Penulis

Lihat Semua
Cindy Hess Kasper

Cindy Hess Kasper

Cindy Hess Kasper telah melayani di RBC selama lebih dari 30 tahun, dimana kini ia menjadi wakil editor untuk renungan Our Daily Bread. Cindy adalah putri dari editor senior RBC, Clair Hess, yang darinya Cindy belajar untuk mencintai tulisan. Cindy dan suaminya, Tom, memiliki tiga anak dan tujuh cucu.

Artikel oleh Cindy Hess Kasper

Lakukan atau Tidak

Ketika saya masih kanak-kanak, sebuah tank bekas Perang Dunia II dipajang di taman dekat rumah kami. Terpasang beberapa papan peringatan untuk memperingatkan bahayanya menaiki kendaraan tersebut, tetapi beberapa teman saya langsung berebut memanjat dan menaikinya. Ada dari kami yang agak enggan, tetapi akhirnya kami memanjat juga. Seorang anak menolak, sambil menunjuk ke arah papan-papan peringatan tersebut. Yang lain bergegas melompat turun ketika ada orang dewasa mendekat. Godaan untuk bersenang-senang mengalahkan niat kami untuk menaati aturan.

Melihat Sebuah Kebutuhan

Beberapa hari sebelum ayah saya meninggal, seorang perawat datang ke kamarnya dan bertanya kepada saya apakah ia boleh mencukur ayah saya. Sambil mencukur wajah beliau dengan lembut, Rachel menjelaskan, “Orang tua seumur beliau biasanya senang bercukur setiap hari.” Rachel melihat adanya sebuah kebutuhan dan bertindak mengikuti dorongan hatinya untuk menunjukkan kebaikan, penghargaan, dan sikap hormat kepada seseorang. Perawatan penuh kasih yang diberikannya mengingatkan saya pada teman saya Julie yang masih mengecat kuku ibunya yang sudah tua karena penting bagi beliau untuk “terlihat cantik”. 

Sungguh Indah

Saya masih kecil saat mengintip melalui jendela ruang bayi di rumah sakit dan untuk pertama kalinya melihat bayi yang baru lahir. Ketika itu saya terkejut melihat seorang bayi mungil keriput dengan kepala kerucut tanpa rambut. Ibu bayi itu berdiri di dekat kami, dan berulang kali mengatakan kepada semua orang, “Cantik, ya?” Saya teringat pada peristiwa itu saat menyaksikan video seorang ayah muda yang dengan lembut menyanyikan lagu “You Are So Beautiful” (Kau Sangat Indah) kepada bayi perempuannya. Bagi ayahnya yang terpesona, gadis kecil itu adalah hal terindah yang pernah diciptakan Allah.

Cukup Waktu

Melihat novel tebal War and Peace karangan Leo Tolstoy di rak buku teman saya Marty, saya mengaku, “Aku belum pernah membaca buku itu sampai selesai.” Marty tertawa, lalu berujar, “Sewaktu saya pensiun jadi guru, seorang teman yang menghadiahkan buku itu berkata, ‘Akhirnya, sekarang kamu punya waktu untuk membacanya.’”

Apa Adanya

Oliver Cromwell, yang dijuluki “Pelindung Inggris”, adalah seorang komandan militer dari abad ke-17. Para tokoh penting pada masa itu biasa diabadikan dalam bentuk lukisan. Sudah biasa pula apabila pelukisnya memoles bagian-bagian yang kurang menarik pada wajah sang tokoh. Akan tetapi, Cromwell tidak mau potretnya dibuat seperti itu. Ia mewanti-wanti si pelukis, “Kau harus melukis wajahku apa adanya—warts and all—atau kau tidak akan kubayar” (“warts” adalah kutil seperti jerawat pada kulit wajah).

Tidur Nyenyak

Manakala teman saya, Floss, tidak bisa tidur, ia mengingat-ingat lirik lagu himne, “Yesusku Kucinta-Mu”. Ia menyebutnya lagu “tengah malam” karena pujian itu menolongnya mengingat janji Allah dan banyaknya alasan ia mengasihi-Nya.

Senang Belajar

Ketika ditanya bagaimana awal mulanya ia menjadi wartawan, seorang pria bercerita tentang tekad kuat sang ibu agar ia dapat meneruskan pendidikannya. Setiap kali naik kereta bawah tanah, ibunya mengumpulkan koran yang ditinggalkan oleh para penumpang dan memberikan koran-koran itu kepadanya. Selain menikmati berita olahraga, koran-koran itu juga menyajikan pengetahuan tentang dunia, yang kemudian membuka pikirannya kepada banyak hal baru.

Menggambarkan Kitab Suci

Ubin keramik biru-putih bermotif yang sering ditemukan di rumah-rumah di Belanda, awalnya dibuat di Delft. Ubin ini berlukiskan pemandangan khas Belanda: alam yang indah, kincir angin, dan orang-orang yang bekerja serta bermain.

Dana Darurat

Ketika usaha-usaha kecil di Tennessee mendadak ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19, para pemilik toko sempat khawatir bagaimana mereka dapat memperhatikan kesejahteraan karyawan, membayar sewa, dan bertahan melewati krisis ini. Menanggapi keprihatinan mereka, seorang gembala gereja dekat Nashville memulai inisiatif untuk memberikan bantuan tunai kepada para pemilik usaha yang sedang mengalami kesulitan.