Baptisan menjadi deklarasi iman kita di depan umum. Suatu komitmen untuk mengikut Yesus secara pribadi. Apa dan mengapa baptisan itu penting bagi pengikut Kristus?
Sesungguhnya seluruh generasi umat manusia telah gagal dalam menghadapi persoalan “tetap hidup”! Ketika kita ingin hidup di dunia tanpa Allah, kita sesungguhnya tengah memilih kematian selama kita menolak-Nya. Jadi tidak ada lagikah yang dapat kita lakukan? Mungkinkah ada jawaban yang lebih baik daripada sekedar pasrah.
Ingin merdeka dari semua batasan? Tak ada larangan, ikatan, dan bisa jadi diri sendiri, pasti bahagia. Tunggu dulu. Benarkah itu kebebasan? Temukan jawabannya dalam Seri Pengharapan Hidup ini.
Apa yang kita pikirkan dan rasakan ketika musibah, bencana, atau sesuatu yang buruk melanda hidup kita? Mungkinkah kita tidak sekadar bertahan, tetapi masih berharap dan bahkan bertumbuh? Bagaimana kita masih dapat hidup dengan keyakinan di tengah dunia yang rawan dengan bahaya?
Ketika bencana telah terjadi dan kerusakan yang ditimbulkannya masih terlihat nyata, apa yang perlu orang Kristen perbuat untuk menanggapi peristiwa buruk tersebut secara alkitabiah? Apa saja yang dapat kita lakukan dengan kasih Kristus untuk menolong mereka yang menderita?
Isu klasik “orang baik bernasib buruk” telah dibahas dari masa ke masa tanpa penjelasan yang benar-benar memuaskan. Namun, di dunia yang sarat penderitaan, ada satu pengharapan abadi yang membuat kita bisa bertahan. Buklet ini menjelaskan penyebab penderitaan sekaligus solusinya.
Banyak dari kita bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi kepada kita setelah meninggal dunia. Sebagian takut mati karena tidak yakin akan ke mana. Mungkin juga kita berduka cita karena kepergian seseorang yang kita kasihi. Apakah surga itu nyata?
Yohanes 3:16 mungkin ayat Alkitab yang paling dikenal luas dan dihayati paling mendalam oleh orang percaya. Mari renungkan kembali kedalaman, keindahan, dan keajaiban pesan Injil dalam satu ayat yang luar biasa ini!
Kita pernah mengalami hari-hari ketika seluruh umat manusia di muka bumi seperti berada dalam lembah bayang-bayang maut akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Menghadapi situasi tersebut, apa saja respons yang kita berikan dan pelajaran yang kita terima, supaya kita tetap beriman kepada Allah dalam selimut bencana apa pun di masa mendatang?