Penulis

Lihat Semua
David C. McCasland

David C. McCasland

David McCasland mulai menulis untuk Our Daily Bread sejak tahun 1995. Ia telah menulis sejumlah buku untuk Discovery Series Publishers dan bekerja di televisi Day of Discovery. David dan istrinya, Luann, tinggal di Colorado Springs, Colorado. Mereka memiliki empat putri dan enam cucu.

Artikel oleh David C. McCasland

Menyiapkan Anak

Frasa di banyak situs web tentang pengasuhan anak menyatakan, “Siapkan anak Anda untuk menjalani hidup daripada menyiapkan jalan untuk anak Anda.” Daripada berusaha menghilangkan semua rintangan dan memuluskan jalan hidup anak-anak kita, kita seharusnya membekali mereka agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang akan mereka temui di perjalanan hidup mereka mendatang.

Benih yang Ditaburkan

Saya menerima sebuah e-mail istimewa dari seorang wanita yang menulis, “Ibu Anda pernah menjadi guru kelas 1 saya di Putnam City pada tahun 1958. Beliau adalah guru yang hebat dan baik hati, tetapi juga sangat tegas! Beliau mengharuskan murid-muridnya menghafal Mazmur 23 dan mengucapkannya di depan kelas, dan saya sangat ketakutan. Itulah sekali-sekalinya saya membaca Alkitab, sampai kemudian saya menjadi Kristen pada tahun 1997. Saya pun teringat pada ibu Anda saat saya membaca kembali Mazmur 23.”

Berkat dari Kenangan

Mengalami kehilangan dan kekecewaan dapat membuat kita merasa marah, bersalah, dan bingung. Mungkin kesempatan telah tertutup karena pilihan kita sendiri atau kita mengalami tragedi karena perbuatan orang lain. Akibatnya, kita mengalami apa yang disebut Oswald Chambers sebagai “kesedihan tak terkatakan atas ‘apa yang seharusnya terjadi’”. Apalagi, usaha kita untuk mengenyahkan kenangan yang menyakitkan itu tidak pernah berhasil.

Jangan Menyerah

Bob Foster adalah seorang mentor dan sahabat yang tidak pernah berhenti mendukung saya selama lebih dari 50 tahun. Persahabatan dan penghiburan yang diberikannya tidak pernah berubah, bahkan di saat saya mengalami masa-masa kelam. Semua itu telah menolong saya untuk tetap maju dalam hidup ini.

Dia Mengerti dan Peduli

Ketika ditanyai apakah sikap tidak peduli dan tidak mau tahu merupakan masalah manusia di zaman modern, seorang pria dengan bercanda menjawab, “Saya tidak peduli dan saya tidak mau tahu.”

Perjalanan Iman

Sejak pertama kali terbit pada tahun 1880, novel Ben-Hur: A Tale of the Christ (Ben-Hur: Kisah tentang Kristus) karya Lew Wallace tidak pernah berhenti dicetak ulang. Di dalamnya terjalin kisah nyata tentang Yesus dengan kisah fiksi seorang bangsawan muda Yahudi bernama Judah Ben-Hur. Buku yang disebut sebagai buku rohani paling berpengaruh di abad ke-19 itu terus memikat perhatian pembacanya hingga kini.

Firman-Nya Kata Terakhir

Dawson Trotman, pendiri pelayanan The Navigators dan salah satu pemimpin Kristen yang sangat aktif di pertengahan abad ke-20, sangat menekankan pentingnya Alkitab dalam kehidupan setiap orang Kristen. Trotman menutup setiap hari dengan kebiasaan yang disebutnya “Firman-Nya Kata Terakhir”. Sebelum tidur, ia akan merenungkan sepenggal ayat atau bagian Alkitab yang telah dihafalnya, lalu mendoakan fungsi dan pengaruh firman tersebut dalam hidupnya. Ia ingin firman Allah menjadi kata-kata terakhir yang direnungkannya setiap hari.

Undangan Paling Istimewa

Sepanjang minggu yang baru lalu, saya menerima beberapa undangan lewat pos. Semua undangan untuk menghadiri seminar “gratis” tentang masa pensiun, perumahan, dan asuransi jiwa, langsung saya buang. Namun, undangan untuk menghadiri sebuah acara yang diadakan dalam rangka menghormati seorang teman lama membuat saya langsung membalas, “Ya! Aku akan hadir.” Saya akan menjawab “Ya” pada undangan yang sesuai dengan kerinduan saya.

Berlari dan Beristirahat

Tajuk berita utama di sebuah surat kabar menarik perhatian saya: “Istirahat itu Penting bagi Pelari”. Dalam artikel yang ditulis oleh Tommy Manning, seorang mantan anggota tim lari gunung Amerika Serikat, disebutkan bahwa ada satu prinsip yang kadang diabaikan oleh para atlet, yakni tubuh kita memerlukan waktu untuk beristirahat dan memulihkan tenaga setelah menjalani latihan. “Secara psikologis, proses adaptasi yang terjadi sebagai hasil dari pelatihan itu hanya dapat terjadi selama masa istirahat,” tulis Manning. “Itu berarti beristirahat sama pentingnya dengan berlatih.”