Keluar dari Kemiskinan
Warren Buffett bersama Bill dan Melinda Gates mencetak sejarah ketika meluncurkan sebuah gerakan donasi yang disebut The Giving Pledge, dengan berjanji menyumbangkan setengah dari harta kekayaan mereka. Pada tahun 2018, terkumpul sumbangan sebesar 92 miliar dolar AS. Karena penasaran, psikolog Paul Piff pun meneliti tentang pola memberi, dan menemukan bahwa orang miskin cenderung memberi 44 persen lebih banyak ketimbang orang kaya. Mereka yang menyadari kemiskinannya sering tergerak untuk lebih bermurah hati.
Berpikir Secara Berbeda
Semasa kuliah, saya pernah menikmati musim panas yang indah di Venezuela. Makanannya enak-enak, penduduknya ramah, iklimnya bagus, dan keramahtamahannya sangat mengagumkan. Namun, setelah satu-dua hari di sana, saya menyadari bahwa pandangan saya tentang pengaturan waktu berbeda dengan kebiasaan teman-teman di sana. Jika kami berencana makan siang pada tengah hari, bagi mereka itu berarti kapan saja antara jam 12 dan jam 1 siang. Demikian juga dalam menetapkan waktu untuk memulai rapat atau mengadakan perjalanan: waktunya fleksibel dan hanya bisa dikira-kira. Saya belajar bahwa pemikiran saya tentang “hadir tepat waktu” rupanya sangat dipengaruhi oleh faktor budaya yang membentuk saya.
Rumah di Atas Batu
Sebanyak 34.000 rumah di salah satu negara bagian Amerika Serikat berisiko ambruk karena fondasinya yang cacat. Tanpa disadari, perusahaan beton menggunakan bebatuan dari tambang yang bercampur suatu bahan mineral yang setelah beberapa lama menyebabkan betonnya retak dan hancur. Fondasi dari sekitar enam ratus rumah sudah hancur, dan besar kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah dengan pesat seiring berjalannya waktu.
Kita Kuat
Saybie terlahir sebagai bayi “prematur mikro” pada usia dua puluh tiga minggu dengan berat tidak sampai seperempat kilogram. Para dokter ragu Saybie dapat bertahan hidup dan mengatakan kepada kedua orangtuanya bahwa mereka mungkin hanya punya waktu satu jam dengan anak perempuan mereka. Namun, Saybie terus berjuang untuk hidup. Ada sehelai kartu berwarna merah muda ditempel dekat ranjang bayi bertuliskan “Mungil tetapi Perkasa.” Setelah lima bulan dirawat di rumah sakit, Saybie secara menakjubkan dapat pulang ke rumah sebagai bayi sehat dengan berat 2,2 kilogram. Ia juga mencatat rekor dunia sebagai bayi terkecil di dunia yang dapat bertahan hidup.
Cara Tante Betty
Waktu saya masih kecil, setiap kali Tante Betty datang berkunjung, saya merasa hari itu seperti hari Natal. Ia senang membawakan mainan dan memberi uang kepada saya sebelum pulang. Kalau saya menginap di rumahnya, kulkasnya penuh dengan es krim dan saya tidak pernah dipaksa makan sayur. Tidak banyak aturan dan saya diperbolehkan tidur larut malam. Tante Betty menjadi cermin kemurahan hati Allah. Namun, agar tumbuh sehat, saya butuh sesuatu yang lebih dari cara Tante Betty memanjakan saya. Saya juga butuh mengikuti aturan dan harapan orangtua saya atas diri dan perilaku saya, dan saya bertanggung jawab menaati semua itu.
Tangan yang Terbuka dan Murah Hati
Ketika mobil lama Vicki mogok dan tidak bisa diperbaiki lagi, ia mulai mengumpulkan uang untuk membeli mobil baru. Suatu hari, Chris, seorang pelanggan di restoran tempat Vicki bekerja, mendengar kebutuhannya itu. “Saya terus memikirkannya,” kata Chris. “dan saya [harus] melakukan sesuatu.” Akhirnya ia membeli mobil bekas milik anak lelakinya (yang baru saja mengiklankan mobilnya untuk dijual), memolesnya supaya terlihat lebih indah, lalu memberikan kuncinya kepada Vicki. Vicki sangat terkejut. “Orang mana . . . yang berbuat begitu?” katanya dengan perasaan takjub dan bersyukur.
Kembali Pulang
Walter Dixon memiliki waktu lima hari untuk berbulan madu sebelum ia ditugaskan ke Perang Korea. Tidak sampai setahun kemudian, para tentara menemukan jaket milik Dixon di medan perang, dengan surat-surat dari istrinya masih tersimpan dalam kantongnya. Petinggi militer pun menghubungi istrinya yang masih muda dan menyampaikan kabar bahwa Dixon tewas di medan perang. Namun, sebenarnya Dixon masih hidup dan menjadi tawanan perang selama 2,5 tahun berikutnya. Setiap saat ia selalu memikirkan cara untuk melarikan diri. Ia berusaha kabur sebanyak lima kali tetapi selalu tertangkap lagi. Dixon pun akhirnya dibebaskan. Bayangkan betapa terkejutnya orang-orang ketika ia pulang!
Allah Memegang Kita
Fredie Blom asal Afrika Selatan diakui luas sebagai manusia tertua di dunia. Ia berulang tahun ke-114 pada tahun 2018. Blom yang lahir pada tahun 1904, semasa Wright bersaudara menciptakan pesawat terbang pertama mereka, pernah melewati dua Perang Dunia, masa politik apartheid, dan era Depresi Besar. Ketika ditanya rahasia umur panjangnya, Blom mengaku tidak tahu. Seperti kebanyakan dari kita, ia tidak selalu menjaga makan atau melakukan aktivitas tertentu untuk tetap sehat. Namun, ada satu hal yang dikemukakan Blom sebagai alasannya: “Hanya satu hal, yaitu [Tuhan]. Dia yang berkuasa . . . Dia memegangku.”
Menderita Bersama
Pada tahun 2013, seorang veteran marinir Kerajaan Inggris berusia tujuh puluh tahun bernama James McConnell meninggal dunia. Ia tidak punya kerabat, sehingga staf panti jompo tempat ia tinggal khawatir tidak ada orang yang menghadiri pemakamannya. Seseorang yang ditugasi memimpin pemakaman McConnell menuliskan sebuah pesan di Facebook: “Di zaman sekarang, sungguh tragis apabila seseorang meninggal dunia tanpa ada yang menangisi kepergiannya . . . tetapi almarhum adalah salah seorang dari kita . . . jika Anda bisa menghadiri pemakamannya . . . demi menghormati rekan seperjuangan, usahakanlah hadir.” Akhirnya, pada hari pemakaman McConnell, ada dua ratus anggota marinir yang datang!