Penulis

Lihat Semua
David C. McCasland

David C. McCasland

David McCasland mulai menulis untuk Our Daily Bread sejak tahun 1995. Ia telah menulis sejumlah buku untuk Discovery Series Publishers dan bekerja di televisi Day of Discovery. David dan istrinya, Luann, tinggal di Colorado Springs, Colorado. Mereka memiliki empat putri dan enam cucu.

Artikel oleh David C. McCasland

Dia Menyebut Nama-Nama Semua Bintang

Pada suatu dataran tinggi di Gurun Pasir Atacama, Chili, terdapat suatu teleskop radio terbesar di dunia yang menunjukkan suatu pemandangan dari alam semesta yang belum pernah dilihat para astronom. Dalam suatu artikel terbitan kantor berita Associated Press, Luis Andres Henao menulis tentang para ilmuwan dari banyak negara yang datang untuk “mencari petunjuk-petunjuk tentang asal mula alam semesta—mulai dari abu dan gas yang paling dingin tempat galaksi-galaksi terbentuk dan bintang-bintang diciptakan sampai pada energi yang dihasilkan oleh peristiwa Big Bang.”

Kesetiaan Sejati

Diperkirakan lebih dari 14 triliun mil jarak terbang telah dikumpulkan para penumpang yang kerap bepergian dengan menggunakan pesawat udara di seluruh dunia. Hal ini bermula dari awal 1980-an, ketika untuk pertama kalinya maskapai penerbangan memulai program penumpang setia (frequent-flyer) guna mendorong terjadinya transaksi yang berulang dengan menghadiahi para penumpang atas kesetiaan mereka dalam menggunakan layanan maskapai tersebut. Akumulasi jarak terbang tersebut dapat ditukar dengan perjalanan gratis, barang, dan jasa khusus. Alhasil, orang-orang mulai merencanakan perjalanan mereka tidak hanya berdasarkan harga dan jadwal tetapi juga menurut hadiah yang ingin mereka dapatkan.

Tak Terikat Masa Lalu

Anda mungkin pernah mendengar sebuah ungkapan yang mengatakan, “Masa lalu sepatutnya memberi kita hikmah, dan bukan membuat kita terikat padanya.” Memang mudah untuk menjadi terikat dengan kenangan-kenangan “masa lalu yang indah” daripada memanfaatkan pengalaman kita sebagai pedoman untuk menghadapi masa depan. Kita semua begitu rentan terhadap dampak-dampak yang melumpuhkan dari nostalgia, yakni suatu kerinduan yang besar akan apa yang pernah kita alami di masa lalu.

Fokus Pada Proses

Dalam bukunya On Writing Well (Menulis dengan Baik), William Zinsser berkata bahwa banyak penulis dibebani oleh “tirani dari hasil akhir”. Mereka begitu khawatir dengan hasil penjualan artikel atau buku mereka hingga lalai untuk mempelajari proses dalam berpikir, berencana, dan mengorganisir. Zinsser meyakini, apabila “sang penulis, dengan mata yang tertuju hanya pada garis akhir, tak pernah memikirkan sungguh-sungguh bagaimana caranya menempuh perlombaannya”, yang dihasilkan hanyalah sebuah naskah yang campur aduk.

Diperbaiki Oleh Ahlinya

Selama berabad-abad, banyak usaha telah dilakukan untuk memperbaiki karya- karya seni agung yang telah rusak dan termakan oleh waktu. Walaupun lewat keterampilan yang mahir beberapa upaya itu telah berhasil menjaga kelestarian karya asli dari para seniman besar, di sisi lain, ada sejumlah usaha perbaikan yang justru merusak banyak karya agung, seperti yang terjadi pada patung-patung Yunani kuno dan setidaknya dua lukisan karya da Vinci.

Mengajar Melalui Teladan

Ketika sedang menunggu giliran untuk pemeriksaan mata, perhatian saya ter-paku pada sebuah tulisan yang tergantung di dinding kantor dokter mata itu: “Delapan puluh persen dari semua yang dipelajari anak-anak dalam 12 tahun pertamanya diserap melalui mata mereka.” Saya mulai memikir-kan semua hal yang diserap anak-anak oleh penglihatannya lewat berbagai bacaan, acara TV, film, peristiwa, lingkungan, dan peng-amatan terhadap perilaku orang lain, terutama keluarga mereka. Pada Hari Ayah ini, kita sering memikirkan tentang besarnya pengaruh yang diberikan seorang ayah kepada anak-anaknya.

Hari-H

Baru-baru ini saya bertanya kepada kakak perempuan saya, Mary Ann, apakah ia mengingat peristiwa saat keluarga kami pindah ke rumah yang kemudian kami tempati selama bertahun-tahun. Ia menjawab, “Umurmu baru sekitar 9 bulan pada saat itu. Aku ingat Ibu dan Ayah tak tidur sepanjang malam untuk mengepak barang dalam kardus sembari mendengarkan siaran radio. Hari itu tanggal 6 Juni 1944, dan mereka sedang mendengarkan siaran langsung tentang Invasi Normandia.”

Ajakan Untuk Menghibur

Dalam buku Dear Mrs. Kennedy, Jay Mulvaney dan Paul De Angelis menuliskan bahwa selama beberapa minggu setelah terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Kennedy, jandanya, Jacqueline, menerima setidaknya 1 juta surat dari orang-orang di seluruh belahan dunia. Sebagian datang dari para kepala negara, selebritas, dan teman dekat. Yang lainnya dikirim oleh masyarakat umum yang mengirimkan surat mereka dengan mencantumkan alamat “Kepada Ibu Kennedy, Washington” dan “Ny. Presiden, Amerika”. Semuanya menulis-kan surat untuk mengungkapkan rasa dukacita dan simpati atas peristiwa kehilangan besar yang dialami Ny. Kennedy.

Suatu Daftar Permohonan Baru

Seorang sahabat mengatakan kepada saya bahwa ia baru saja menyelesaikan salah satu hal dalam daftar permohonannya (daftar yang berisi hal-hal yang ingin dilakukan sebelum meninggal dunia) ketika ia berhasil mengajak saudarinya ke Eropa. Walaupun sahabat saya itu pernah berkunjung ke Eropa beberapa kali, saudarinya belum pernah ke sana. Yang membuat saya kagum adalah sikapnya yang tidak mementingkan diri sendiri dengan mencantumkan keinginan untuk saudarinya itu dalam daftar permohonan miliknya. Hal itu membuat saya bertanya-tanya ada berapa banyak kerinduan dan tujuan saya yang dimaksudkan untuk kebaikan orang lain, dan bukan untuk diri saya sendiri.