Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Alyson Kieda

Menikmati Alkitab

Islandia adalah negara kecil dengan penduduk yang sangat gemar membaca. Setiap tahun rata-rata buku yang diterbitkan dan dibaca warganya jauh melebihi negara-negara lain. Pada malam sebelum hari Natal, orang Islandia mempunyai tradisi menghadiahkan buku kepada keluarga dan sahabat, lalu dilanjutkan dengan membacanya sampai larut malam. Tradisi ini bermula pada masa Perang Dunia II, ketika impor dibatasi tetapi harga kertas murah. Para penerbit buku di Islandia mulai membanjiri pasar dengan judul-judul baru di penghujung musim gugur. Biasanya katalog buku baru dicetak dan dikirimkan ke setiap rumah di negara itu pada pertengahan November. Tradisi ini kemudian dikenal dengan nama Banjir Buku Natal.

Singkatnya Hidup

Saya, ibu, dan saudara-saudara perempuan saya sedang menunggui ayah kami di sisi tempat tidurnya ketika napasnya semakin lama semakin pendek dan jarang—sampai akhirnya berhenti. Ayah berpulang ke pangkuan Bapa hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-89. Kepergiannya meninggalkan suatu ruang kosong di dalam hati kami yang pernah ia tempati, dan sekarang hanya diisi dengan kenangan indah yang mengingatkan kami pada dirinya. Namun, kami memiliki pengharapan bahwa suatu hari kami akan bertemu kembali.

Setiap Orang Butuh Mentor

Saat berjalan menuju kantor atasan saya yang baru, saya dipenuhi rasa khawatir dan waswas. Atasan saya sebelumnya sering memperlakukan bawahannya dengan sikap keras dan merendahkan, sehingga tidak jarang saya (dan rekan-rekan lain) menangis dibuatnya. Sekarang saya bertanya-tanya, Seperti apakah atasan yang baru ini? Namun, begitu saya memasuki ruang kerja atasan saya yang baru, ketakutan saya hilang. Beliau menyambut saya dengan hangat dan meminta saya bercerita tentang diri saya serta apa saja yang membuat saya merasa frustrasi. Ia mendengarkan dengan saksama, dan melalui raut wajahnya yang baik hati dan kata-katanya yang lembut, saya tahu ia benar-benar peduli. Selain sebagai saudara seiman dalam Tuhan, ia pun menjadi mentor, penyemangat, sekaligus sahabat saya di kantor.

Jangan Tertipu

Lanternfly berbintik adalah serangga cantik dengan bagian luar sayap berbintik-bintik dan bagian dalam berwarna merah terang yang bercahaya ketika terbang. Namun, kecantikannya sedikit menipu. Serangga yang pertama kali terlihat di Amerika Serikat pada tahun 2014 ini digolongkan sebagai hama di Amerika Utara, yang berarti mempunyai potensi merusak keseimbangan alam dan ekonomi. Lanternfly akan memakan bagian dalam dari segala jenis pohon kayu, termasuk pohon ceri dan pohon buah-buahan lain. Setelah makan, lanternfly meninggalkan cairan lengket yang kemudian ditumbuhi jamur, sehingga pohon itu langsung mati atau tidak bisa berbuah lagi.

Pemandangan Indah di Tempat Suram

Ketika bersama suami menjelajahi salah satu sudut negara bagian Wyoming yang gersang dan tandus, saya melihat ada sekuntum bunga matahari tumbuh di tempat kering berbatu yang banyak ditumbuhi semak berduri, jelatang, kaktus berduri dan tanaman gersang lainnya. Meski tidak setinggi bunga matahari pada umumnya, tetap saja bunga itu terlihat indah dan membuat saya gembira.

Harus Kita Perhatikan

Ketika seorang anak menghadapi banyak kesulitan dalam studinya, sang ayah mulai mengajarkannya untuk mengucapkan kalimat motivasi setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah: “Aku bersyukur kepada Tuhan karena sudah membangunkan aku hari ini. Aku akan berangkat ke sekolah untuk belajar . . . dan menjadi pemimpin seperti yang Tuhan kehendaki dariku.“ Mengucapkan kalimat motivasi merupakan salah satu cara sang ayah membantu anaknya menghadapi berbagai tantangan yang tak terelakkan dalam hidup ini.

Diciptakan untuk Satu Sama Lain

“Akulah yang mengurus semua keperluannya. Kalau ia bahagia, aku juga,” kata Stella. Merle berkata, “Aku senang selama ia ada di dekatku.” Merle dan Stella sudah menikah selama 79 tahun. Ketika Merle merana saat dirawat di panti jompo, Stella pun dengan senang hati membawanya pulang. Merle berusia 101 tahun dan Stella 95 tahun. Meskipun Stella membutuhkan alat bantu untuk berjalan, dengan penuh kasih ia masih melakukan apa yang dapat ia lakukan bagi suaminya, seperti menyiapkan makanan kesukaannya. Ada yang tidak dapat dilakukannya sendiri, tetapi cucu-cucu dan para tetangga datang membantu mengurusnya.

Mengenang

Pada momen Memorial Day (Hari Pahlawan di Amerika Serikat), saya teringat kepada para veteran militer, tetapi terutama kepada ayah dan paman saya yang pernah berjuang membela negara di Perang Dunia ke-2. Mereka berdua pulang dengan selamat dari medan perang, tetapi ada ratusan ribu keluarga yang kehilangan anggota keluarga mereka demi negara. Jika ditanya, ayah saya dan sebagian besar prajurit pada masa itu pasti berkata bahwa mereka rela menyerahkan nyawa demi melindungi orang-orang yang mereka kasihi dan membela apa yang mereka yakini sebagai hal yang benar.  

Kekuatan Dalam Penderitaan

Pada tahun 1948, seorang pendeta gereja bawah tanah bernama Harlan Popov diciduk dari rumahnya untuk “sekadar ditanya.” Dua minggu kemudian, ia diinterogasi sepanjang hari dan tidak diberi makan selama sepuluh hari. Setiap kali menyangkal sebagai mata-mata, ia dipukuli. Namun, Popov tidak hanya bertahan hidup setelah mengalami perlakuan kejam itu, tetapi juga membimbing para tahanan lainnya untuk mengenal Yesus. Sebelas tahun kemudian, ia akhirnya dibebaskan. Ia terus bersaksi tentang imannya kepada orang-orang dan baru dua tahun kemudian berhasil meninggalkan negaranya dan bersatu kembali dengan keluarganya. Setelah itu, selama bertahun-tahun ia aktif berkhotbah dan mengumpulkan dana untuk menyalurkan Alkitab ke negara-negara yang masih tertutup bagi iman Kristen.