahal, ia tidak sedang menyelenggarakan pesta. Bahkan, bukan ia yang memesan semua makanan itu, melainkan putranya yang baru berusia enam tahun. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Rupanya sang ayah membiarkan anaknya bermain dengan ponselnya sebelum tidur, dan anak itu memakainya untuk memesan berbagai jenis makanan yang mahal-mahal dari beberapa restoran. “Kenapa kamu melakukannya?” tanya sang ayah kepada anaknya yang bersembunyi di balik selimut. Anak itu menjawab, “Aku lapar.” Nafsu makan dan ketidakdewasaan sang anak telah menimbulkan kerugian besar.

Karena Kristus, Bukan Keberuntungan

Majalah Discover menyebutkan bahwa kemungkinan di alam semesta ini terdapat 700 kuintiliun planet (angka 7 diikuti dua puluh angka nol), tetapi tidak ada satu pun planet yang seperti bumi. Astrofisikawan Erik Zackrisson mengatakan bahwa salah satu syarat bagi sebuah planet untuk dapat mendukung kehidupan adalah bahwa planet itu harus mengorbit di dalam zona “Goldilocks”, suatu zona dengan suhu yang tepat dan persediaan air. Dari 700 kuintiliun planet yang ada, tampaknya Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kondisi laik huni tersebut. Zackrisson menyimpulkan bahwa Bumi seakan telah mendapatkan “keberuntungan”.

Direndahkan

Keangkuhan mendahului dan sering kali berakhir dengan kehinaan. Seorang pria di Norwegia mengalaminya. Tanpa mengenakan pakaian lari, pria ini dengan sombong menantang adu lari dengan Karsten Warholm, pemegang rekor dunia lari gawang 400 meter. Warholm, yang sedang berlatih di dalam ruangan sebuah fasilitas umum, menerima tantangan pria itu, dan dengan mudah mengalahkannya. Setelah melewati garis finis, juara dunia dua kali itu hanya tersenyum mendengar si pria congkak bersikeras bahwa ia salah langkah di awal lomba dan ingin mengulangnya!

Tidak Ada Lagi Prasangka

Bertahun-tahun yang lalu, Julie Landsman mengikuti audisi untuk posisi peniup utama sebagai trompet Prancis bagi Metropolitan Opera Orchestra, New York. Opera itu mengadakan audisi di balik layar untuk menghindari prasangka dari para juri. Landsman mengikuti audisi dengan baik dan berhasil memenangi kompetisi itu. Namun, ketika ia keluar dari balik layar, beberapa anggota dewan juri yang semuanya pria segera memunggunginya dan berjalan ke belakang ruangan. Tampaknya, bukan Landsman yang mereka cari.

Belajar dari Kesalahan

Untuk membantu orang menghindari kegagalan finansial di masa depan, seperti yang pernah membuat perekonomian dunia terpuruk pada tahun 1929 dan 2008, didirikanlah Library of Mistakes (Perpustakaan Kesalahan) di Edinburgh, Skotlandia. Perpustakaan tersebut mengoleksi lebih dari dua ribu judul buku yang berguna untuk mendidik para calon ekonom di masa mendatang. Selain itu, tempat tersebut juga memberikan contoh sempurna bagaimana “orang-orang pintar terus melakukan hal-hal bodoh,” seperti yang dikatakan kurator perpustakaan. Para kurator tersebut percaya bahwa satu-satunya cara membangun perekonomian yang kuat adalah dengan belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu.