Penulis James Baldwin menulis, “Anak-anak tidak pernah benar-benar cakap dalam mendengarkan orang yang lebih tua, tetapi mereka tidak pernah gagal dalam meniru mereka.”

Kutipan tersebut mengingatkan kita bahwa orang—bukan hanya anak-anak—mungkin memilih untuk mengabaikan apa yang kita katakan, tetapi kebanyakan orang tidak dapat menyangkal “kata-kata” yang diucapkan lewat tindakan kita. Tindakan kita—positif maupun negatif—mempengaruhi orang lain. Jika apa yang kita akui tentang Kristus tidak selaras dengan tindakan kita, orang tidak akan mau mendengarkan apa yang kita katakan. Demikian pula, tindakan yang menunjukkan kasih Kristus dapat mempengaruhi seseorang untuk kebaikannya.

Alkitab penuh dengan teladan dari tokoh-tokoh yang mempengaruhi sesamanya—lebih besar lewat tindakan daripada lewat perkataan mereka. Seisi rumah Lidia dibaptis setelah ia sendiri dibaptis (Kis. 16:14-15). Selain itu di pasal yang sama, seorang sipir penjara menjadi percaya setelah menyaksikan perkataan dan tindakan Paulus dan Silas. Para narapidana pun memilih untuk tetap berada di dalam penjara sekalipun pintu-pintu penjara telah terbuka (ay. 25-34).

Saya sendiri menyukai apa yang dikatakan Paulus kepada Timotius dalam 2 Timotius 1:5. Paulus mengakui iman dua wanita yang membesarkan Timotius—Eunike, ibunya, dan Lois, neneknya. Iman mereka tampak nyata kepada Timotius sepanjang hidupnya, baik dalam rutinitas sehari-hari maupun pada acara-acara khusus. Timotius jelas dipengaruhi oleh iman ibu dan neneknya.

Cara kita menjalani hidup sungguh berarti—bagi Allah, bagi diri kita sendiri, dan bagi mereka yang memperhatikan kita. Orang tidak selalu pandai mengikuti apa yang kita katakan, tetapi mereka pasti dapat meniru apa yang kita lakukan.

Katara Patton, penulis Our Daily Bread


Saksikan Juga:

Tindakan Lebih Penting daripada Kata-Kata

Tindakan kita sering kali menunjukkan kebenaran lebih daripada perkataan atau perasaan kita. Dengan cara yang indah, Hosea memperlihatkan kasih tanpa syarat dalam ketaatannya kepada Allah, dan tindakannya masih berarti penting bagi kita hari ini. (Ditulis oleh Bill Crowder)


Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.