Penulis

Lihat Semua
Anne Cetas

Anne Cetas

Anne Cetas mulai menulis untuk buku renungan ini sejak tahun 2004 dan menjabat sebagai editor pengelola publikasi. Ia dan suaminya, Carl, suka bersepeda bersama, dan melayani sebagai mentor dalam suatu pelayanan perkotaan.

Artikel oleh Anne Cetas

Masalah Karena Stroberi

Seorang pria meletakkan sekotak besar stroberi di halaman depan rumah yang baru kami tempati belum lama ini. Dalam catatan yang disertakannya dalam kotak itu, ia menyatakan keinginannya agar kami berbagi stroberi itu dengan para tetangga. Niatnya memang baik, tetapi ada beberapa anak yang menemukan kotak itu sebelum kami, dan mereka pun menggunakan stroberi itu untuk bermain lempar-lemparan ke arah rumah kami yang berdinding putih. Saat kami pulang, kami melihat anak-anak yang kami kenal itu memandang dari balik pagar. Mereka kembali ke “tempat kejadian perkara” untuk melihat reaksi kami terhadap masalah yang mereka perbuat. Kami bisa saja membersihkan rumah kami sendiri, tetapi agar hubungan di antara kami pulih kembali, kami merasa perlu untuk berbicara dengan anak-anak itu dan meminta mereka membantu membersihkan rumah kami dari ceceran stroberi yang mengotorinya.

Menanti . . .

Selama bertahun-tahun, hari demi hari, Harry mencurahkan beban hatinya kepada Tuhan tentang John, menantunya, yang telah meninggalkan Allah. Namun suatu hari, Harry meninggal dunia. Beberapa bulan kemudian, John pun bertobat dan kembali percaya kepada Allah. Ketika ibu mertuanya, Marsha, memberitahukan kepada John bahwa Harry telah berdoa baginya setiap hari, John menjawab, “Aku telah menunda terlalu lama.” Namun Marsha dengan penuh sukacita mengatakan kepada John: “Tuhan masih menjawab doa-doa yang dipanjatkan Harry semasa hidupnya.”

Surga Bersukacita!

Joann dibesarkan dalam suatu keluarga Kristen. Namun ketika kuliah, ia mulai mempertanyakan keyakinannya dan akhirnya menjauh dari Allah. Setelah lulus kuliah, ia bepergian ke sejumlah negara dengan niat untuk mencari kebahagiaan, tetapi ternyata kepuasan tidak juga ia temukan. Lewat kesulitan demi kesulitan yang dialaminya, ia menyadari bahwa Allah sedang mengejar dirinya dan ia memang membutuhkan Allah.

Kasih Yesus Untuk Semua

Sesuatu yang agak tidak biasa terjadi. Hari itu, tiga kali saya mendengar sebuah lagu yang sama. Siang harinya, saya menghadiri kebaktian puji-pujian di sebuah panti wreda. Dalam doanya di akhir kebersamaan kami, Willie, salah seorang wanita penghuni panti, berkata, “Mari kita nyanyikan, ‘Yesus Sayang Padaku’.” Malam harinya, saya menghadiri pertemuan dengan kaum muda yang juga menyanyikan lagu itu dengan ketukan irama dari tangan dan kaki mereka. Kemudian di penghujung malam itu, saya menerima pesan di telepon yang berisi rekaman suara cucu keponakan saya yang berumur 2½ tahun. Dengan suara lembut nan merdu ia bernyanyi, “Walau ‘ku kecil, lemah, aku ini milik-Nya.” Baik yang berusia 90-an tahun, anak-anak muda, maupun seorang balita sama-sama menyanyikan lagu tersebut hari itu.

Membutuhkan Penolong

Bagi sejumlah orang, istilah asisten atau penolong mengandung konotasi makna yang lebih rendah. Para asisten di kelas telah menolong para guru profesional dalam memberikan pelajaran. Asisten juga menolong para montir, tukang ledeng, dan pengacara dalam pekerjaan mereka. Karena tidak seterampil para pekerja profesional, para asisten ini mungkin dipandang sebelah mata. Namun kenyataannya, diperlukan keterlibatan setiap orang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada.

Dua Pria

Ada dua pria yang meninggal pada hari yang sama dalam peristiwa pembunuhan di kota tempat kami tinggal. Pria yang pertama adalah seorang perwira polisi yang tertembak mati ketika berusaha menyelamatkan sebuah keluarga. Pria yang kedua adalah seorang tunawisma yang ditembak pada saat ia sedang minum-minum bersama teman-temannya pada dini hari itu.

Tetangga Dan Pagar

Pagar samping halaman rumah kami mulai terlihat rusak dan usang, maka saya dan suami saya, Carl, memutuskan untuk men-copotnya sebelum roboh. Tidak sulit untuk mencopot pagar yang rusak itu. Jadi pada suatu siang kami dapat melakukannya dengan cepat. Beberapa minggu kemudian ketika Carl sedang menyapu halaman, seorang wanita yang sedang mengajak anjingnya berjalan-jalan sempat berhenti untuk memberikan pendapatnya: “Halamanmu kelihatan jauh lebih baik tanpa pagar. Lagipula, aku tak menyukai pagar.” Ia menjelaskan bahwa ia menyukai adanya suatu “kebersamaan” dan tiadanya penghalang antarsesama.

Natal Yang Dibatalkan

Kami merasa seolah-olah Natal kami tahun lalu telah dibatalkan. Yang sebenarnya terjadi adalah dibatalkannya penerbangan pesawat yang semestinya kami tumpangi akibat hujan salju. Kami mempunyai tradisi yang sudah berjalan bertahun-tahun lamanya untuk merayakan Natal bersama keluarga di Missouri. Jadi alangkah kecewanya kami ketika hanya bisa sampai di Minnesota dan terpaksa pulang kembali ke Michigan.

Persaingan Memberi

Sebuah iklan televisi di masa Natal yang saya sukai menampilkan dua orang tetangga yang saling bersaing secara baik-baik untuk melihat siapa yang paling banyak bisa menyebarkan sukacita Natal. Mereka berdua mengamati satu sama lain ketika menghias rumah mereka dan pohon-pohon dengan lampu yang berkelap-kelip. Kemudian mereka memperbaiki rumah masing-masing supaya yang satu lebih baik daripada yang lain. Selanjutnya, mereka mulai bersaing untuk melihat siapa yang bisa memberi paling banyak kepada tetangga-tetangga yang lain, dan mereka pun berlarian dengan riang gembira sambil membagi-bagikan hadiah.