Kudus atau suci adalah kata yang sering disalahpahami sekarang ini, salah satunya karena kata tersebut kadang-kadang digunakan secara negatif untuk menyebut seseorang “sok suci”, mengacu pada perilaku yang seakan lebih unggul secara moral. Namun, mengapa penting bagi orang percaya untuk memahami apa yang dimaksud dengan kekudusan?

Dalam Alkitab, kata-kata untuk “kudus” (Ibrani, qodesh; Yunani, hagios) mengandung gagasan “dipisahkan/dikhususkan untuk dipakai Allah.” Kekudusan menghasilkan kemurnian dan kegunaan—berkat tambahan dari suatu hidup yang diserahkan bagi Allah dan tujuan-tujuan-Nya. 

Jadi, seperti apa “dikhususkan” dalam kehidupan sehari-hari? Kita menemukan jawabannya dalam perkataan Paulus di Roma 12:1-2: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Perhatikanlah bagaimana penjelasan Paulus menunjukkan kekhasan yang perlu dimiliki orang percaya yang hidup dalam Tuhan. Menjadi persembahan yang hidup, kudus, berkenan kepada Allah, tidak serupa dengan dunia ini, diubahkan, dapat membedakan manakah yang menjadi kehendak Allah.

Sungguh tidak mungkin kita melakukannya dengan kekuatan, hikmat, atau kesanggupan kita sendiri (lihat saja orang Farisi di abad pertama). Kita dapat menjalani hidup yang selaras dengan Allah Mahakudus yang telah menebus kita hanya ketika kita mengizinkan Dia berkarya di dalam hati kita melalui Roh-Nya.

Bill Crowder, penulis Our Daily Bread


Baca Juga:

Bebas Melangkah: Mengalami Kemerdekaan dalam Kristus

Ada harapan bagi Anda yang bergumul dengan dosa! Bersama Winn Collier, marilah menyelidiki dosa-dosa yang menjadi pergumulan kita semua—kesombongan, iri hati, kemalasan, ketamakan, kemarahan, hawa nafsu, dan kerakusan. Melalui hikmat Kitab Suci, pertanyaan perenungan, dan penerapan praktis, belajarlah bagaimana Anda dapat terbebas dari belenggu dosa.


Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.