Penulis

Lihat Semua
Cindy Hess Kasper

Cindy Hess Kasper

Cindy Hess Kasper telah melayani di RBC selama lebih dari 30 tahun, dimana kini ia menjadi wakil editor untuk renungan Our Daily Bread. Cindy adalah putri dari editor senior RBC, Clair Hess, yang darinya Cindy belajar untuk mencintai tulisan. Cindy dan suaminya, Tom, memiliki tiga anak dan tujuh cucu.

Artikel oleh Cindy Hess Kasper

Hancur Tetapi Indah

Baru-baru ini putri saya menunjukkan koleksi kaca laut miliknya kepada saya. Beragam pecahan kaca aneka warna yang banyak ditemukan di pantai itu terkadang berasal dari pecahan tembikar, tetapi sering kali itu merupakan serpihan botol-botol kaca. Awalnya botol-botol kaca itu memiliki suatu kegunaan, tetapi setelah dipakai, akhirnya dibuang begitu saja dan hancur berkeping-keping.

Kelihatan Keren!

Suatu hari di dalam mobil, putri saya mencoba sepasang kacamata hitam yang baru saya beli. Kemudian ia menaruhnya kembali dan berkata, “Ini bukan kacamata hitam, Bu. Ini cuma kacamata untuk bergaya,” godanya, “Ibu membelinya karena Ibu merasa cantik saat memakainya, ya kan?”

Pada Suatu Hari

Sebagian orang berkata bahwa Alkitab hanyalah sekumpulan kisah dongeng. Ada kisah anak laki-laki yang membunuh seorang raksasa. Ada seorang pria yang ditelan seekor ikan besar. Ada kisah pembuatan bahtera oleh Nuh. Bahkan sebagian orang yang beragama berpikir bahwa segala peristiwa tersebut hanyalah cerita-cerita indah dengan pelajaran moral yang baik.

Paskah Setiap Hari

Suatu hari, seorang sahabat saya yang bekerja sebagai guru taman kanak-kanak mendengar pembicaraan yang meriah di antara murid-muridnya. Seorang anak bernama Maria bertanya: “Siapa yang mengasihi Tuhan?” Semua temannya menjawab, “Aku! Aku! Aku!” Jawab Billy, “Aku mengasihi Yesus.” Kelly pun protes, “Tetapi Dia mati.” Billy menjawab, “Memang, tetapi setiap hari Paskah, Dia bangkit dari kematian!”

Bau Yang Harum

Ada sejumlah aroma yang tidak akan bisa dilupakan. Baru-baru ini, suami saya mengatakan bahwa ia hampir kehabisan krim cukur. “Aku bisa membelikannya untukmu,” saya menawarkan diri. “Bisakah kau membelikan merek ini?” tanyanya sambil memperlihatkan kaleng krim cukurnya. “Aku suka aromanya—merek ini yang selalu dipakai ayahku.” Saya tersenyum, teringat suatu waktu ketika pikiran saya sejenak kembali ke masa kecil pada saat menghirup aroma sampo yang sering dipakai ibu untuk mencuci rambut saya. Bagi saya dan Tom, aroma wangi itu membawa gejolak emosional dan kenangan manis tentang orang-orang terkasih yang telah tiada.

“Berbaring”

Anjing golden retriever kesayangan kami sering mengalami kejang-kejang akibat terlampau bersemangat. Untuk mencegah hal itu terjadi, kami berusaha menenangkannya. Kami akan membelai-belainya, lalu berbicara padanya dengan suara yang lembut, dan memerintahkannya untuk berbaring. Namun saat mendengar kata “berbaring”, anjing kami akan mengalihkan pandangan matanya dari kami dan mulai mengeluh. Akhirnya, sambil mengeluarkan bunyi lenguhan panjang, ia pun menyerah dan merebahkan tubuh ke lantai.

Perjalanan Dimulai

Hari ini, 81 tahun yang lalu, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun berdoa meminta Yesus untuk menjadi Juruselamat atas hidupnya. Ibunya menuliskan kata-kata ini dalam sebuah buku kenangan: “Clair memulainya hari ini.”

Satu Malam Yang Sunyi

Simon telah beremigrasi dari Belanda ke Amerika Serikat. Istrinya, Kay, dan ketiga anak mereka, Jenny, Bill, dan Lucas, lahir di Amerika Serikat. Kemudian Jenny menikah dengan Roberto asal Panama. Bill menikahi Vania dari Portugal. Dan Lucas menikah dengan Bora dari Korea Selatan.

Lebih Dari Cukup

Ketika menjamu sekelompok besar tamu di rumah saya, saya mengkhawatirkan kalau-kalau makanan yang saya siapkan tidak akan cukup untuk dinikmati oleh seluruh tamu. Namun seharusnya saya tidak perlu khawatir. Tanpa saya duga, beberapa orang teman membawa makanan tambahan dan kami semua dapat menikmati makanan yang tiba-tiba berlimpah itu. Kami punya makanan yang lebih dari cukup dan saling berbagi dari kelimpahan itu.