Sebagai orang percaya, kita akan mengalami ketegangan yang terus-menerus antara hidup oleh Roh dan menyerah kepada hasrat diri yang egois. Hanya ada dua cara untuk memecahkan masalah ini. Pertama, dengan mati dan berpulang kepada Allah. Kedua, berhenti bergumul dan menyerah kepada kedagingan kita. Tentu saja pilihan ini harus kita hindari!
Peperangan kita melawan daging bukanlah tanpa harapan, karena kita tidak lagi berada di bawah kuasa dosa. Dalam Roma 6, Paulus menjelaskan mengapa dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Jika kita mati bersama Kristus, kita telah dibebaskan dari dosa (ay.7). Meski dosa tidak lagi menguasai kita (ay.14), daya tarik dosa begitu nyata dan kuat. Namun, kita tidak perlu menyerah.
Dosa pernah berkuasa atas kita, tetapi di dalam Kristus kita tidak lagi menjadi budak dosa. Kita menjalani kehidupan dalam ketegangan antara Roh Kudus dan penguasa kita yang lama, yaitu dosa dan kedagingan. Kita harus terus memilih Roh Kudus karena sekarang kita milik Kristus.
Alasan kedua peperangan kita melawan daging bukannya tanpa harapan adalah, karena suatu hari peperangan itu akan berakhir. Seperti kata Paulus dalam Efesus 1:13-14, Roh Kudus adalah meterai yang menandai fakta bahwa kita adalah milik Kristus. Roh Kudus adalah bukti masa depan kita. Kita tahu, suatu hari nanti, orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus akan diubah sepenuhnya, dengan tubuh baru yang telah dibangkitkan. Untuk selama-lamanya kita akan sepenuhnya terbebas dari perbuatan dosa.
Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita merujuk kepada masa depan yang mulia sebagai anak-anak Allah yang dimuliakan—bebas dari dosa, penderitaan, atau rasa malu.
Constantine R. Campbell, penulis Our Daily Bread.
Baca juga:
Seri Terang Ilahi “Bebas Melangkah”
Kita semua bergumul melawan dosa, tetapi masih ada harapan! Mari belajar melepaskan diri dari penyimpangan berdosa atas hasrat-hasrat diri yang dikaruniakan Allah, dengan pertolongan hikmat alkitabiah, pertanyaan perenungan, dan penerapan praktis yang disajikan buklet ini.
Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.