Penulis

Lihat Semua
David C. McCasland

David C. McCasland

David McCasland mulai menulis untuk Our Daily Bread sejak tahun 1995. Ia telah menulis sejumlah buku untuk Discovery Series Publishers dan bekerja di televisi Day of Discovery. David dan istrinya, Luann, tinggal di Colorado Springs, Colorado. Mereka memiliki empat putri dan enam cucu.

Artikel oleh David C. McCasland

Surat dari Medan Perang

Selama lebih dari dua dekade, Andrew Carroll mendorong orang untuk tidak membuang surat-surat yang mereka terima dari anggota keluarga atau sahabat mereka selama masa perang. Carroll, direktur dari Center for American War Letters (Pusat Arsip Surat Perang Amerika) di Universitas Chapman, California, menganggap surat-surat itu sebagai jembatan tak tergantikan yang menyatukan keluarga dan pembuka jalan untuk memperoleh pengertian. “Generasi yang lebih muda membaca surat-surat itu,” kata Carroll, “dan mereka bertanya serta berkata, ‘Kini aku memahami apa yang engkau alami, apa yang engkau korbankan.’”

Menolong Mereka yang Enggan

Bertahun-tahun lalu, saat mengikuti pelatihan untuk memberikan pertolongan di dalam air, kepada kami diajarkan cara menolong orang yang sedang tenggelam tetapi melawan saat hendak diselamatkan. “Dekati orang tersebut dari belakang,” kata si pelatih itu kepada kami. “Lingkarkan salah satu lenganmu menyilang di dada dan tangannya yang sedang meronta-ronta, lalu berenanglah menuju ke tempat yang aman. Jika kamu mendekatinya dari depan, orang yang sedang panik itu mungkin akan meraihmu dan menarik kalian berdua ke bawah air.“ Kepanikan dan rasa takut bisa melumpuhkan daya pikir dan kemampuan orang untuk bertindak dengan bijaksana.

Tantangan Masa Peralihan

Chris Sanders, seorang mantan atlet profesional, pernah mengalami cedera yang membuat kariernya harus berakhir. Kepada sekelompok veteran militer, ia mengatakan bahwa meskipun ia tidak pernah terjun dalam medan pertempuran, “Saya memahami perasaan tertekan di tengah masa peralihan.”

Lihat ke Atas!

Di sebuah taman dekat rumah kami, ada jalan setapak yang suka saya lalui. Di sepanjang salah satu bagiannya, bisa terlihat pemandangan yang sangat indah berupa batuan pasir merah di Garden of the Gods (Taman Para Dewa) dengan latar belakang Puncak Pikes yang megah setinggi 4,300 M. Namun, sesekali saya berjalan melintasi bagian taman itu dengan pikiran yang penuh dengan masalah sembari tertunduk memandangi jalan setapak yang lebar itu. Jika tak ada orang lain di situ, adakalanya saya berhenti dan berseru kepada diri sendiri, “David, lihat ke atas!”

Apa yang Kita Lakukan

Untuk mengenang mendiang Roger Ebert—kritikus film peraih Anugerah Pulitzer—seorang rekan wartawan menuliskan: “Dengan segala ketenarannya, penghargaan yang diterimanya, dan status selebritasnya, wawancara eksklusifnya, dan kedekatannya dengan para tokoh film, Ebert tak pernah lupa akan esensi dari apa yang kami lakukan, yaitu mengulas film. Dan ia mengulas film dengan semangat yang menular dan pemikiran yang tajam” (Dennis King, The Oklahoman).

Kekuatan dan Pujian Kita

John Philip Sousa adalah seorang komponis, pemimpin band, dan pencipta ternama dari lagu-lagu mars yang telah dimainkan oleh berbagai band di dunia selama lebih dari seratus tahun. Menurut Loras John Schissel, sejarawan musik dan dirigen dari Virginia Grand Military Band, “Sousa bagi lagu mars adalah seperti Beethoven bagi musik simfoni.” Sousa, yang sering dijuluki “Raja Lagu Mars”, sangat memahami kekuatan musik untuk memotivasi, membangkitkan semangat, dan menginspirasi orang.

Awal Baru untuk Hati yang Remuk

The Museum of Broken Relationships (Museum dari Relasi yang Kandas) di Zagreb, Kroasia menyimpan benda-benda tanda kasih yang telah kandas dari orang-orang yang tidak disebutkan namanya. Di sana ada sebilah kapak yang digunakan oleh seseorang untuk menghancurkan perabotan milik pasangan yang telah menyakitinya. Beragam boneka hewan, surat cinta dalam bingkai kaca yang sudah pecah, dan gaun pengantin melukiskan pedihnya hati yang telah hancur. Sementara sejumlah pengunjung meninggalkan museum itu dengan berurai air mata karena terkenang akan peristiwa kehilangan yang mereka sendiri alami, ada juga pasangan-pasangan yang saling berpelukan dan berjanji untuk tidak menyakiti satu sama lain.

Kekayaan Berupa Ketaatan

Lotre yang terbuka untuk umum dapat dijumpai di lebih dari 100 negara. Dalam setahun terakhir, penjualan karcis lotre di Amerika Serikat dan Kanada mencapai lebih dari $85 miliar, dan itu hanya sebagian dari jumlah total penjualan di seluruh dunia. Daya tarik dari hadiah utama yang besar telah membuat banyak orang berpikir bahwa semua masalah dalam hidup ini akan dapat diselesaikan “jika aku menang lotre.”

Dalam Setiap Generasi

Mungkin ada yang terkejut melihat adanya anak-anak yang tidak mengikuti teladan orangtua mereka untuk beriman kepada Allah. Yang sama mengejutkan dengan itu adalah ketika ada seseorang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus tetapi berasal dari suatu keluarga yang tidak hidup dalam iman. Dalam setiap generasi, masing-masing pribadi dihadapkan pada pilihan.