Hati Kristus untuk Anak-Anak
Hidup pelayanan-Nya penuh kesibukan, tetapi masih ada ruang bagi anak-anak. Tuhan yang mencintai sampai ke ribuan generasi melihat lebih jauh dari yang kita bisa.
Saatnya Berpesta
Gereja kami dahulu di Virginia biasa melakukan pembaptisan di Sungai Rivanna. Air sungai itu sangat dingin, tetapi sinar matahari dapat membawa kehangatan. Seusai ibadah Minggu, kami berbondong-bondong naik mobil dan karavan untuk berangkat ke taman kota yang selalu padat dengan pengunjung yang bermain Frisbee dan anak-anak yang memenuhi wahana permainan. Kami pun menjadi tontonan banyak orang saat kami berjalan menuju sungai. Sambil berdiri dalam air yang membeku, saya membacakan ayat-ayat Kitab Suci dan membenamkan orang-orang ke dalam air untuk menerima baptisan yang menjadi ekspresi nyata dari kasih Allah. Saat mereka keluar dari air dalam keadaan basah kuyup, sorak-sorai dan tepuk tangan membahana. Setelah para penerima baptisan naik ke tepi sungai, sejumlah sahabat dan anggota keluarga mengerumuni dan memeluk mereka, sehingga semua orang jadi basah kuyup. Kemudian kami semua menyantap kue, minuman, dan makanan ringan. Para pengunjung taman yang melihat kami tidak selalu mengerti apa yang terjadi, tetapi mereka tahu bahwa itu adalah sebuah perayaan.
Alat Kebaikan
Setelah seorang penjahat ditangkap, penyidik bertanya mengapa ia nekat menyerang korbannya di hadapan banyak orang. Tanggapan si penjahat sangat mengejutkan: “Ah, saya tahu mereka tidak akan melakukan apa-apa; biasanya orang-orang akan diam saja.” Komentar itu menggambarkan apa yang disebut sebagai guilty knowledge—sikap yang memilih untuk mengabaikan sebuah tindak kejahatan yang Anda tahu sedang terjadi.
Gol Kemenangan
Pada tanggal 5 Februari 2023, Christian Atsu mencetak gol kemenangan untuk tim sepak bolanya dalam sebuah pertandingan di Turki. Pemain bintang ini belajar bermain sepak bola sejak usia kanak-kanak, berlari dengan kaki telanjang di negara asalnya, Ghana. Christian adalah seorang pengikut Kristus, dan ia pernah berkata: “Yesus adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya.” Ia sering memuat ayat-ayat Alkitab di media sosial, tidak malu-malu menunjukkan imannya, dan mewujudkan iman itu dengan mendanai sekolah bagi anak-anak yatim piatu.
Perkataan yang Bertanggung Jawab
Kita jarang mendengar ada institusi yang mengaku bersalah setelah terjadinya sebuah tragedi. Namun, satu tahun sesudah peristiwa kematian seorang siswa berusia 17 tahun akibat bunuh diri, sebuah sekolah bergengsi mengaku bahwa mereka telah “gagal secara tragis” untuk melindunginya. Siswa tersebut telah menjadi korban perundungan yang tak kenal ampun, dan pengurus sekolah yang sebenarnya mengetahui perlakuan itu tidak berbuat banyak untuk menolongnya. Kini sekolah itu bertekad mengambil langkah-langkah signifikan untuk melawan perundungan dan memperhatikan kesehatan mental para siswa dengan lebih baik.