Penulis

Lihat Semua
Marvin Williams

Marvin Williams

Marvin Williams mulai menulis untuk buku renungan Our Daily Bread sejak tahun 2007 dan juga menulis untuk buku renungan Our Daily Journey. Marvin adalah pendeta pengajar senior di Trinity Church di Lansing, Michigan. Ia dan istrinya, Tonia, memiliki tiga anak.

Artikel oleh Marvin Williams

Direndahkan

Keangkuhan mendahului dan sering kali berakhir dengan kehinaan. Seorang pria di Norwegia mengalaminya. Tanpa mengenakan pakaian lari, pria ini dengan sombong menantang adu lari dengan Karsten Warholm, pemegang rekor dunia lari gawang 400 meter. Warholm, yang sedang berlatih di dalam ruangan sebuah fasilitas umum, menerima tantangan pria itu, dan dengan mudah mengalahkannya. Setelah melewati garis finis, juara dunia dua kali itu hanya tersenyum mendengar si pria congkak bersikeras bahwa ia salah langkah di awal lomba dan ingin mengulangnya!

Tidak Ada Lagi Prasangka

Bertahun-tahun yang lalu, Julie Landsman mengikuti audisi untuk posisi peniup utama sebagai trompet Prancis bagi Metropolitan Opera Orchestra, New York. Opera itu mengadakan audisi di balik layar untuk menghindari prasangka dari para juri. Landsman mengikuti audisi dengan baik dan berhasil memenangi kompetisi itu. Namun, ketika ia keluar dari balik layar, beberapa anggota dewan juri yang semuanya pria segera memunggunginya dan berjalan ke belakang ruangan. Tampaknya, bukan Landsman yang mereka cari.

Belajar dari Kesalahan

Untuk membantu orang menghindari kegagalan finansial di masa depan, seperti yang pernah membuat perekonomian dunia terpuruk pada tahun 1929 dan 2008, didirikanlah Library of Mistakes (Perpustakaan Kesalahan) di Edinburgh, Skotlandia. Perpustakaan tersebut mengoleksi lebih dari dua ribu judul buku yang berguna untuk mendidik para calon ekonom di masa mendatang. Selain itu, tempat tersebut juga memberikan contoh sempurna bagaimana “orang-orang pintar terus melakukan hal-hal bodoh,” seperti yang dikatakan kurator perpustakaan. Para kurator tersebut percaya bahwa satu-satunya cara membangun perekonomian yang kuat adalah dengan belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu.

Mahkota Kehidupan

LeeAdianez Rodriguez-Espada yang berusia dua belas tahun khawatir ia akan terlambat untuk lomba lari 5K yang diikutinya. Saking cemasnya, ia malah ikut berlomba bersama rombongan pelari setengah maraton (yang berjarak tempuh lebih dari 21 km!) yang berangkat lima belas menit lebih awal daripada jadwal lomba yang seharusnya ia ikuti. LeeAdianez mengikuti laju para pelari lain dan mengayunkan langkahnya, satu demi satu. Setelah menempuh 6,5 km dan tidak kunjung melihat garis finis, LeeAdianez pun tersadar bahwa ia berada dalam lomba lari yang lebih panjang dan sulit. Namun, alih-alih berhenti, ia terus berlari. Pelari setengah maraton yang tidak disengaja ini berhasil menempuh jarak 21 km dengan menempati posisi 1.885 dari 2.111 orang yang mencapai garis finis. Itu baru namanya ketahanan!

Karya Penyelamatan Allah

Karena tindakannya yang heroik, seorang relawan yang menunjukkan kepeduliannya dijuluki orang sebagai “malaikat pelindung”. Jake Manna sedang bekerja memasang panel surya, tetapi kemudian ikut serta dalam misi pencarian seorang bocah perempuan berusia lima tahun yang hilang. Sementara para tetangga mencari di garasi dan pekarangan, Manna mengikuti jalan setapak yang membawanya ke area hutan terdekat. Di sana ia menemukan gadis itu terbenam hingga sepinggang di dalam rawa. Dengan hati-hati Jake mengarungi lumpur dan menarik anak itu keluar. Gadis kecil yang basah tetapi tidak terluka itu berhasil dibawa Jake pulang kepada sang ibu yang merasa sangat bersyukur.

Berserah kepada Allah

Allah tidak menolong orang-orang yang berupaya dengan kekuatan mereka sendiri, melainkan menolong mereka yang percaya dan berserah kepada-Nya. Kebenaran tersebut disadari betul oleh Jonathan Roumie, aktor yang memerankan Yesus dalam serial televisi yang didasarkan pada kisah Injil, The Chosen. Roumie sudah delapan tahun tinggal di Los Angeles dan nyaris bangkrut. Ia menganggur dan hanya mempunyai makanan yang cukup untuk hari itu. Tidak tahu lagi harus berbuat apa, aktor itu pun menumpahkan seluruh isi hatinya dan menyerahkan kariernya kepada Allah. “Aku sunguh-sungguh berdoa, ‘Aku berserah, aku berserah.’” Pada suatu hari di bulan Mei 2018, ia menemukan empat lembar cek di kotak suratnya, dan tiga bulan kemudian, ia terpilih untuk memerankan Yesus dalam serial The Chosen. Roumie mengalami sendiri bahwa Allah akan menolong mereka yang percaya kepada-Nya.

Memakai Kemampuan bagi Kristus

Pernahkah Anda mendengar tentang “The Sewing Hall of Fame”? Penghargaan yang dimulai pada tahun 2001 ini memberikan apresiasi kepada orang-orang yang telah memberi “dampak besar pada industri jahit rumahan dengan kontribusi yang unik dan inovatif melalui pendidikan menjahit dan pengembangan produk”. Penerima penghargaan itu termasuk nama-nama seperti Martha Pullen, yang menerimanya pada tahun 2005 dan digambarkan sebagai “seorang wanita peneladan Amsal 31 yang . . . tak pernah lalai untuk mengakui secara terbuka sumber kekuatan, inspirasi, dan berkatnya.”

Seruan yang Berbeda

Ketika seorang bayi menangis, itu tandanya ia lelah atau lapar, bukan? Menurut para dokter di Brown University, perbedaan tipis dalam tangisan bayi yang baru lahir juga dapat menjadi petunjuk penting dari adanya masalah-masalah lain. Para dokter telah merancang sebuah program komputer yang bisa mengukur faktor-faktor tangisan seperti nada, volume, dan tingkat kejernihan suara tangisan untuk menentukan apakah ada yang salah dengan sistem saraf pusat si bayi.

Kesulitan yang Baik demi Allah

Pada suatu hari, seorang murid kelas enam melihat teman sekelasnya mengiris lengannya dengan pisau cukur. Dengan niat melakukan hal yang benar, ia merebut pisau cukur itu dari temannya lalu membuangnya. Yang mengejutkan, alih-alih dipuji, ia justru diskors selama sepuluh hari. Mengapa? Ia sempat memegang pisau cukur itu—perbuatan yang dilarang di sekolah. Ketika ditanya apakah ia akan mengulangi perbuatannya itu, ia menjawab: “Meskipun aku harus dihukum sebagai akibatnya, . . . aku akan melakukannya lagi.” Seperti anak yang mencoba berbuat baik tetapi justru dihukum itu (hukumannya kemudian dicabut), intervensi yang Yesus lakukan telah membuat Dia mengalami “kesulitan yang baik” dengan para pemuka agama.