Banyak kekhawatiran yang menggantung di benak Ferdinand Wokamauw saat ia dan keluarga mulai melayani di Meulaboh, Aceh Barat. Ia tidak tahu tantangan seperti apa yang akan dihadapinya di ujung paling barat Nusantara itu. Kekhawatirannya bukan tanpa alasan. Selain daerah itu agak terpencil, orang Kristen adalah minoritas di sana. Benar bahwa ia dan keluarga kemudian mengalami hari-hari penuh tantangan. Namun, setelah beberapa waktu lamanya bertekun dalam doa, keberadaan mereka mulai diterima dan mereka bisa beribadah sesuai keyakinan mereka. Ferdinand lalu bertemu dengan seorang rekan, yang membawakannya Santapan Rohani. Buku renungan itu seperti harta karun di tengah minimnya bacaan rohani di Meulaboh yang dapat mendampingi jemaat dalam belajar firman dan bertumbuh dalam iman. Bahasanya mudah dimengerti, isinya membangun, dilengkapi daftar bacaan Alkitab setahun, dan bisa dikirimkan langsung ke alamat mereka secara berkala. Ferdinand tinggal membagikannya kepada jemaat yang digembalakannya. Pertolongan Tuhan sungguh luar biasa!
Agus Tipar, seorang dosen di salah satu sekolah teologi di Kalimantan, menghadapi tantangan yang berbeda. Ia melihat banyak pendeta di pedalaman kesulitan memperoleh bacaan rohani yang dapat memperkaya khotbah-khotbah mereka di gereja yang mereka layani. Salah seorang rekan memperkenalkannya pada bahan-bahan terbitan Our Daily Bread Ministries, pertolongan Tuhan yang selalu ia syukuri hingga hari ini. Bahan-bahan yang terbit secara berkala itu kemudian ia bagikan setiap kali ada kesempatan mengunjungi para pendeta yang melayani di pedalaman wilayah kabupaten Sambas.
Lain lagi tantangan yang dihadapi Nining Lebang, seorang pendeta perempuan di Timika, Papua, wilayah Indonesia paling timur. Banyaknya orang Kristen di sana tidak lantas membuat pelayanan menjadi mudah. Tanpa kedewasaan rohani, umat Kristen tidak bisa menjadi berkat bagi komunitas yang lebih luas. Sebab itu, Nining sangat senang bisa mengenal Santapan Rohani dan bahan-bahan bacaan lain dari Our Daily Bread Ministries yang dapat mendampingi jemaatnya bertumbuh dalam firman Tuhan. Selain bahasanya sederhana, penerbitnya adalah lembaga pelayanan interdenominasi, sehingga bisa diterima semua kelompok Kristen. Buku-buku itu segera menjadi sahabat setianya dalam pelayanan, mengingatkannya selalu akan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan yang sempurna.
Bagi tim Our Daily Bread Ministries sendiri, penyertaan dan pertolongan Tuhan hadir melalui orang-orang seperti Pak Ferdinand, Pak Agus, dan Bu Nining. Sebagus apapun bahan bacaan yang diterbitkan, takkan berarti bila tidak sampai kepada orang-orang yang memerlukannya. Tidak mungkin tim ODB yang terbatas dapat menjangkau seluruh wilayah nusantara, apalagi di daerah pelosok. Namun, Tuhan selalu menyediakan mitra-mitra pelayanan yang dibutuhkan pada waktu yang tepat, anak-anak Tuhan yang juga rindu membagikan hikmat firman Tuhan agar dapat diterima dan dimengerti semua orang. Benar bahwa kepada setiap pengikut Kristus diberikan karunia roh untuk kepentingan bersama (1 Korintus 12:7), dan ketika anak-anak Tuhan bersedia memakai karunia masing-masing untuk bekerja sama dalam kasih, ada lebih banyak pelayanan yang dapat dikerjakan secara efektif dan lebih banyak orang yang dapat menikmati berkat pertolongan Tuhan yang luar biasa.