Saya membolak-balikkan badan di tempat tidur, resah memikirkan deretan tugas yang harus saya kerjakan minggu itu. Keluarga, teman-teman, bahkan orang yang kurang begitu saya kenal, semuanya bergantung pada saya. Sudah empat malam berturut-turut saya baru tidur setelah jam 3 pagi. Saya lalu terbangun karena kaget mendengar bunyi alarm yang saya setel jam 6 pagi. Saya marah-marah kepada suami saya. Sambil meneriakkan perintah kepada anak saya, saya menyuruhnya bergegas masuk ke dalam mobil. Saya tidak ingat bagaimana saya bisa menyetir ke sekolahnya. Namun, saya tidak pernah lupa ketika guru menutup pintu ruangan kelas, saya keluar dari mobil lalu jatuh pingsan di taman bermain karena kelelahan.
Seorang teman mengantar saya pulang ke rumah dan berjanji akan mengurus anak saya sampai suami saya pulang dari kantor. Tetangga saya datang mendoakan saya dan mendampingi saya sampai saya bangun . . . delapan jam kemudian.
Allah tahu anak-anak-Nya sering khawatir, takut, dan terkadang melakukan segalanya dengan berlebihan. Dia juga tahu adakalanya kita sangat membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi fisik, emosi, mental, dan rohani kita.
Dalam Mazmur 62, Daud berkata, “Hanya dekat Allah saja aku tenang” (ay. 2). Untuk mendapatkan pemulihan yang utuh itu, Daud perlu tenang dan berdiam diri sembari bersandar kepada Allah yang selalu dapat dipercaya untuk memberi harapan, keselamatan, dan perlindungan (ay. 6-8). Daud mendorong kita untuk percaya kepada Allah “setiap waktu” dengan mencurahkan isi hati kita lewat doa-doa yang jujur. Dengan cara itu, Daud menunjukkan ketergantungannya yang besar kepada Allah dan kuasa-Nya (ay. 9,13).
Kita tidak diciptakan Allah untuk terbebani dengan rasa khawatir atau keharusan untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Namun, Allah membuktikan bahwa Dia dapat diandalkan. Dengan percaya bahwa kehadiran dan kuasa-Nya selalu ada untuk kita, kita dapat menyembah Dia dengan beristirahat. Istirahat benar-benar adalah pemberian Allah yang sangat berharga!
Xochitl Dixon, penulis Our Daily Bread
Saksikan juga:
Liburan yang Diidamkan
Jika kita jujur, liburan yang kita jalani biasanya tidak berjalan seindah yang kita harapkan. Kita membayangkan akan adanya kelegaan, petualangan, dan kembali ke kehidupan nyata dengan semangat dan energi yang kembali segar. Sayangnya, kita tidak dapat selalu pergi menjauhi hal-hal yang menekan kita. Dalam video ini, kiranya Anda diingatkan kepada siapa kita dapat membawa segala beban dan kekhawatiran kita.
Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.