Setelah Joe ditangkap dan dijebloskan ke penjara, ia merasa hidupnya telah berakhir. Kesalahannya begitu besar, sampai-sampai ia terpikir untuk bunuh diri saja.

Beberapa hari sebelumnya, Joe mengemudi dalam keadaan mabuk dan menyebabkan kecelakaan yang menewaskan seorang gadis remaja. Di dalam penjara, Joe sangat sedih memikirkan tragedi yang ditimbulkannya.

Namun, ketika menunggu jadwal persidangan, Joe memutuskan untuk bangkit kembali. Ia masuk ke panti rehabilitasi untuk mengatasi masalahnya dengan minuman keras. Yang ia temukan di sana mengubah hidupnya—ia mendengar tentang Injil dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Realitas pendamaian dan pengampunan yang diterimanya dalam hubungan dengan Kristus memberinya harapan baru.

Ketika hari persidangan tiba, Joe dinyatakan bersalah atas kematian gadis remaja tersebut dan dijatuhi hukuman dua belas tahun penjara. Selama masa tahanan, ia melakukan semampunya untuk melayani sesama narapidana dan membagikan kabar baik tentang kasih dan pengampunan Yesus Kristus kepada mereka. Saat dibebaskan, ia meminta untuk bertemu dengan keluarga korban. Ia terkejut ketika melihat bagaimana ayah, ibu, dan saudara laki-laki korban rela memaafkan perbuatannya merenggut nyawa orang yang mereka kasihi. Itu semua karena mereka dapat merasakan perubahan hidup yang dialami oleh Joe.

Renungkanlah betapa mendalamnya perubahan yang terjadi saat kita meminta pengampunan dari Tuhan Yesus. Paulus menyatakan dalam 2 Korintus 5:17: “Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!” Dalam hidup yang baru itu, kita menikmati kuasa pendamaian dengan Allah (ay. 18), yang sanggup mengubah kekacauan hidup kita menjadi janji pengharapan (ay. 19). Kita pun dapat menyebarkan pesan pendamaian tersebut kepada orang lain (ay. 20).

Ketakutan dan beban berat yang selama ini menghantui kita akan tergantikan dengan harapan baru, saat kita menerima pengampunan dan pendamaian yang Yesus berikan dengan cuma-cuma!

Dave Branon, Penulis Our Daily Bread


Baca Juga:

Bebas, Apa Artinya?

Ingin merdeka dari semua batasan? Tak ada larangan, ikatan, dan bisa jadi diri sendiri, pasti bahagia. Tunggu dulu. Benarkah itu kebebasan? Temukan jawabannya dalam Seri Pengharapan Hidup ini.


Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.