Saya tidak menghadiri kebaktian pemakaman Pamela karena peraturan semasa pandemi membatasi jumlah pengunjung hanya tiga puluh orang. Namun, ketika saya mengikuti kebaktian tersebut secara daring, saya terpikir tentang orang-orang dari segala penjuru dunia, termasuk anggota keluarganya di Malawi—tempat peristirahatannya yang terakhir—yang ikut mengucap syukur atas pribadi Pamela yang bersemangat, penuh kasih, dan humoris.

Pamela adalah saudari seiman dan anggota gereja kami di London Utara, salah seorang dari banyak jemaat yang datang dari mancanegara, seperti juga saya. Keluarga Allah memang melampaui sekat-sekat suku, bangsa, dan pemisahan lain karena kita mempunyai Bapa Surgawi yang sama. Di dalam Kristus, Allah menyatukan kita semua.

Rasul Paulus menekankan hubungan kita sebagai keluarga dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Saat mengkhawatirkan perpecahan antara orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi, ia mengatakan, “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” (Ef. 2:19-20). Paulus tahu bahwa umat Allah dipersatukan sebagai satu keluarga, “dibangun bersama orang-orang lain menjadi sebuah rumah untuk Allah; di situ Allah tinggal dengan Roh-Nya” (ay. 22 BIS).

Apa pun perbedaan kita, umat Tuhan dapat memohon kepada Allah untuk menolong kita tetap bersatu. Melalui Roh-Nya, Dia tidak saja akan menyelaraskan keunikan-keunikan kita, tetapi juga membantu kita mengatasi perbedaan-perbedaan kita yang paling besar. Yang mempersatukan kita—Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus—lebih kuat daripada yang dapat memecah belah kita.

Amy Boucher Pye, penulis Our Daily Bread


Saksikan juga:

Keluarga Kita yang Abadi

Tahukah Anda bahwa gereja merupakan keluarga Anda? Kata “keluarga” mungkin menggugah banyak kenangan dan perasaan, yang tidak semuanya positif. Namun, coba dengarkan apa yang Raja Daud katakan tentang berkat yang kita terima dengan menjadi keluarga Allah.

Ditulis dan disajikan oleh Andy Allan.


Pelayanan Our Daily Bread Ministries di Indonesia didukung terutama oleh persembahan kasih dari para pembaca, baik individu maupun gereja di Indonesia sendiri, yang memampukan kami untuk terus membawa hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup kepada banyak orang di dalam negeri.