Hati yang Berbelas Kasih
Kami bertujuh menghadiri pentas musik di sebuah taman hiburan yang ramai. Karena ingin duduk bersama, kami mencoba duduk dalam satu baris. Namun, saat kami mengatur posisi, seorang wanita bergegas dan duduk di tengah-tengah kami. Istri saya mengatakan kepadanya bahwa kami bertujuh ingin duduk dalam satu baris, tetapi wanita itu lekas berkata, “Kalian kalah cepat,” sembari tetap memaksa duduk dalam barisan tersebut dengan kedua temannya.
Itu Bukan Aku
Dalam masa liburan baru-baru ini, saya memutuskan untuk menumbuhkan janggut. Banyak respons dan pujian datang dari teman-teman dan rekan kerja saya. Namun suatu hari, saya memperhatikan janggut saya dan berpikir, “Itu bukan aku.” Maka saya pun memutuskan untuk mencukurnya.
Berpikir “yang Ada Sekarang”
Bahkan bertahun-tahun setelah kami kehilangan Melissa, putri kami yang berusia 17 tahun, dalam kecelakaan mobil pada tahun 2002, saya masih sesekali berpikir “seandainya saja”. Dalam keadaan yang berduka, sangat mudah untuk membayangkan kembali peristiwa tragis malam itu dan memikirkan faktor-faktor yang andai saja berbeda mungkin akan membawa Melissa pulang ke rumah dengan aman.
Berserah Penuh
Ketika saya bermain bola basket di perguruan tinggi, saya secara sadar mengambil keputusan pada awal setiap musim pertandingan untuk berlatih dan mengabdikan diri secara total kepada pelatih saya, yaitu melakukan apa pun yang ia minta untuk saya lakukan.
Lama tetapi Baru
Pada tahun 2014, sebuah lubang tiba-tiba menganga di Museum Nasional Corvette di Kentucky, Amerika Serikat, dan menelan 8 mobil sport Chevrolet Corvette yang langka dan antik. Semua mobil itu rusak parah, bahkan ada yang tidak dapat diperbaiki.
Sekaranglah Harinya
Maggie, cucu kami yang berusia prasekolah, dan Katie, saudaranya yang sudah TK, menarik beberapa lembar selimut ke halaman belakang untuk membangun tenda yang akan menjadi tempat mereka bermain. Setelah mereka bermain di luar beberapa waktu lamanya, tiba-tiba Maggie memanggil ibu mereka.
Suara Surround
Studio Walt Disney adalah yang pertama memperkenalkan konsep baru dalam mendengarkan film. Konsep itu disebut “suara stereofonik” atau suara surround (sekeliling). Hal itu dikembangkan karena para produser menginginkan para penonton bioskop untuk mendengarkan musik dalam film mereka dengan cara yang baru.
Indah di Mata Allah
Ada dua gadis remaja. Yang pertama adalah gadis yang kuat dan sehat. Gadis yang satu lagi tak pernah merasakan kebebasan untuk bergerak ke mana pun secara mandiri. Dari atas kursi rodanya, ia tak hanya merasakan pergumulan batin dalam hidupnya, tetapi juga serangkaian penderitaan dan pergumulan jasmani.
Sama Sekali Tidak Tahu
Pada suatu malam yang dingin, para sukarelawan dari sebuah gereja lokal membagi-bagikan makanan kepada para penghuni dari suatu kompleks rumah susun sangat sederhana. Seorang wanita yang menerima makanan itu merasa begitu gembira. Ia menunjukkan kepada mereka lemarinya yang kosong dan mengatakan bahwa mereka adalah jawaban dari doa-doanya.