Saya tidak ingin bertumbuh besar dalam kepahitan. Namun, warna kulit saya membuat saya menjadi sasaran. Bahkan salah satu guru di sekolah menganggap saya “bukan siapa-siapa.” Saya merasakan kepahitan. Saya memang mengenal Yesus, tetapi itu tidak membuat saya kebal dari luka batin. Kepedihan itu menyuburkan kepahitan saya, sehingga “tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan” (Ibr. 12:15).

Saya mengasihi Allah dan percaya Dia mengasihi saya, tetapi hubungan kami dihalangi oleh akar pahit dalam hati saya. Saya telah melupakan seruan Alkitab yang berkata: “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan” (ay.14).

Saya justru terobsesi dengan kebencian rasial dan mengabaikan seruan Rasul Paulus untuk membuang “segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah . . . demikian pula segala kejahatan” (Ef. 4:31). Bagaimana caranya? Ada tiga cara yang ditunjukkan Allah:

BAWA KEPAHITAN KITA KEPADA-NYA. Minta Allah untuk menyingkirkannya. Lalu saya mendengar Allah berkata, “Ampunilah.” Bagaimana caranya?

MINTA DIA MENGAJARI KITA. Pengampunan bukanlah tindakan, melainkan suatu proses. Seperti yang dikatakan Lewis Smedes, pengampunan memang tidak membenarkan perlakuan orang yang melukai kita; tetapi menjadi tanda bahwa “kita siap untuk disembuhkan.” Dengan cara apa?

BERGANTUNG PADA KEAJAIBAN KUASA ROH KUDUS. Dengan demikian, karya Allah dalam hidup kita akan menjadi kesaksian bagi-Nya. Benarlah, “kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku . . . sampai ke ujung bumi” (Kis. 1:8).

Saat Allah bekerja dalam diri kita, akar pahit dapat menumbuhkan bunga yang indah—dalam Kristus. Kita memang harus sering menyiangi “lahan” kita. Namun, kasih Allah sanggup mengubah akar pahit kita yang berdosa menjadi kasih karunia.

Patricia Raybon, penulis Our Daily Bread


Saksikan juga:

Video Renungan Paskah: Hayati Pengampunan dari Allah

Apa jadinya hidup kita jika kita benar-benar menerima dan menghayati anugerah pengampunan dari Allah? Renungkan realitas anugerah-Nya yang ajaib dengan menyaksikan video-video pendek ini.


Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.