Penulis

Lihat Semua
David C. McCasland

David C. McCasland

David McCasland mulai menulis untuk Our Daily Bread sejak tahun 1995. Ia telah menulis sejumlah buku untuk Discovery Series Publishers dan bekerja di televisi Day of Discovery. David dan istrinya, Luann, tinggal di Colorado Springs, Colorado. Mereka memiliki empat putri dan enam cucu.

Artikel oleh David C. McCasland

Perkataan Yang Dilakukan

Selama bertahun-tahun, saya menyimpan sebuah map berkas yang diberi label “Ceramah”. Map tersebut telah menjadi tebal dan penuh dengan beragam artikel, kutipan, dan ilustrasi yang mungkin berguna bagi ceramah saya. Baru-baru ini saya menelusuri map itu kembali untuk membuang hal-hal yang sudah ketinggalan zaman. Saya mengalami kesulitan untuk membuang kebanyakan materi tersebut, bukan karena saya belum pernah menggunakannya dalam sebuah ceramah tetapi karena saya belum menerapkannya dalam hidup saya sendiri. Saya menutup map tersebut dan berpikir, “Perkataan-perkataan itu bukan untuk diucapkan saja, tetapi harus dilakukan.”

Dia Mengubah Hidupku

Semenjak wafatnya sang pelopor komputer Steve Jobs pada tahun 2011, lebih dari satu juta orang di seluruh dunia telah menulis pesan penghormatan kepadanya lewat dunia maya. Tema yang umumnya mewarnai pesan mereka adalah tentang bagaimana Jobs telah mengubah hidup mereka. Mereka berkata bahwa sekarang mereka menjalani hidup secara berbeda oleh karena inovasi-inovasi Jobs yang kreatif, dan mereka ingin menyata-kan penghargaan sekaligus dukacita mereka yang mendalam lewat pesan tersebut. Pada layar sebuah komputer tablet tertulis dengan huruf yang besar: iSad (akuSedih).

Kristus Di Tengah Badai

Dalam usianya yang ke-27, Rembrandt menghasilkan karya lukisan peman-dangan laut yang diberi judul Kristus di Tengah Badai di Danau Galilea berdasarkan kisah dalam Injil Markus pasal 4. Dengan penggunaan perbedaan cahaya dan bayangan yang sangat tegas, lukisan Rembrandt menggambarkan sebuah perahu kecil yang terancam hancur di tengah badai yang sedang mengamuk kencang. Ketika para murid sedang berjuang melawan angin dan ombak, Yesus tidak terganggu sama sekali. Akan tetapi, aspek yang paling tidak biasa dari lukisan tersebut adalah kehadiran seorang murid ke-13 di dalam perahu tersebut yang menurut para ahli seni menyerupai sosok Rembrandt sendiri.

Perbuatan Baik

Dalam perjalanan saya bersama beberapa teman, kami menjumpai satu keluarga yang mobilnya mogok di pinggir jalan. Teman-teman saya langsung menepikan kendaraan dan menolong keluarga itu. Mereka berhasil menghidupkan kembali mobil mogok itu, berbicara pada pasangan suami-istri dari keluarga itu, dan memberi keluarga itu sejumlah uang untuk membeli bensin. Ketika si istri mengucapkan terima kasih berulang kali, mereka menjawab, “Kami senang bisa membantu. Kami melakukannya dalam nama Yesus.” Ketika kami melanjutkan perjalanan, saya memikirkan betapa lugasnya teman-teman saya dalam membantu orang yang membutuhkan pertolongan dan mengakui Tuhan sebagai sumber kebaikan hati mereka.

Ketetapan Hati

Ketika laporan berita di televisi menayangkan tentang penderitaan para pengungsi yang terpaksa keluar dari negaranya yang sedang dilanda peperangan, saya dibuat tercengang oleh perkataan seorang gadis cilik berumur 10 tahun di sana. Meski kecil sekali kemungkinan baginya untuk pulang kembali ke rumah, gadis cilik itu menunjukkan semangatnya yang gigih: “Saat pulang nanti, aku akan mengunjungi tetanggaku; aku akan bermain dengan teman-temanku,” katanya dengan suatu tekad yang bulat. “Ayahku berkata bahwa kami tak punya rumah. Aku bilang padanya, kita akan memperbaikinya.”

Memeriksa Oli

Ketika dahulu menolong putri-putri saya belajar mengemudi, saya memberikan sedikit instruksi tentang perawatan dasar bagi mobil. Kami mengunjungi sebuah bengkel mobil di lingkungan kami dan mereka belajar untuk memeriksa oli mobil setiap kali mengisi bensin. Saat ini, bertahun-tahun kemudian, mereka masih mengingatkan saya tentang sebuah slogan enam kata yang pernah saya ajarkan, “Oli itu murah, mesin itu mahal.” Harga 1 liter oli tidaklah sebanding dengan biaya mengganti sebuah mesin.

Berbahagialah Orang Yang Lemah Lembut

Dalam bahasa Inggris, istilah meek (lemah lembut) sering kali disalahkaitkan dengan kata weak (kelemahan). Sebuah kamus yang populer memberikan pengertian sekunder tentang istilah “lemah lembut”: “terlalu tunduk; mudah dipengaruhi; tidak bernyali; tidak bersemangat”. Pengertian itu membuat sebagian orang bertanya-tanya mengapa Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi” (Mat. 5:5).

Akan Datang Segera!

Pengumuman yang mencantumkan kata-kata “AKAN DATANG SEGERA!” sering mendahului peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dalam bidang hiburan dan olahraga, atau menjelang peluncuran suatu perangkat teknologi terbaru. Tujuan dari pengumuman itu adalah agar orang menanti-nantikan hal yang akan terjadi dengan penuh semangat, sekalipun mungkin berbulan-bulan kemudian hal itu baru menjadi kenyataan.

Hilang Daya

Pada akhir Oktober 2012, sebuah badai dahsyat yang diakibatkan oleh angin topan menerjang kawasan padat penduduk di wilayah timur laut Amerika Serikat. Badai tersebut mengakibatkan banjir besar dan kerusakan hebat di jalur yang dilaluinya. Selama badai berlangsung, lebih dari 8 juta pelanggan mengalami pemadaman listrik. Padamnya listrik menyebabkan kekurangan persediaan makanan, bahan bakar, dan air, serta terjadinya kekacauan karena berhenti-nya arus lalu lintas. Angin yang menderu dan air yang menggelora menyebabkan banyak daerah pemukiman hancur, kebanjiran dan tertimbun pasir yang bergunung-gunung. Media memberi tajuk terhadap bencana itu: “Jutaan Orang Kehilangan Daya”.