Penulis

Lihat Semua
David C. McCasland

David C. McCasland

David McCasland mulai menulis untuk Our Daily Bread sejak tahun 1995. Ia telah menulis sejumlah buku untuk Discovery Series Publishers dan bekerja di televisi Day of Discovery. David dan istrinya, Luann, tinggal di Colorado Springs, Colorado. Mereka memiliki empat putri dan enam cucu.

Artikel oleh David C. McCasland

Cermin, Cermin

Seberapa sering Anda melihat bayangan Anda pada cermin? Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa orang pada umumnya becermin 8-10 kali sehari. Survei lain mengatakan bahwa hitungannya bisa mencapai 60-70 kali sehari, jika yang disebut becermin juga termasuk lirikan sekilas untuk melihat bayangan kita di jendela toko dan di layar ponsel.

Sang Tamu

Seorang teman bertanya kepada seorang pria yang baru saja pensiun tentang apa saja yang dilakukannya sekarang setelah ia tidak lagi bekerja sepenuh waktu. “Saya menganggap diri saya sebagai seorang tamu,” jawab pria tersebut. “Saya pergi mengunjungi jemaat di gereja kami dan di komunitas kami yang terbaring di rumah sakit atau panti jompo, yang tinggal sendiri atau yang butuh seseorang untuk diajak berbicara dan berdoa bersama mereka. Saya sangat menikmati semua itu!” Teman saya sangat terkesan oleh kejelasan tujuan hidup yang dimiliki pria tersebut dan kepeduliannya kepada orang lain.

Kebiasaan Dari Pikiran Yang Sehat

Menurut banyak ahli, membangun kebiasaan untuk bersikap optimis dapat meningkatkan kesehatan kita, baik dalam menghadapi hasil diagnosa medis yang berat atau setumpuk baju kotor yang harus dicuci. Barbara Fredrickson, Ph.D., seorang profesor psikologi dari University of North Carolina, mengatakan bahwa kita harus melatih diri melakukan aktivitas yang mengembangkan perasaan sukacita, syukur, kasih, dan perasaan positif lainnya. Namun demikian, kita menge-tahui bahwa kita membutuhkan lebih dari sekadar membangun perasaan yang positif. Kita membutuhkan keyakinan yang kuat akan adanya suatu sumber sukacita, damai sejahtera, dan cinta kasih yang dapat kita andalkan.

Sumber Pertolongan Kita

Lygon Stevens, pemudi berusia 20 tahun, adalah seorang pendaki gunung yang telah kenyang pengalaman. Ia telah berhasil mendaki sampai ke puncak Gn. McKinley, Gn. Rainier, empat puncak Andes di Ekuador, dan 39 dari gunung tertinggi yang ada di Colorado, Amerika Serikat. “Aku mendaki karena mencintai pegunungan,” katanya, “dan aku bertemu Allah di sana.” Pada Januari 2008, Lygon meninggal karena bencana longsor saat mendaki Little Bear Peak di wilayah selatan Colorado bersama kakaknya, Nicklis, yang selamat dari bencana itu.

Harus Bertindak

John Lewis, seorang anggota Kongres Amerika Serikat, baru berusia 23 tahun saat ikut serta dalam suatu gerakan bersejarah untuk mendorong persamaan hak asasi manusia yang disebut March on Washington, yang dipimpin oleh Dr. Martin Luther King Jr. pada tahun 1963. Setengah abad kemudian, seorang wartawan bernama Bill Moyers menanyakan kepada Lewis bagaimana pengaruh pidato Dr. King, I Have A Dream (Aku Mempunyai Mimpi), terhadap dirinya. Lewis menjawab, “Setelah mendengar pidatonya, kami tak bisa bersikap biasa-biasa saja dan kembali ke kehidupan kami yang lama. Kami merasa harus melakukan sesuatu, kami harus bertindak. Kami harus bergerak. Kami harus pergi keluar dan memberitakan kabar baik tersebut.”

Terlambat Untuk Berubah?

Ada pepatah dalam berbagai bahasa yang mengungkapkan tentang sulitnya meng-ubah kebiasaan yang sudah lama terbentuk. Bahasa Inggris memiliki ungkapan, “You can’t teach an old dog new tricks” (Tidak mungkin mengajarkan trik-trik baru pada seekor anjing yang sudah tua). Dalam Bahasa Perancis, dikenal “Ce n’est pas a un vieux singe qu’on apprend a faire la grimace” (Tidak mungkin mengajar seekor monyet tua untuk membuat raut wajah yang lucu). Kemudian, dalam bahasa Spanyol, “El loro viejo no aprende a hablar” (Burung beo yang sudah tua tidak lagi bisa belajar bicara).

Membaik Atau Memburuk?

Pada setiap permulaan tahun baru, ada ahli-ahli dari berbagai bidang yang mencoba memaparkan perkiraan mereka tentang keadaan ekonomi, politik, cuaca, dan banyak lagi topik yang lain. Akankah terjadi perang atau perdamaian? Akankah masyarakat semakin miskin atau bertambah sejahtera? Adakah kemajuan atau justru stagnasi? Semua orang mengharapkan tahun ini akan lebih baik daripada tahun sebelumnya, tetapi tidak seorang pun mengetahui apa yang akan terjadi.

Apakah Yesus Masih Di Sini?

Rumah Ted Robertson di Colorado, Amerika Serikat, adalah satu dari 500 lebih rumah yang musnah akibat kebakaran hutan yang dikenal sebagai peristiwa Black Forest Fire pada bulan Juni 2013. Ketika Ted diperbolehkan pulang dan menyusuri debu dan puing rumahnya, ia sangat berharap dapat menemukan sebuah peninggalan keluarga buatan istrinya yang sangat berharga—sebuah patung bayi Yesus dari bahan keramik yang berukuran hanya sebesar perangko. Sambil mencari di antara barang-barang yang telah hangus terbakar, ia terus bertanya-tanya, “Apakah bayi Yesus masih ada di sini?”

Damai Yang Abadi

Pada malam Natal tahun 1914, di masa Perang Dunia I, tidak terdengar suara desing tembakan di Front Barat yang berjarak sepanjang 48 km. Dari parit-parit pertahanan, para prajurit mengintip dengan penuh kewaspadaan, sementara beberapa prajurit lainnya memperbaiki posisi mereka dan menguburkan rekan-rekan mereka yang telah gugur. Seiring datangnya kegelapan malam, sejumlah prajurit Jerman menyalakan lentera dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Para serdadu di pihak Inggris pun bertepuk tangan, lalu meneriakkan salam.