Mengarungi Jeram Kehidupan
“Semua yang di sisi kiri, dayung maju kuat-kuat!” teriak pemandu rakit arung jeram kami. Mereka yang duduk di sisi kiri mengayuh hingga rakit kami dapat menjauhi pusaran air yang bergolak. Selama beberapa jam, kami belajar pentingnya mendengarkan instruksi pemandu. Suaranya yang tegas menolong kami berenam yang tidak berpengalaman untuk bekerja sama mencari jalur yang tepat agar jeram itu dapat kami lalui dengan aman.
Dalam Perbaikan
Bukankah jalan ini baru selesai diaspal? pikir saya di tengah lalu lintas yang melambat. Kenapa sekarang dibongkar lagi? Lalu, dalam hati saya bertanya-tanya, Mengapa perbaikan jalan rasanya tidak selesai-selesai? Sepertinya saya belum pernah melihat papan pengumuman yang bertuliskan, “Perbaikan jalan sudah selesai. Selamat menikmati jalan yang mulus ini.”
Angsa yang memilukan
Mengapa ada bola di lapangan parkir? tanya saya dalam hati. Namun, setelah lebih dekat, saya baru menyadari bahwa benda keabu-abuan itu bukanlah bola melainkan seekor angsa Kanada berkepala hitam yang keadaannya sangat memilukan.
Memakai Setiap Kesempatan
Pernah menangkap naga? Saya belum, sampai anak lelaki saya berhasil membujuk saya mengunduh sebuah gim di telepon genggam saya. Gim itu menampilkan peta digital yang mirip dengan dunia nyata sehingga kita bisa menangkap makhluk-makhluk berwarna-warni di sekitar kita.
Perhatian Penuh
Dewasa ini, teknologi seakan terus-menerus menuntut perhatian kita. Internet sebagai “keajaiban” modern memberikan kapasitas luar biasa bagi kita untuk mengakses berbagai hal yang ada di dunia ini dengan ujung jari kita. Namun, bagi banyak orang, akses terus-menerus semacam itu bukanlah tanpa risiko.
Menara Miring
Mungkin Anda pernah mendengar tentang Menara Miring Pisa yang terkenal, tetapi pernahkah Anda mendengar tentang menara miring San Francisco? Namanya Menara Milenium. Gedung pencakar langit setinggi 58 lantai yang dibangun pada tahun 2008 itu berdiri dengan megah—tetapi sedikit miring—di pusat kota San Francisco.
Allah atas Paku
Saya hendak naik ke mobil ketika mata saya menangkap sesuatu yang berkilau: sebuah paku tertancap di sisi luar ban belakang mobil saya. Saya mendengar suara mendesis tanda kebocoran. Syukurlah, lubang itu tersumbat—setidaknya untuk sementara.
Ayah Di Mana?
“Ayah! Ayah di mana?”
Tetap Bertahan
Ayah mertua saya baru merayakan ulang tahun ketujuh puluh delapan tahun, dan dalam acara syukuran yang diadakan keluarga, beliau ditanya, “Apa hal terpenting yang Anda pelajari dalam hidup sejauh ini?” Jawabnya? “Tetap bertahan.”