Dalam sebuah konferensi bagi hamba Tuhan yang saya hadiri bertahun-tahun lalu, saya merasa disegarkan melihat banyaknya orang percaya yang menggunakan karunia rohani mereka. Pendeta yang menjadi tuan rumah menggunakan karunia pengajarannya untuk mendidik dan membangun ratusan peserta yang hadir. Namun, ada banyak lagi yang lain, di depan maupun di belakang layar, yang menggunakan karunia-karunia seperti keramahtamahan, kemurahan hati, dan pelayanan dalam bentuk musik, doa, urusan administrasi, dan kecakapan-kecakapan lain untuk menyemangati orang-orang yang hadir. Anak-anak, kaum muda, orang dewasa, dan para lansia bekerja sama dengan penuh sukacita untuk membantu di mana saja mereka dibutuhkan. Dengan banyaknya orang yang rela melayani, banyak pula kasih karunia yang dirasakan. 

Saluran kasih karunia Allah. Sungguh cara yang baik untuk memandang karunia rohani! Allah mencurahkan kasih karunia-Nya dalam beragam bentuk di antara jemaat dan di dalam dunia lewat karunia-karunia yang kita miliki. “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (1 Ptr. 4:10).

Di antara ayat-ayat Perjanjian Baru tentang karunia rohani (lihat Rm. 12:3-8; 1 Kor. 12:27-31), daftar yang diberikan Petrus (1 Ptr. 4:10-11) menjadi seperti bahan pelajaran “Dasar-Dasar Karunia Rohani”. Isinya singkat, jelas, dan mendasar. Allah, Sang Sumber Karunia, membagi-bagikan karunia seturut kehendak-Nya. Anggota jemaat, yang merupakan tubuh Kristus, menjadi penerima karunia sekaligus saluran kasih karunia-Nya. 

Kasih karunia Allah sangat beragam, besar, dan berlimpah. Oleh karena itu, Dia menggunakan banyak saluran dan beragam karunia untuk menolong kita bertumbuh dewasa di dalam Yesus. Kiranya kita memakai karunia-karunia yang telah kita terima untuk memuliakan Dia dan melayani satu sama lain!

Arthur Jackson, penulis Our Daily Bread


Baca Juga:

3 Teladan Produktivitas dari Tokoh Alkitab

Produktivitas, kelelahan, dan kejenuhan menjadi kata-kata yang tak asing dalam perbendaharaan bahasa di otak kita. Mari menilai cara dan prinsip kerja kita berdasarkan kebenaran Alkitab melalui tiga tokoh yang menyelesaikan tugasnya sembari tetap mengupayakan kewarasan di dalam proses kerja yang berat.


Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.