Kejutan!
Michelangelo Merisi da Caravaggio (1571–1610) adalah seorang seniman asal Italia yang dikenal karena pembawaannya yang temperamental dan tekniknya yang tidak lazim. Ia suka memakai orang biasa sebagai model untuk tokoh Alkitab dalam lukisannya dan mampu membuat orang yang memandangi lukisannya merasa sebagai bagian dari lukisan itu. Lukisan Supper at Emmaus (Makan Malam di Emaus) menampilkan pemilik penginapan yang sedang berdiri, sementara Yesus dan kedua murid-Nya duduk di meja ketika mereka mengenali-Nya sebagai Tuhan yang telah bangkit (Luk. 24:31). Salah seorang murid itu sedang akan beranjak dari tempat duduknya, sedangkan murid yang lain membentangkan tangannya karena keheranan.
Obituarium Tiga Kata
Sebelum Stig Kernell meninggal dunia, ia menitipkan pesan kepada rumah duka setempat bahwa ia tidak menginginkan obituarium (berita kematian) yang seperti biasanya. Sebaliknya, pria asal Swedia itu menginstruksikan supaya mereka hanya menerbitkan tiga kata untuk memberitakan tentang kematiannya: “Aku sudah mati.” Ketika Kernell wafat di usia 92 tahun, benar-benar hanya tiga kata itulah yang dicantumkan. Keberanian dan kesederhanaan dari pemberitaan tentang kematiannya yang tidak lazim tersebut telah menarik perhatian surat kabar di seluruh dunia. Ironisnya, keingintahuan dunia internasional tentang pria dengan obituarium tiga kata itu justru membawa lebih banyak perhatian pada kematiannya daripada yang ia kehendaki.
Melayangkan Pandangan
Sebuah artikel dalam jurnal Surgical Technology International (Teknologi Bedah Internasional) mengatakan bahwa menatap layar ponsel dengan posisi kepala tertunduk itu setara dengan menahan beban seberat 27 kg di leher. Jika kita memikirkan bahwa jutaan orang di seluruh dunia menghabiskan rata-rata 2-4 jam setiap harinya untuk membaca dan mengirimkan pesan pendek dengan ponsel mereka, tidak heran apabila makin banyak orang yang mengalami masalah pada leher dan tulang belakang mereka sebagai akibat dari kebiasaan tersebut.
Kuasa dari Musik Allah
The Sound of Music, salah satu film musikal tersukses yang pernah diproduksi, ditayangkan pertama kalinya di bioskop pada tahun 1965. Film tersebut dianugerahi banyak penghargaan, termasuk 5 Academy Awards, dan berhasil memikat hati dan jiwa banyak orang di seluruh penjuru dunia. Lebih dari separuh abad kemudian, para penonton masih menghadiri penayangan spesial dari film tersebut dengan berdandan bak bintang pujaan mereka dan ikut bernyanyi bersama sepanjang pemutaran film.
Memandang ke Depan
Ketika Rembrandt, pelukis kenamaan asal Belanda, meninggal dunia secara mendadak pada usia 63 tahun, sebuah lukisannya yang belum selesai ditemukan pada penyangga kanvasnya. Lukisan itu memusatkan perhatiannya pada raut wajah Simeon yang sedang menggendong bayi Yesus ketika Dia dibawa orangtua-Nya ke Bait Allah di Yerusalem, genap 40 hari setelah kelahiran-Nya. Namun demikian, latar belakang dan detail lainnya pada lukisan itu belumlah diselesaikan oleh Rembrandt. Sejumlah pakar seni meyakini bahwa Rembrandt tahu akhir hidupnya sudah dekat dan—seperti Simeon—siap untuk “pergi dalam damai sejahtera” (Luk. 2:29).
Kesendirian dan Pelayanan
Komedian Fred Allen pernah berkata, “Selebriti adalah seseorang yang bekerja keras sepanjang hidupnya agar menjadi terkenal, lalu memakai kacamata hitam agar tak dikenali.” Popularitas sering mengakibatkan hilangnya privasi sekaligus memunculkan hebohnya perhatian yang tak berkesudahan.
Berdoa dengan Tidak Jemu-Jemu
Apakah Anda sedang mengalami masa-masa ketika setiap upaya yang Anda tempuh untuk menyelesaikan suatu masalah justru terhadang oleh kesulitan yang baru? Mungkin pada malam hari Anda bersyukur karena masalah Anda sudah tertangani, tetapi ketika bangun keesokan paginya, Anda menemukan ada hal lain yang tidak beres dan masalah itu masih ada.
Tetap Menjadi Pertanyaan
Pada 31 Oktober 2014, sebuah pesawat ruang angkasa uji coba mengalami kehancuran saat melakukan uji penerbangan dan jatuh di Gurun Mojave. Kecelakaan itu menewaskan sang kopilot, sementara pilotnya secara ajaib bertahan hidup. Para penyelidik dapat segera menentukan apa yang telah terjadi, tetapi tidak dapat mengetahui apa penyebabnya. Judul artikel sebuah surat kabar tentang jatuhnya pesawat itu menuliskan: “Tetap Menjadi Pertanyaan”.
Berpeganglah!
Seorang teman saya yang bekerja sebagai koboi dan tumbuh besar di sebuah peternakan di Texas mempunyai sejumlah ungkapan yang menarik. Salah satu yang saya sukai adalah “Kopi enak tidak butuh banyak air.” Dan ketika ada seorang koboi yang berusaha menjerat seekor lembu jantan muda yang terlalu besar untuk dikendali-kannya atau tengah mengalami masalah, teman saya akan berseru, “Pegang erat-erat apa yang sedang kamu pegang!” yang berarti, “Bantuan akan segera tiba! Jangan menyerah!”