Penulis

Lihat Semua
Dave Branon

Dave Branon

Selain menulis untuk Our Daily Bread, Dave Branon juga merupakan seorang editor untuk Discovery House Publishers dan telah menulis 15 judul buku. Ia dan istrinya, Sue, suka bermain rollerblade dan meluangkan waktu bersama anak dan cucu mereka.

Artikel oleh Dave Branon

Luar Biasa!

Ini lomba lari lintas alam pertama bagi anak-anak kelas tujuh, tetapi seorang anak perempuan tidak mau ikut. Meski telah menyiapkan diri, ia khawatir tidak akan bisa melakukannya. Namun akhirnya, ia ikut berlomba juga bersama anak-anak lain. Kemudian, satu per satu pelari menyelesaikan jarak 2 mil itu dan mencapai garis akhir—kecuali si pelari yang memang sudah ogah-ogahan dari awal. Sang ibu yang menunggu finis melihat sosok anaknya sendirian di kejauhan. Ia pun bergegas menghampiri garis finis, supaya ia bisa menghibur peserta yang tertinggal itu. Namun, terjadi sesuatu yang mengejutkan. Begitu pelari kecil itu melihat ibunya, ia berseru, “Ini luar biasa!” Apa yang luar biasa dari menjadi yang terakhir mencapai garis finis? Berhasil mencapai garis akhir itu sendiri!

Menangkap Rubah

Ketika pertama kalinya seekor kelelawar masuk ke dalam rumah, kami menganggap kedatangannya hanya kebetulan. Namun, setelah hal itu terjadi lagi, saya mulai mempelajari tentang makhluk kecil tersebut dan mendapati fakta bahwa kelelawar tidak membutuhkan celah yang lebar untuk menyelinap. Dengan lebar lubang setipis sisi koin saja mereka bisa masuk.

Selalu Diperbarui

Katedral Notre Dame di Paris adalah bangunan yang sangat menakjubkan. Arsitekturnya memukau, jendela-jendelanya yang berkaca patri dan interiornya yang indah sangatlah mempesona. Namun, setelah berabad-abad menjulang di atas kota Paris, sudah saatnya gereja itu diperbaiki—dan prosesnya telah berjalan pada saat kebakaran besar mengakibatkan kerusakan hebat pada bangunan kuno yang megah itu.

Bukan Tips Biasa

Baru-baru ini, salah seorang cucu saya mencoba menghangatkan boneka kelincinya dengan meletakkannya pada kaca pembatas perapian. Akibatnya, bulu boneka itu menempel pada kaca dan terlihat sangat mengganggu, tetapi untunglah saya mendapat tips yang bermanfaat dari seorang tukang perapian untuk membuat kaca perapian terlihat baru. Tips itu sangat jitu, dan sejak saat itu, saya melarang orang menaruh boneka di dekat perapian!

Sudah Lapar?

Thomas lahir dari keluarga miskin di India lalu diadopsi oleh orang Amerika. Dalam kunjungan ke India, ia menyaksikan banyak anak berkekurangan di kampung halamannya. Ia pun tahu ia harus membantu mereka. Mulailah ia membuat rencana untuk kembali ke AS, menyelesaikan pendidikannya, menabung banyak uang, dan kembali ke India suatu saat nanti.

Doa Abby

Saat duduk di kelas 2 SMA, Abby mendengar berita tentang seorang pemuda yang terluka parah karena mengalami kecelakaan pesawat—kecelakaan yang merenggut nyawa ayah dan ibu tirinya. Meski tidak mengenal pemuda itu, tetapi ibu Abby berkata, “Kita harus mendoakan anak muda itu dan keluarganya.” Mereka pun berdoa.

Tempat Tidur Kosong

Saya sangat bersemangat untuk kembali ke rumah sakit St. James Infirmary di Montego Bay, Jamaica, dan bertemu kembali dengan Rendell, yang dua tahun sebelumnya mendengar tentang kasih Yesus baginya. Evie, seorang remaja di kelompok paduan suara sekolah yang pergi bersama saya waktu itu, mengajak Rendell membaca Kitab Suci dan menerangkan tentang Injil kepadanya. Rendell kemudian menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya.

Tabir yang Terkoyak

Hari itu hari yang gelap dan suram di luar kota Yerusalem. Di atas bukit di luar tembok kota, seorang Manusia yang telah menarik perhatian banyak pengikut setia selama tiga tahun terakhir tergantung dengan penuh aib dan rasa sakit pada sebuah salib kayu yang kasar. Mereka yang mengiringi-Nya menangis dan meratap dalam kesedihan. Cahaya matahari tidak lagi menerangi langit pada siang itu. Kemudian, penderitaan tidak terkira dari Manusia yang tergantung pada kayu salib tersebut berakhir ketika Dia berseru dengan nyaring, “Sudah selesai”(Mat. 27:50; Yoh. 19:30).

Lemah Lembut Sekaligus Perkasa

Ketika wilayah pendudukan musuh di Belanda makin meluas, Anne Frank dan keluarganya menyiapkan diri lalu pindah ke tempat persembunyian untuk menghindari bahaya. Mereka bersembunyi selama dua tahun di masa Perang Dunia ke-2, sebelum akhirnya ditemukan dan dikirim ke kamp konsentrasi. Walaupun demikian, dalam catatannya yang kemudian diterbitkan sebagai buku terkenal berjudul Diary of a Young Girl, Anne menulis, “Untuk jangka panjang, senjata yang paling ampuh adalah kebaikan hati dan kelemahlembutan.”